TERMINAL BUS KELAS A DI PULO GEBANG KAWASAN TIMUR DKI JAKARTA

Adi, Sulistyo Adi (2004) TERMINAL BUS KELAS A DI PULO GEBANG KAWASAN TIMUR DKI JAKARTA. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF - Published Version
54Kb

Abstract

A. LATAR BELAKANG Transportasi yang menyangkut pergerakan orang dan barang pada hakekatnya telah dikenal secara alamiah semenjak manisia ada di bumi, meskipun pergerakan atau perpindahan itu masih dilakukan secara sederhana. Sepanjang sejarah, transpotasi baik volume maupun teknologinya berkembang sangat pesat. Sebagai akibat dari adanya kebutuhan pergerakan manusia dan barang, maka timbullah tuntutan untuk menyediakan prasarana dan sarana agar pergerakan tersebut bisa berlangsung dengan kondisi aman, nyaman dan lancer serta ekonomis dari segi waktu dan biaya. Dalam penyediaan prasarana transportasi, yakni bangunan-banguanan yang diperlukan tentunya disesuaiakan dengan jenis sarana yakni kendaraan atau alat pengangkut yang digunakan. Penyediaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa factor lain, yaitu : kondisi alam, kehidupan manusia dan teknologi bhan bangunan setempat. Mensikapi dan mencermati perkembangan perkembangan permintaan masyarakat terhadap transportasi, baik secara kuantitas maupun kualitas saat ini, seiring dengan meningkatnya taraf hidup kehidupan masyarakat, baik pemerintah maupun pihak swasta untuk sementara ini belum mampu untuk memenuhinya. Mengingat keterbatasan yang ada, secara factual dapat dilihat bahwa pertumbuhan permintaan transportasi lebih besar dari pada pertumbuhan penyediaan sarana ataupun prasaranya. Lebih jauh pertumbuhan sarana (khususnya angkutan umum) juga lebih besar disbanding dengan pertumbuhan prasarananya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa penyediaan system transportasimerupakan msalah sekaligus peluang besar yang perlu diperhatikan secara serius. Mengingat, jika ditinjau dengan pendekatan ekonomis, merupakan lahan potensial bagi investasi. Terminal bus, sebagai penunjang sarana transportasi angkutan jalan raya mempunyai peranan penting dalam memberikan pelayanan terhadap pengguna jasa transportasi, terutama di kota besar seperti DKI Jakarta yang memiliki tingkat mobilitas masyarakat tinggi. Terminal Pulo Gadung, Jakarta Timur sebagai salah satu prasarana alat transportasi mulai memperlihatkan bahwa minat masyarakat untuk dapat memanfaatkan terminal ini sebagai tempat untuk melakukan perjalanan ke atau dari tempat tujuan semakin meningkat. Hal ini kemudianyang menyebabkan masyarkat sebagai pengguna menuntut kualitas pelayanan yang baik dari pihak pengelola terminal. Kondisi terminal Pulo Gadung saat ini, dengan luas lahan 35.186 m2 (3,5 ha), jumlah bus kota 814 kendaraan (bus besar, sedang dan kecil) dan jumlah bus antar kota 470 kendaraan, masih dirasa tidak cukup untuk melayani kebutuhan. Kecenderungan yang terjadi yaitu bus-bus antri hingga keluar terminal, sehingga lalu lintas pada ruas-ruas jalan sekitar terminal menjadi terhambat. Hal ini mengakibatkan awak kendaraan umum berinisiatif menghindari kemacetan dengan tidak masuk ke terminal. Pembandingan antara arus bus yang masuk ke terminal dan kapasitas terminal pada terminal bus Pulo Gadung (hasil penelitian tahun 2000) sebagai berikut : Tahun Rasio Arus bus dan Kapasitas Terminal (lebih dari 1,00 berarti : arus > kapasitas) Scenario pertumbuhan 2000 1,42 -- 2005 1,57 2% 2010 1,82 3% Sumber : Dinas LLAJ PROP.DKI JAKARTA MARET 2001 Intensitas yang tinggi dan daya tampung yang tidak memadai menyebabkan penumpukan kendaraan di dalam terminal, sehingga arus didalam terminal tidak lancer. Pedagang kaki lima yang banyak berkeliaran dan memadati tidak hanya di dalam kawasan terminal akan tetapi juga di luar terminal. Keluhan dari pengguna terminal akan aksi penodongan dan pemerasan, kodisi jalan yang semakin buruk, dan kenacetan jalan, sudah menjadi pemandangan sehari-hari di terminal ini. Kapasitas terminal juga tidak memenuhi, sehingga terjadi penumpukan/antrian yang terlalu besar. Selain itu Pulo Gadung dikenal sebagai daerah yang sudah sangat ramai mengingat di kawasan tersebut juga merupakan tempat yang berfungsi sebagai industri dan perdagangan. Hal ini mengakibatkan perletakan terminal pada lokasi tersebut perlu dipertimbangkan kembali. Dari kondisi tersebut, maka dibutuhkan terminal ebagai pengganti terminal bus Pulo Gadung, yaitu luas lahannya mencukupi kebutuhan hinga minimal 10 tahun mendatang, letaknya di pinggir kota, terutama di bagian Timur kota Jakarta (karena perjalanan utama bus-bus adalah ke Timur), untuk mengurangi kepadatan pada ruas-ruas jalan di dalam kota. B. Tujuan dan Sasaran Pembahasan Tujuan pembahasan adalah mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan terminal penumpang untuk angkutan umum darat serta permasalahan yang timbul di dalamnya, yang kemudian dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan Terminl Bis di Pulo Gebang, Jakarta Timur. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai adalah merumuskan landasan konseptual bagi perencanaan Terminal Bis Kelas A di Pulo Gebang, kawasan Timur DKI Jakarta, yang berupa : 1. Usulan konsep dasar perencanaan dan perancangan Terminal Bis Kelas A di Pulo Gebang, Jakarta Timur. 2. Usulan lahan dan luas area dari Terminal Bis Kelas A di Pulo Gebang, Jakarta Timur. C. Lingkup Pembahasan Pendekatan perencanaan dan perancangan Terminal Bis di Pulo Gebang, Jakarta Timur, ditekankan pada masalah-masalah yang berada dalam disiplin ilmu arsitektur. Permasalahan lainnya yan berkaitan dengan disiplin-disiplin ilmu di luar Arsitektur dibahas sekilas sejauh masih dapat dikaitakan dengan permasalahan utama. D. Metode Pembahasan Metode yang digunakan bersifat deskriptif dengan mengumpulkan data primer dan sekunder dengan cara : 1) Studi literature/kepustakaan 2) Data primer dan sekunder dari instansi terkait. 3) Wawancara dengan nara sumber yang berkaitan dengan kegiatan di dalam sarana dan prasarana terminal bus. Dari data-data tersebut kemidia dianalisa sehingga dihasilkan sutau kesimpulan. E. Sistematika Pembahasan Pembahasan masalah disusun dengan menggunakan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metoda pembahasan dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN TEORI Menguraikan tentang landasan teori mengenai terminal sebagai bagian dari system transportasi, pengertian, fungsi, tujuan dan factor-faktor utama yang berpengaruh terhadap system transportasi. BAB III TINJAUAN UMUM DKI JAKARTA Berisi tinjauan DKI Jakarta, permasalahan, dengan potensi fisik dan non fisik yang dapat dikembangkannya, rencana pengembangan daerah, sarana dan prasarana yang tersedia serta studi kasus. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi tentang kesimpulan permasalahan, batasan dan anggapan yang akan digunakan dalam perencanaan dan perancangan. BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi mengenai analisa aspek perencanaan fisik dan non fisik yang meliputi pelaku, pola sirkulasi, sarana, prasarana, besaran ruang, standart ruang, pendekatan struktur, modul, bahan dan utilitas yang dibutuhkan serta pendekatan penentuan lokasi dan taoak Terminal Bis Kota Jakarta yang akan datang. BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi tentang landasan konseptual perencanaan dan perancangan yang nantinya digunakan sebagai landasan perencanaan fisik disain grafis.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:3652
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:14 Jan 2010 10:52
Last Modified:14 Jan 2010 10:52

Repository Staff Only: item control page