Dampak Pengelolaan Agroforestry di Kabupaten Banjarnegara

Abstract

ABSTRAK Sistem pengelolaan lahan hutan yang direncanakan oleh pemerintah ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat dengan berasaskan kelestarian hasil hutan dari aspek ekosistem, kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan, pengelolaan sumberdaya alam yang demokratis dan keadilan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan dan dampak pelaksanaan Agroforestry di Kabupaten Banjarnegara.Penelitian dilakukan di 2 (dua) desa di Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara yaitu Desa Prigi dan Desa Panawaren. Jenis data yang dikumpulkan adalah data sekunder dan data primer. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Tingkat keberhasilan pengendalian erosi di lokasi penelitian diketahui dengan menggunakan pendekatan metode USLE ( Universal Soil Loss Equation) Sehingga dapat diketahui bahwa tingkat laju erosi mencapai 8,136 ton/ha/th dan tingkat bahaya erosi mencapai 0,848 ton/ha/th yang termasuk dalam kategori rendah. Dari segi ekonomi pelaksanaan pengelolaan Agroforestry ini menguntungkan tidak hanya bagi petani pengelola hutan rakyat maupun pengusaha industri primer pengolah kayu tetapi juga bagi masyarakat umum. Keuntungan yang dapat diperoleh petani pengelola Agrpforestry tiap tahunnya mencapai sekitar Rp. 155.880.000/ha. Di sisi lain pengelolaan Agroforestry akan menopang perkembangan dan kemajuan kegiatan industri primer pengolah kayu yang akan menyerap banyak tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.Untuk mendukung tercapainya pengelolaan Agroforestry yang lestari dan berkelanjutan tidak hanya dibutuhkan peran serta aktif dari pemerintah daerah akan tetapi perlu didukung oleh masyarakat khususnya petani pengelola Agroforestry dan stakeholder yang ada dalam hal ini adalah pengusaha primer pengolah kayu. Kata kunci : Agroforestry, erosi, peningkatan ekonomi