KUSTANTO, SULUNG (2010) RESORT APARTEMEN DI SEMARANG. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.
| PDF 31Kb | |
| PDF 135Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 1360Kb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 296Kb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 2765Kb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 4Mb |
Abstract
Sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah, Semarang terletak pada posisi strategis di jalur pantai utara dan sebagai simpul regional dan nasional. Sebagai simpul nasional, karena Semarang memiliki bandar udara dan pelabuhan serta dilewati arus lalu lintas menuju ibukota negara Jakarta. Sedangkan sebagai simpul regional, karena Semarang memiliki hinterland atau daerah belakang yang meliputi kawasan Kedungsapur (Kendal, Demak, Ungaran, dan Purwodadi). Daerah Kedungsapur tersebut merupakan simpul strategis. Wilayah Kabupaten Semarang dengan ibukota di Ungaran merupakan penyangga air bersih, sedangkan daerah Demak dan Purwodadi merupakan daerah penyangga permukiman dan penyedia tenaga kerja bagi berlangsungnya kegiatan industri di Semarang. (http://www.suaramerdeka.com/harian/0602/20/opi03.htm, 17/03/2010). Saat ini Kota Semarang merupakan salah satu kota yang sedang berkembang di bidang industri, perdagangan dan pariwisata, didukung dengan adanya Pelabuhan Tanjung Mas dan Bandar Udara Ahmad Yani yang sudah bertaraf internasional. Kedua akses tersebut merupakan pintu gerbang baik bagi para pebisnis (investor) maupun wisatawan yang akan berkunjung ke kota Semarang. Dan beberapa potensi yang dimiliki Kota Semarang dapat dijadikan acuan perkembangan investasi di kota ini. Hal ini dikarenakan para investor baik dari dalam maupun luar negeri mendapatkan akses yang mudah untuk berinvestasi di Kota Semarang. Kota Semarang proinvestasi sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2005-2010. Seiring dengan berkembangnya perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Semarang, seiring pula bertambahnya investor dan tenaga kerja yang datang ke Semarang dan tidak semua berasal dari kota ini. Demikian halnya akan kebutuhan tempat tinggal juga semakin bertambah. Fungsi tempat tinggal tidak hanya sekedar sebagai hunian akan tetapi yang dapat memberikan nilai tambah seperti kepraktisan, efisiensi, keamanan, strategis lokasinya, dan nilai lainnya, tidak kalah pentingnya sebagai nilai investasi dan prestige, seperti yang dikutip dari http://nofieiman.com/2005/02/investasi-di-apartemen/, 17/03/2010, Masyarakat Indonesia pada umumnya mempunyai perilaku dalam berinvestasi dengan mengikuti tren yang terjadi dalam masyarakat di sekelilingnya. Fenomena ini mengakibatkan permintaan akan tempat tinggal, salah satunya permintaan akan apartemen yang memenuhi segala kebutuhan dalam satu kawasan khususnya di Kota Semarang. Fungsi apartemen dewasa ini tak lagi sebagai hunian nyaman yang berada di lokasi strategis dan memiliki privasi tinggi, namun juga memberikan nilai lebih bagi pemiliknya. Dengan mencermati berbagai keunggulan di dalam dan sekitar apartemen tersebut, pemiliknya akan dapat merintis investasi yang bisa saja menjadi pendapatan tetapnya (www.propertykita.com/articles-detail.html?artikel=86, 17/03/2010). Kelebihan atau keunggulan tinggal di apartemen yang menjadi minat para penghuni sebagai berikut privacy yang tinggi, keamanan yang terjamin 24 jam, lokasi yang strategis, dan sebagainya yang tidak dimiliki ditempat hunian lainnya (http://kumpulan.info/griya, 22/06/2010). Pada saat ini tingkat stres (level of stress) yang terjadi pada penduduk kota Jakarta sudah melewati ambang batas. Dan ini tidak hanya melanda Jakarta, tapi bisa juga terjadi di kota-kota besar lainnya di seluruh Indonesia. (http://bataviase.co.id/content/tingkat-stres-tinggi, 22/06/2010). Pekerjaan bisa menjadi sumber utama stres karena sebagian besar kegiatan orang-orang di kota besar dihabiskan untuk pekerjaan. Pekerjaan menyita sebagian waktu hidup, bahkan merupakan sentral kegiatan selain keluarga.(http://bahanajarmbps.multiply.com/journal/item/46/Memeriksa Tingkat_Stress_Anda, 22/06/2010). Dengan beberapa alasan tersebut diatas banyak orang yang menginginkan tempat tinggal yang tidak hanya memberikan rasa nyaman dan aman, akan tetapi tempat tinggal yang memiliki fasilitas-fasilitas yang dapat membantu melepaskan penat akan rutinitas sehari-hari seperti sebuah resort yang memiliki beberapa fasilitas rekreasi, olahraga, dan kegiatan lain yang menyenangkan dan mengurangi tingkat stres. Fasilitas yang dimiliki sebuah resort seperti club house, kolam renang, gymnastic, jogging track dan sebagainya inilah yang akan diterapkan pada tempat tinggal seperti apartemen, yang nantinya akan menjadi sebuah resort apartemen. 1.2 Tujuan Dan Sasaran Tujuan pembahasan dimaksudkan untuk menggali dan mengungkapkan serta merumuskan masalah-masalah yang berkaitan dengan perencanaan suatu apartemen dengan orientasi pada tipe resort apartemen. Apartemen ini sebagai salah satu hunian yang bersifat permanen bagi golongan ekonomi kelas menengah keatas di kota Semarang sehingga memberikan alternatif pemecahan arsitekturalnya. Sasarannya untuk mendapatkan dan merumuskan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur sebagai landasan konseptual bagi perencanaan Resort Apartemen di Semarang dengan memperhatikan tingkat kebutuhan akan sarana hunian dan berbagai fasilitas yang ada bagi golongan ekonomi menengah atas di Semarang. 1.3 Manfaat 1. Secara Subyektif a. Memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. b. Sebagai pegangan dan acuan selanjutnya dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. 2. Secara Obyektif Diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan, baik bagi mahasiswa yang mengajukan proposal tugas akhir maupun bagi mahasiswa arsitektur lain dan masyarakat umum yang membutuhkan. 1.4 Lingkup Pembahasan Ruang lingkup perencanaan Resort Apartemen di Semarang ini dititik beratkan pada perencanaan sebuah resort apartemen yang bersifat komersil yang mampu mendukung segala kegiatan dengan fasilitas yang ada pada resort apartemen di kota Semarang. Sasaran pelayanan apartemen ini berskala regional Kota Semarang dan sekitarnya, yang mencakup kegiatan bisnis, hiburan, dan lain-lain yang bersifat komersial. Sebagai sarana pendukungnya, apartemen ini memperhatikan fasilitas-fasilitas yang ada di dalamnya. 1.5 Metode Pembahsan Metode pembahasan yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan data primer maupun sekunder. Pencarian data-data tersebut diperoleh dengan cara : a. Studi Literatur Untuk mendapatkan data sekunder menggunakan cara pengumpulan data, peta, dan peraturan dari kantor instansi pemerintah Kota Semarang, dan data-data yang berasal dari buku tentang apartemen, brosur dan literatur lainnya. b. Survey Lapangan Untuk mendapatkan data sekunder dilakukan dengan cara pengamatan langsung pada lokasi atau tapak perencanaan serta obyek lainnya sebagai studi banding. c. Wawancara Untuk mendapatkan data primer dilakukan dengan cara wawancara dengan narasumber dan pihak yang berkaitan dengan apartemen di Kota Semarang. Pembahasan dilakukan dengan melihat permasalahan yang ada terutama yang berhubungan dengan tingkat hunian apartemen berdasarkan pangsa pasar menengah keatas, sehingga ditemukan pemecahannya sebagai pemenuhan terhadap tuntutan dan kebutuhan akan sebuah hunian. 1.6 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan untuk penyusunan Laporan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini adalah : BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang perlunya didirikan apartemen di Kota Semarang, tujuan dan sasaran, manfaat, lingkup pembahasan, metode pembahasan, dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN UMUM APARTEMEN MEWAH Berisi tentang bahasan umum Apartemen di Semarang yang mencakup pengertian, maksud dan tujuan, dan sebagainya. Di dalam bab ini juga dibahas mengenai studi banding beberapa apartemen. BAB III TINJAUAN KOTA SEMARANG SEBAGAI PENDUKUNG KEBERADAAN APARTEMEN MEWAH Berisi tentang tinjauan Kota Semarang yang meliputi potensi, prospek, dan faktor-faktor pendukung keberadaan Apartemen di Semarang dan juga dibahas mengenai tinjauan tapak yang akan digunakan serta kelompok sasaran penghuni. BAB IV PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang uraian dasar-dasar pendekatan program perencanaan dan perancangan yang meliputi pendekatan fungsional yaitu : kegiatan, pelaku kegiatan, kebutuhan jenis ruang, hubungan kelompok ruang, sirkulasi, pendekatan jumlah hunian, kapasitas besaran ruang, pendekatan persyaratan ruang, dan pendekatan fisiologis ruang. Kemudian pendekatan kinerja, pendekatan teknis, pendekatan penentuan site, dan pendekatan arsitektural. BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang uraian konsep dasar perancangan yang berisikan tentang lokasi tapak dan program ruang yang ditentukan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 35958 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 02 Aug 2012 09:11 |
Last Modified: | 02 Aug 2012 09:11 |
Repository Staff Only: item control page