PERBEDAAN KEPADATAN JENTIK Aedes spp BERDASARKAN ENDEMISITAS WILAYAH PENYAKIT DBD DI KOTA SEMARANG TAHUN 2011

LESTARI, EVA (2011) PERBEDAAN KEPADATAN JENTIK Aedes spp BERDASARKAN ENDEMISITAS WILAYAH PENYAKIT DBD DI KOTA SEMARANG TAHUN 2011. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
12Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Kota Semarang merupakan daerah endemis, tahun 2010 terjadi 5.538 kasus dengan IR 36,75/10.000 penduduk dan CFR 0,8%. Data mengenai kepadatan vektor dapat digunakan untuk menentukan tindakan pemberantyasan vektor yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kepadatan jentik (HI, CI, BI, dan DF) Aedes spp antara daerah endemis, sporadis, dan potensial DBD. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah yang dihuni oleh Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Sendangmulyo, Terboyo Wetan, dan Pesantren. Kemudian sampel diambil sebanyak 558 rumah menggunakan metode purpossive sampling. Analisis data menggunakan program SPSS dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka HI, CI, BI, dan DF di Kelurahan Sendangmulyo berturut-turut yaitu 33,79%, 15,77%, 57,93%, dan 5. Di Kelurahan Terboyo Wetan sebesar 53,75%, 30,77%, 75%, dan 7. Sedangkan di Kelurahan Pesantren sebesar 25,58%, 8,59%, 32,56%, dan 4. Dari uji statistik dengan uji Kruskal-Wallis didapatkan bahwa ada perbedaan HI antara daerah endemis, sporadis, dan potensial DBD (nilai p = 0,003), ada perbedaan CI antara daerah endemis, sporadis, dan potensial DBD (nilai p = 0,009), tidak ada perbedaan BI antara daerah endemis, sporadis, dan potensial DBD (nilai p = 0,485), dan tidak ada perbedaan DF antara daerah endemis, sporadis, dan potensial DBD (nilai p = 0,075). Kepadatan jentik paling tinggi terdapat di Kelurahan Terboyo Wetan yang merupakan daerah sporadis DBD. Kepadatan jentik di daerah endemis, sporadis, dan potensial berada di atas batas aman kepadatan jentik (5%). Oleh karena itu intervensi untuk pencegahan penyakit DBD tidak hanya dilakukan pada daerah endemis saja, tetapi juga di daerah sporadis dan potensial DBD. Kata Kunci: kepadatan jentik, DBD

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:34923
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:04 Apr 2012 15:46
Last Modified:04 Apr 2012 15:46

Repository Staff Only: item control page