PENGARUH PENAMBAHAN AIR LIMBAH TAPIOKA PADA PROSES PEMBUATAN NATA

Arviyanti, Erlina and Yulimartani, Nirma (2009) PENGARUH PENAMBAHAN AIR LIMBAH TAPIOKA PADA PROSES PEMBUATAN NATA. In: "Seminar Tugas Alhir S1 Teknik Kimia Universitas Diponegoro 2009". (Unpublished)

[img]
Preview
PDF
255Kb

Abstract

Abstrak Air sisa pengendapan pati adalah limbah cair dari proses pemisahan pati dari airnya atau proses pengendapan pada pembuatan tepung tapioka. Limbah ini jika tidak diolah dengan baik bisa menimbulkan bau yang tidak sedap dan beberapa penyakit, sehingga diperlukan alternatif lain dalam mengolahnya. Salah satu alternatifnya yaitu mengolah limbah cair ini menjadi nata yang disebut nata de cassava dengan menggunakan bakteri Acetobacter Xylinum. Tujuan penelitian nata de cassava adalah mengidentifikasi pengaruh penambahan pati, gula, pH dan waktu fermentasi pada pembuatan nata, menentukan kondisi optimum pada proses pembuatan nata. Pada pembuatan nata mula-mula peralatan disterilkan terlebih dahulu kemudian limbah cair industri tapioka yang akan dijadikan medium tumbuh bakteri disaring dan diambil sebanyak 250 ml dan ditambahkan gula sesuai variabel yaitu sebanyak 6%, 8%, dan 10% dan ammonium sulfat sebanyak 1 gram, kemudian dipanaskan pada suhu 100oC selama 3 menit. Setelah dingin diatur pHnya sesuai variabel yaitu 3, 4, dan 5 dengan menambahkan asam asetat glasial. Kemudian diinokulasikan starter ke dalam medium fermentasi sebanyak 50 ml dan difermentasikan selama 12 hari. Setelah fermentasi berakhir nata yang terbentuk diukur ketebalan dan kadar airnya, sedangkan media sisa diukur kadar gulanya. Dari hasil penelitian variabel yang berpengaruh pada pembuatan nata adalah pH, penambahan pati dan waktu fermentasi. Kondisi optimum untuk pembuatan nata de cassava adalah pada penambahan gula 10 %, pH 4, dimana pada kondisi tersebut dihasilkan nata de cassava dengan ketebalan paling besar yaitu 12 mm dan nata dari air dengan ketebalan 8 mm pada waktu fermentasi selama 12 hari.Pengaruh penambahan pati dapat dilihat dari besarnya yield, dimana pada nata yang terbuat dari air yieldnya sebesar 40,38% (variabel 1), sedangkan pada nata de cassava yieldnya yang mula-mula hanya sebesar 40,67% (variabel 1) menjadi 54,48% karena mendapat tambahan kadar glukosa dari pati sebesar 13,81% (variabel 1). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penambahan pati berpengaruh terhadap produk nata yang dihasilkan.

Item Type:Conference or Workshop Item (Other)
Uncontrolled Keywords: fermentasi; limbah cair; nata de cassava; yield
Subjects:T Technology > TP Chemical technology
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Chemical Engineering
Faculty of Engineering > Department of Chemical Engineering
ID Code:3468
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:13 Jan 2010 13:16
Last Modified:13 Jan 2010 13:16

Repository Staff Only: item control page