ࡱ> rtq5@ tbjbj22 5XXfnnnjL$$$8<<<8t$,81" 1 1 1 1 1 1 1$A2R4V01$01$$E1""" $$ 1" 1"`"n"j/|$$0 0&e</ 1[101/4|!v4$088$$$$4$0("010188<!88<BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan Sektor ekonomi sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan suatu daerah. Sebagai sektor yang menunjang pembangunan daerah, sumber pemasukan finansial sektor ekonomi berasal dari sektor peternakan, perikanan, perindustrian, perhubungan dan pariwisata. Proses Industrialisasi beserta transformasi sosial yang mengikutinya, menuntut pengkajian pertumbuhan ekonomi dari sistem produksi suatu industri. Perkembangan suatu wilayah industri, selain membawa teknologi industri dalam suatu masyarakat juga menarik orang orang di luar daerah untuk memasuki wilayah tersebut. Kehadiran pabrik baik sebagai fenomena teknologi, ekologi, ekonomi maupun sosio-kultural pada suatu masyarakat, diperkirakan akan membawa perubahan perubahan dalam pola kehidupan mereka. Sasaran Pembangunan jangka panjang di bidang ekonomi adalah pembangunan struktur ekonomi yang seimbang, serta kemampuan industri maju yang didukung oleh kekuatan pertanian yang tangguh serta sumber daya manusia yang diharapkan mampu berkompetisi. Kemudian pada intinya adalah adanya keseimbangan antara Bidang Pertanian, Bidang Industri dan SDM. Pembangunan bidang industri dilaksanakan dan diarahkan agar sektor industri menjadi penggerak utama ekonomi yang efisien. Struktur yang kokoh dengan pola produksi yang berkembang dari barang yang mengandalkan pada tenaga kerja yang produktif dan sumber daya alam yang melimpah menjadi semakin bermutu serta mampu menghasilkan kualitas yang bernilai tinggi serta padat ketrampilan. Pembangunan bidang pertanian terus ditingkatkan agar mampu menghasilkan bahan pangan dan bahan mentah yang cukup bagi pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, meningkatkan daya beli masyarakat dan mampu melanjutkan proses industrialisasi. Dalam memajukan ekonomi, pemerintah selalu mengikutsertakan sektor swasta karena sektor ini dianggap penting dan merupakan salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan industri suatu masyarakat. Masyarakat disuatu desa atau kota akan berkembang secara ekonomi, pemikiran serta taraf hidupnya. Apabila Industri yang ada di wilayah mereka berkembang dengan baik dan mampu meningkatkan jumlah tenaga kerja serta mengurangi pengangguran, apalagi bila industri tersebut mampu meningkatkan hasil produksinya sampai ke luar negeri. Pembangunan industri harus didukung pula oleh pemerintah setempat, dan masyarakat sekitar yang dapat menyediakan tenaga kerja yang cukup. Tumbuhnya industri dalam masyarakat yang belum mengenal industri membawa akibat terjadinya interaksi dua pola budaya, yaitu budaya lokal dan budaya industri. Yang dimaksud budaya lokal adalah pola tingkah laku masyarakat yang berpegang teguh pada tradisi setempat, sedangkan budaya industri adalah pola tingkah laku masyarakat yang berorientasi pada kegiatan industri dan pada dasarnya budaya ini lebih condong menekankan individualisme pada masyarakatnya. Perubahan pada bidang ekonomi diakibatkan industrialisasi mengangkat sumber-sumber ekonomi, para pekerja, pengusaha, lembaga ekonomi, sistem ekonomi dan pemerintahnya. Proses perubahan ini berlangsung setahap demi setahap dalam jangka waktu yang lama, dimulai dari perubahan-perubahan nilai kehidupan masyarakat dan karakter fungsi lembaga masyarakat, kemudian berkembang melalui kehidupan keluarga, sistem pendidikan, organisasi-organisasi ekonomi dan politik. Akhirnya muncul perubahan perubahan yang tercermin dalam proses komersialisasi sektor pertanian, perubahan dalam ikatan ikatan keluarga, serta muncul penghargaan yang tinggi dalam masyarakat terhadap ketrampilan teknis sehingga tercipta berbagai spesialisasi pekerjaan. Selain pertumbuhan ekonomi yang pesat, perekonomian Indonesia di warnai pula oleh transformasi struktur ekonomi, dari sektor pertanian ke sektor industri manufaktur. Transformasi struktur ini memiliki implikasi dengan berbagai bidang kegiatan ekonomi lainnya, seperti kualitas SDM dan upah tenaga kerja, ekspor-impor, defisit transaksi berjalan yang merupakan selisih nilai antara ekspor-impor, arus investasi asing, dan penyediaan infrastruktur. Kehadiran Industri dalam suatu masyarakat tentu saja membawa dampak bagi masyarakat sekitarnya apalagi masyarakat yang terkena pengaruhnya adalah masyarakat pedesaan. Sektor yang mengandalkan pertanian biasanya sebagai sektor penting dalam perekonomian negara berkembang. Hal ini dapat dilihat pada peranannya dalam menampung penduduk, menciptakan pendapatan nasional dan mengembangkan kegiatan ekspor. Dengan menciptakan industri baru maka dapat menciptakan lapangan kerja bagi penduduk yang tidak bekerja dibidang pertanian dan hal ini mampu meningkatkan pendapatan secara umum dan mampu mengurangi pengangguran secara bertahap. Industri adalah kegiatan ekonomi yang kegiatannya dimulai dengan mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi dan bahan jadi menjadi barang dengan nilai yang tinggi dan penggunaannya sesuai standar yang ada termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasa Industri. Di Kota Semarang terdapat industri-industri besar yaitu industri milik negara dan industri swasta. Salah satu industri swasta di Semarang adalah PT. Djava Utama Jaya yang bergerak dalam bidang ekspor perkakas rumah tangga seperti meja, kursi, lemari yang bahan dasarnya dari kayu, rotan dan bambu. PT Djava Utama Jaya terletak di jalan Puspowarno Tengah III Kelurahan Salaman Mloyo Kecamatan Semarang Barat. Pada awalnya PT. Djava Utama Jaya bersifat home industri yaitu industri rumah tangga yang menggunakan alat-alat tradisional yang dikerjakan secara sederhana. Seiring perkembangan jaman PT Djava Utama Jaya mengalami perkembangan yang relatif pesat ditandai dengan makin banyaknya permintaan mebel rotan-bambu dan juga ditandai dengan penggunaan alat-alat modern untuk mengerjakan produksi. PT Djava Utama Jaya berdiri pada tahun 1986 dan berkantor pertama di JL.Simpang No.5 Semarang. PT Djava Utama Jaya merupakan perusahaan pertama yang memberi pelatihan kepada penduduk sekitar untuk membuat mebel dari rotan. Sampai sekarang masyarakat Kelurahan Salaman Mloyo masih mempunyai hubungan yang erat dengan PT.Djava Utama Jaya. Bila PT. Djava Utama Jaya mendapat pesanan yang besar maka PT Djava Utama Jaya menggunakan tenaga dari penduduk sekitarnya. Industri dalam lingkup Nasional dapat dilihat dari jumlah modal dan karyawan yang dibagi dalam 4 jenis yaitu: industri besar yang pegawainya mencakup lebih dari 50 orang, industri sedang berkisar 25-30 orang, sedangkan industri kecil di bawah 20 orang dan industri rumah tangga hanya 5-10 orang. PT Djava Utama Jaya termasuk pada kategori industri sedang yang bergerak di bidang mebel-rotan yang hasil produksinya di eksport ke Jerman dan Turki. Sasaran dari PT Djava Utama Jaya adalah mengembangkan SDM pada tiap personality, meningkatkan kualitas product untuk di eksport ke luar negeri serta bertujuan menyerap tenaga kerja terutama dari masyarakat sekitarnya. Industri ini bergerak di bidang eksport karena banyak permintaan pasar luar negeri terhadap produk asli Indonesia khususnya mebel-rotan. Selain itu keuntungan yang diperoleh perusahaan juga lebih besar karena pasar luar negeri mampu membeli dalam jumlah yang banyak serta untuk memperkenalkan mutu produk mebel-rotan PT Djava Utama Jaya yang berstandar internasional. Hasil produksi PT DJAVA UTAMA JAYA yang berupa alat rumah tangga disesuaikan dengan budaya Jawa Tengah. Hal itu dilakukan agar produk tersebut memiliki ciri khas Indonesia dan mampu menarik pembeli dari mancanegara. Untuk produk perkakas dari kayu dibuat dari kayu jati, kayu mahogani, kayu kopi dan kayu-kayu lainnya yang memiliki kualitas baik. PT Djava Utama Jaya mampu menciptakan produk perkakas yang disesuaikan dengan permintaan pasar, baik pasar dalam negeri maupun luar negeri. PT Djava Utama Jaya dalam mengembangkan produksinya berjalan secara bertahap dan akhirnya mampu berkembang cukup pesat di Semarang. Perkembangan ini memberikan dampak cukup besar bagi masyarakat yaitu berkurangnya jumlah pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat Kelurahan Salaman Mloyo. Perkembangan industri tidak lepas dari dampak yang ditimbulkan. Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah limbah. Selama ini limbah yang ada adalah sisa dari bahan baku pembuatan mebel dan rotan. Limbah tersebut menimbulkan bau yang tidak sedap karena mengandung bahan kimia sehingga menimbulkan protes dari warga sekitar. Kadang juga tumpukan sisa bahan yang tidak terpakai tidak dibuang pada tempatnya sehingga mengganggu pemandangan sekitarnya. Bertolak dari pemikiran di atas penulis mengangkat permasalahan tersebut dalam skripsi dengan judul Perkembangan PT DJAVA UTAMA JAYA Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Salaman Mloyo Kecamatan Semarang Barat tahun 1995-2004. Sesuai dengan judul tersebut di atas, skripsi ini berusaha mengemukakan masalah yang berkaitan dengan perkembangan dan pengaruh PT Djava Utama Jaya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kelurahan Salaman Mloyo. Bertolak dari latar belakang diatas, maka pokok permasalahan yang akan penulis bahas antara lain: Faktor apa saja yang melatar belakangi perkembangan PT DJAVA UTAMA JAYA di Kelurahan Salaman Mloyo Kecamatan Semarang Barat tahun 1995-2004 ? Bagaimana proses berdiri dan berkembangnya PT DJAVA UTAMA JAYA dalam periode tahun 1995-2004 ? Bagaimana pengaruh perkembangan PT DJAVA UTAMA JAYA terhadap kondisi sosial dan ekonomi di Kelurahan Slaman Mloyo Kecamatan Semarang Barat ? B. Ruang Lingkup Setiap peneliti sejarah dituntut untuk menentukan batasan-batasan topik yang akan dibahas agar diperoleh suatu kejelasan yang mendalam. Penulisan skripsi yang berjudul Perkembangan PT Djava Utama Jaya Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Salaman Mloyo Kecamatan Semarang Barat tahun 1995-2004 ini dibatasi menjadi tiga ruang lingkup yaitu lingkup geografis (Spasial), lingkup waktu (Temporal), lingkup keilmuan. Peristiwa yang terjadi pada lokasi yang kecil tidak menarik perhatian dan tidak mempunyai dampak luas, namun ada kalanya sejarah lokal sangat menarik karena dapat mengungkapkan soal-soal kemanusiaan dan kemasyarakatan secara khusus. Di dalamnya terdapat pola-pola kelakuan tertentu yang merupakan bahan yang dikaitkan dengan masalah yang dibahas. Lingkup spasial adalah batasan tempat terjadinya peristiwa sejarah. Dalam skripsi ini penulis mengambil lingkup spasial Kelurahan Salaman Mloyo dan sekitarnya. Secara tematikal penulis mengambil topik tentang perkembangan PT Djava Utama Jaya karena PT ini berkembang cukup pesat dan eksportnya berjalan baik dan perusahaan tersebut sejak tahun 1994 hanya mengekspor ke Luar Negeri. Perusahaan-perusahaan dari Jerman dan Turki adalah konsumen / pembeli yang sering mengikat hubungan dagang dengan PT Djava Utama Jaya. Bahkan salah satu kantor pemasaran PT Djava Utama Jaya ada di Hamburg, Jerman. Lingkup temporal adalah pembatasan suatu periode dalam suatu wadah yang lebih singkat. Lingkup temporal dalam penelitian ini adalah dari tahun 1995-2004. Tahun 1995 diambil sebagai tahun awal penulisan ini karena pada tahun tersebut PT Djava Utama Jaya telah disahkan oleh Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tahun 1995 sebagai PT yang bergerak dalam bidang ekspor produk kayu, bambu dan rotan. Pada tahun 1986 PT Djava Utama Jaya berkantor pusat di Jl. Simpang No.5 Semarang dan mengalami peningkatan produksi sehingga pada tahun 1995 PT Djava Utama Jaya mengadakan perluasan pabrik dan memindahkan lokasi pabrik dari Jl. Simpang No 5 ke Jl. Puspowarno Tengah III Kelurahan Salaman Mloyo. Penelitian ini dibatasi sampai tahun 2004 karena pada tahun tersebut PT Djava Utama Jaya mengalami peningkatan omset pendapatan. Hal ini ditandai dengan makin meningkatnya permintaan produk mebel tersebut. Berdirinya suatu industri diharapkan dapat menyerap tenaga kerja. Selain itu masyarakat di lokasi sekitar industri dapat menikmati dan memanfaatkan berbagai fasilitas yang dimiliki oleh industri tersebut baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini termasuk dalam sejarah sosial ekonomi. Perkembangan sosial ekonomi masyarakat dapat dicermati antara lain dari perbaikan pendapatan, peningkatan sarana dan prasarana pembangunan serta hal-hal lain sebagai wujud nyata hasil perubahan sosial yang dicapai. Sejarah sosial ekonomi adalah sejarah yang mengungkapkan setiap gejala sejarah yang mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi suatu komunitas atau kelompok. C. Tinjauan Pustaka Dalam penilitian penulis menggunakan beberapa buah buku sebagai sumber sekunder yang nantinya menjadi dasar untuk menjawab setiap permasalahan. Kondisi ekonomi masyarakat yang terpuruk pasca hancurnya rezim orde baru berdampak juga pada berbagai bidang seperti kepercayaan dunia internasional turun terhadap Indonesia, menurunnya nilai mata uang rupiah, harga barang naik yang menyebabkan daya beli masyarakat lemah dan banyak hal yang tidak bisa disebutkan. Dalam kondisi ini PT Djava Utama Jaya tetap eksis dan terus berkembang lebih baik karena PT Djava Utama Jaya mampu menjaga kualitas dan memperbaiki mutu barang-barang produksinya sehingga menarik pembeli dari mancanegara terutama dari Jerman dan Turki. Buku pertama yang dijadikan pegangan dalam skripsi adalah Industrialisasi Indonesia, Analisis dan Catatan Kritis karya Thee Kian Wie. Buku ini merupakan kontribusi yang besar bagi penelitian dan penulisan skripsi ini, terutama tentang latar belakang industrilisasi di Indonesia. Buku ini juga banyak membahas tentang masalah yang timbul dari industrialisasi di Indonesia. Di dalamnya juga dibahas aspek-aspek lain yang juga berkaitan dengan industrialisasi seperti ketenagakerjaan, penanaman modal baik asing maupun nasional. Buku ini juga menjelaskan faktor-faktor penghambat baik dari dalam maupun dari luar industri tersebut. Sistem ketenaga kerjaan dan penanaman modal juga diterapkan oleh PT Djava Utama Jaya. Buku kedua, Perubahan Pada Pola Kehidupan Masyarakat Akibat Pertumbuhan Industri di Daerah Jawa Tengah yang merupakan hasil penelitian Drs. Moehadi dkk. Pada dasarnya karya ini membahas timbulnya kawasan industri di daerah yang mulanya daerah pertanian. Penulis menggunakan buku ini sebagai acuan karena bahasan buku ini mempunyai karakter yang sama dengan proses industrialisasi yang sedang penulis teliti, dan tipe perkembangan sosial-ekonomi masyarakat yang disebabkan oleh industri dibahas secara rinci. Buku ini menjelaskan bagaimana suatu industri dapat mempengaruhi terjadinya perubahan-perubahan, baik dalam bidang sosial maupun ekonomi. Bidang sosial dapat dilihat pada bahasan tentang perubahan pola perilaku seseorang, perubahan dalam institusi sosial dan perubahan dalam sistem nilai. Bidang ekonomi dapat dilihat pada pembahasan tentang perluasan kesempatan kerja, peningkatan etos kerja SDM, peningkatan pendapatan masyarakat, perbaikan dan pengembangan sarana dan prasarana fisik, serta peningkatan dalam bidang kesejahteraan pendidikan. Buku ketiga adalah Industrialisasi Dan Wiraswasta Masyarakat Industri Belah Ketupat.. Buku ini membahas industri dan peranan wiraswasta di Indonesia. Buku ini juga berupa kumpulan makalah pada tahun 1991-1992 dari forum seminar yang diadakan oleh Fadel Muhammad di Jakarta. Dalam buku ini dibahas struktur dan strategi nasional dan kemandirian industri lokal terhadap persaingan yang ada. Industri lokal harus meningkatkan kinerjanya bila ingin terus bertahan dalam menghadapi persaingan global. Masyarakat Indonesia yang sebagian besar sebagai petani kurang terlatih dalam kerja yang berkaitan dengan industri. Usaha yang dikembangkan Indonesia saat ini adalah meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya manusia dan mengembangkan potensi yang ada. Fadel (dalam forum seminarnya yang diadakan tahun 1991-1992 di Jakarta) berpendapat bahwa industrialisasi harus memberikan kesempatan pada masyarakat untuk berpartisipasi dalam menekan angka pengangguran dan meningkatkan pendapat masyarakat, sehingga dapat merubah struktur masyarakat yang terbagi dalam stratifikasi sosial dan menandakan hilangnya sistem perbedaan status yang merugikan salah satu pihak. Buku yang keempat adalah karya Tadjudin Noer Effendi yang berjudul SDM, Peluang Kerja dan Kemiskinan. Buku ini membahas tentang dampak pertumbuhan kawasan industri terhadap pola masyarakat sekitar. Industri adalah sektor yang sangat diperlukan dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan mengejar ketertinggalan dari negara maju. Kawasan industri berguna untuk memerangi keterbelakangan dan pengangguran yang nampaknya belum mencapai sasaran yang diinginkan. D. Pendekatan Dalam menyusun sebuah laporan penelitian perlu pendekatan dari berbagai bidang keilmuan agar nantinya bisa menjelaskan permasalahan yang akan kita tulis dalam sebuah laporan penilitian. G. Kartasapoetra mengidentikkan perkembangan dengan istilah pembangunan yaitu sebagai suatu urutan dari berbagai perubahan secara sistematis. Pembangunan bisa diperluas dengan suatu urutan dengan berbagai perubahan secara sistematis. Menurut pakar sosiologi barat, Mayor Polak untuk membedakan sebuah perkembangan adalah mempertegas kebijaksanaan yang dapat mempercepat perkembangan. Perkembangan berarti pula perubahan yang berjalan secara terus menerus terdorong oleh kekuatan baik dari dalam maupun dari luar menuju ke arah yang lebih baik. Industri adalah usaha produktif terutama dalam bidang produksi atau perusahaan tertentu yang meyelenggarakan jasa-jasa seperti transportasi dan perhubungan yang memakai modal dan tenaga kerja dalam jumlah relatif besar. Industri juga berarti perubahan dalam perekonomian yang memperlihatkan dua perubahan penting. Yang pertama adalah alih fungsi dari tenaga manusia ke tenaga mesin. Dengan adanya penggunaan mesin proses produksi bisa berjalan lancar. Kedua adalah pengorganisasian bidang produksi secara profesional yang meliputi manajemen, spesialisasi kerja, dan distribusi kerja. Pada dasarnya industri adalah sebuah kemajuan teknik produksi yang didasarkan pada penemuan dan pelaksanaan metode modern yaitu manajemen profesional dan pemanfaatan teknologi mesin. Menurut UUD No. 6 Tahun 1968, modal dalam negeri adalah bagian dari kekayaan masyarakat Indonesia termasuk hak-hak dan benda-benda, baik yang dimiliki oleh negara maupun swasta nasional dan asing yang berdomisili di Indonesia yang disediakan guna menjalankan suatu usaha sepanjang modal tersebut tidak diatur oleh ketentuan Pasal 2 UU No1 Tahun 1967 tentang penanaman modal asing. Maka dari itu Industri dapat dibagi menjadi tiga yaitu industri kecil, industri menengah, industri besar dan dibedakan dari manajemen, modal, tenaga kerja serta tingkat pendapatan berbeda satu dengan yang lain. Industri kecil adalah industri yang didirikan oleh perorangan, dikelola manajemen yang sederhana jumlah tenaja kerja kurang lebihnya 15 orang. Industri menengah adalah usaha pokok yang dikelola sekitar 50 orang atau kurang. Industri ini memproduksi bahan dasar menjadi barang yang siap pakai untuk dikomsumsi pasar, membutuhkan spesifikasi kerja dan hasil produksinya untuk kebutuhan rumah tangga. Industri besar adalah industri raksasa dan memperkerjakan lebih dari 100 orang, menggunakan mesin yang serba modern untuk menghasilkan barang yang mampu dipasarkan secara luas. Dalam melakukan proses industrialisasi diperlukan adanya manajemen yang profesional. Untuk itu manajemen memiliki lima fungsi seperti perencanaan, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan penduduk, sistem industri. Semua itu bila dijalankan akan menciptakan proses yang baik dan menghasilkan produksi yang berkualitas. Dalam menyusun penelitian skripsi diperlukan juga suatu pendekatan. Pendekatan diperlukan bilamana kita kesulitan untuk mempersempit sebuah tema agar nantinya tidak meluas kemana-mana dan menjadi tidak jelas. Dalam masalah ini penulis melakukan pendekatan sosiologi. Dalam teori Sosiologi terjadi interaksi dalam masyarakat seperti masyarakat menciptakan rasa aman dan menerima secara positif kehadiran perusahaan dalam wilayahnya. Sosiologi adalah hubungan timbal balik antara masyarakat, manusia, kelompok sosial, serta perkembangan sosial masyarakat. Selain pendekatan sosiologi skripsi ini juga menggunakan pendekatan ekonomi untuk mengkaji masalah yang berkaitan dengan produksi, industri, SDM (buruh), upah dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang peningkatan kesejahteraan masyarakat. Proses perkembangan bisa juga proses penghambat karena terjadi perubahan yang ada diluar, sedangkan bagian dalam tidak berubah. E. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sejarah yang berhubungan dengan kenyataan yang terjadi di masa lampau. Peristiwa sejarah merupakan rekaman peristiwa yang tidak mungkin terjadi secara berulang-ulang. Seorang sejarawan harus cermat dalam mencari sumber yang bersangkutan dengan peristiwa sejarah yang akan dijadikan tema supaya hasil yang didapat bisa maksimal dan mencapai target. Metode sejarah adalah suatu proses yang mengkaji dan menganalisa secara kritis dan historis dalam berbagai macam rekaman dan peninggalan masa lampau. Metode sejarah juga merupakan suatu cara untuk memberikan kesimpulan prinsip dan aturan yang sistematis. Mencari bahan secara efektif serta selanjutnya menilai secara kritis dan kemudian menyajikan sebuah sintesa dari hasil-hasilnya berupa tulisan. Jadi disimpulkan bahwa metode sejarah adalah jalan yang dipakai sejarawan untuk melalukan penelitian dan penulisan sejarah secara sistematis dan obyektif. Adapun langkah-langkah dari metode yang bersifat ilmiah meliputi 4 tahap yaitu: Heuristik Heuristik merupakan tahap pertama pengumpulan bahan-bahan, sumber atau bukti dari peristiwa sejarah baik yang secara tertulis ataupun yang tidak tertulis. Dalam mencari sumber-sumber tertulis yang sifatnya sekunder, peneliti berusaha mencari data yang tepat untuk tujuan penulisan skripsi ini. Pengumpulan data bisa berupa studi kepustakaan. Kegiatan ini untuk memperoleh data dengan cara mencari dan membaca buku-buku dan literature yang relevan dengan tema yang akan diteliti. Literature tersebut didapatkan dari perpustakaan diantaranya adalah perpustakaan Jurusan Sejarah Undip, perpustakaan daerah, Badan Pusat Statistik Semarang, Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan, dll yang tidak disebutkan. Selain itu, penulis juga melalukan wawancara langsung dengan para pelaku seperti karyawan pabrik maupun masyarakat setempat, metode wawancara ini digunakan untuk melengkapi data yang belum terisi. Kritik Sumber. Kritik sumber adalah usaha untuk mendapatkan jejak atau sumber-sumber yang benar, dalam arti harus benar benar otentik serta mengandung informasi yang relevan dengan perkembangan yang ada kemudian disusun dengan rapi. Selain itu juga menggunakan prinsip-prinsip untuk menguji serta menilai kebenaran suatu sumber sejarah serta menetapkan pembuktian yang sebenarnya. Kritik sumber dalam penelitian ini melalui dua tahap yaitu kritik ekstern dan kritik intern. Kritik ekstern dilakuakan dengan pendekatan terhadap sumber-sumebr data tertulis baik primer maupun sekunder dan analisis terhadap keasliannya. Kritik ekstern adalah mengumpulkan data dari majalah-majalah, surat kabar, arsip-arsip, buku atau lewat situs internet. Setelah bahan semua terkumpul maka akan diseleksi serta mencari yang paling sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Sedangkan kritik intern lebih menekankan pada nilai pembuktian dari informasi atau data yang diperoleh dilapangan baik dari wawancara maupun sumber tertulis. Dalam penelitian ini lebih banyak ditekankan pada kritik intern, Karena ingin memperoleh jawaban dengan nilai pembuktian dari isi dan sumber tersebut, apakah relevan dengan penelitian yang dimaksud. Interpretasi Interpretasi merupakan usaha untuk mewujudkan rangkaian data-data yang mempunyai kesesuaian satu sama lain dan bermakna. Kegiatan ini adalah menetapkan makna dengan menghubungkan berbagai fakta yang diperoleh. Semua fakta dirangkai dan dihubungkan sehingga menjadi satu kesatuan yang harmonis. Dalam interpretasi terdapat suatu proses seleksi, yaitu Peneliti berusaha menentukan data mana yang harus ditinggalkan dalam penulisan sejarah. Proses interprestasi disini digunakan peneliti untuk menyusun peristiwa menurut periode-periode tertentu. Usaha untuk menafsirkan fakta-fakta yang diperoleh dapat dilakukan melalui tahap yang diseleksi, disusun, diberi tekanan, dan ditempatkan sesuai dengan urutan yang kausal. Dalam rangka ini peneliti berpedoman pada susunan yang logis sehingga mudah dimengerti. Historiografi Bagian yang terakhir dalam metode sejarah adalah Historiografi yang bisa diartikan sebagai sebuah penyajian yang berupa cerita sejarah yang disusun secara kronologis dengan tema yang jelas, mudah dimengerti dan kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan. Pada bagian ini setelah data diperoleh maka di lanjutkan dengan penulisan hasil penelitian yang ada pada metodologi sejarah tahap penyusunan cerita. Penulisan hasil penelitian sejarah ini diatur menjadi bab demi bab yang disajikan dengan menggabungkan urutan kronologis, sistematis dan obyektif yang tujuannya memperhatikan kebenaran fakta dan peristiwa yang mendasar. Dengan ini menggunakan bahasa yang baik dan benar kemudian didokumentasikan. F. Sistematika Penulisan sejarah yang ilmiah memerlukan suatu sistematika untuk hasil akhir penulisan yang terbentuk secara baik dan mengarah pada permasalahan. Untuk itu penulis berusaha menyajikan sistematika skripsi ini dalam lima bab. Bab I berisi latar belakang permasalahan, perumusan masalah, ruang lingkup, tinjauan pustaka, kerangka teori dan pendekatan, metode penelitian dan sistematika. Bab II berisi gambaran umum dari kondisi geografis dan demografis, kondisi sosial ekonomi, dan kondisi sosial budaya masyarakat Kelurahan Salaman Mloyo. Bab III memuat pembahasan tentang proses perkembangan PT Djava Utama Jaya dari tahun 1995-2004, serta struktur PT ini dalam mengembangkan produksinya dan usahanya dalam mengeksport produksinya ke luar negeri. Bab IV berisi penjelasan tentang pengaruh PT Djava Utama Jaya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kelurahan Slaman Mloyo. Bab V adalah kesimpulan yang merupakan jawaban dari permasalahan. Redaksi Ensiklopedia Indonesia, Ensiklopedia Indonesia Seri Geografi (Jakarta: PT Intermasa,1990), hal.103.  Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993), hal. 136. Pudjiwati Sajogya, Sosiologi Pembangunan (Jakarta: Fakultas Pasca Sarjana IKIP Jakarta, 1985), hal.111. Anthony j.,Catanese et al (Ed) Perencanaan Kota, (Jakarta: Erlangga,1992), hal. 272. Sartono Kartodirjo, op.cit., hal. 74. Taufik Abdullah, Sejarah Lokal di Indonesia (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1985), hal. 10. Thee Kian Wie, Industrialisasi di Indonesia, Analisa dan Catatan Kritis (Jakarta: Tinjauan Pustaka Sinar Harapan,1998). Moehadi dkk, Perubahan pada kehidupan masyarakat akibat pertumbuhan Industri di daerah Jawa Tengah (Jakarta: Depdikbud,1985). Fadel Muhammad, Industrialisasi dan Wiraswasta Masyarakat Industri Belah Ketupat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992). Tadjudin Noer Effendi, SDM Peluang kerja dan kemiskinan (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993). G. Kartasapoetra, Kamus Sosiologi dan Kependudukan (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hal. 78. Mayor Polak, Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas (Jakarta:Ikhtar Baru,1979), hal. 391-392. Ibid., hal. 405 Fadel Muhammad, op.cit., hal. 33. Adham Nasution, Pengantar Sosiologi (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti,1979), hal. 14-15. Louis Gosttschalk, Mengerti Sejarah (Jakarta: UI Press, 1975), hal 32. Ibid., hal 20. PAGE  PAGE 19 01+ , $ &4%&_qrs8Ei V"d"o"""4%C%++-/0102030H1188;+<?<@<A<0>ĹįįĠĠĘĹĘĘįĠį䏃jh%0JU\h%\mHsHh, mHsHhjmHsH h%6]jh%0JUh%6]mHsHh%mHsHh, 5\mHsHjh%0J5U\h%5\mHsH h%5\h% h%CJ30$ (_sk$S&~'>)+,r,- $ & Fda$ $ & Fdha$ $d`a$ & F$a$nott---.40267888;A<>B+GHHIIKNlSTVxXyX` $d`a$$da$0>>>>? ?BBBEEJGmGGGHIHJIJ;K@< Title$da$ 5CJ \>@>  Footnote TextCJaJ@&@@ Footnote ReferenceH*XC@"X Body Text Indent$d`a$mHsH4 @24 Footer  9r .)@A. Page Number:B@R: Body Text$da$4@b4 Header  9r +%q2(0?47:?HB;CCLNR_l oX>9nWl 0$(_skS~>!#$r$%%%&4(*./0003A46:+?@@AACFlKLNxPyPPgQTT/X?XY[\\#^#`$`2`abbccdeewffffff,g-ggghlhhhhuiviiisjtjjj+k,kkkkkkll]lnlolxlylzlllll0000 00000000000000000000000000p00p 00p 00p 00p00p0p0%p0%0%p0%p0%p0%(0%p0p00p00p00000p00p00p00800p00p00p00p00@00p0000p00H00p00p00p 00p00p 00P00p00p00p 000000X00p 00p0`0X0p0p0p000`0p0p0p0p0p0p@0p@0@0@0@0p@0@0p@08@0@0p@0@0@0@0@0@0p@0@0@0@0p@0@0@0p@0@0@0@0@00My00 My00My00@0@0My000h 0>n9tt;?BD-yXnst<>@ACt= !!4"#/1+-4 5 %(qs EFijoqAC##$$%% % %%%%%"%#%*%+%3%4%9%:%D%E%T%U%Z%`%d%e%l%r%{%|%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%&&&&&&&&&'&.&/&4&5&>&?&G&H&M&N&S&_&b&c&k&l&s&t&x&y&~&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&'' ' ''''' '!'&'''0'1'7'8'<'>'C'D'G'H'O'P'W'X']'^'d'e'l'm's't'y'z'''''''''''''''((1(4(00?4A466667!799::==>>m?n???@@HBJB;C=CCCLLMMMMNN%N&N,N-N4N5N>N?NZN\NNNxPyP*R+RRRSSTTTVV/X5X6X`F`G`L`M`S`T`[`\`b`c`p`v`z`{`````````````````````````````aaaaaaaa,a.abbcccce eeewfxffffgg,g/gsguggggghhhhHhIhlhmhhhhhhhhhDiFiuiwiiiiiHjJjsjujjjjjkk+k-k\k]kkkkkkkkkkkkkll9l;l]lelhlolll1#$'(^_rsjkRS}~=!>!##$$q$r$$`%d%&''3(4(**..//000033@4A466::*?+?@@@AAACCFFkKlKLLNNwPyPPPfQgQTT.X?XYY[[\^]b]v]"^#^"`2`-a.aaabbccccdde eeevfxffff+g/ggghhkhmhhhhhtiwiiirjujjj*k-kkkkkkkll\l^ldlolll333330%%TT/X?X\\$`2`fll]lmlolllfolll OfficeOfficeOfficeOffice My ComputerxZ& f6M_<$*}?:Ө2?C~ ,T|VL|T^`o(.^`.pLp^p`L.@ @ ^@ `.^`.L^`L.^`.^`.PLP^P`L.h^`o(.h^`.hpLp^p`L.h@ @ ^@ `.h^`.hL^`L.h^`.h^`.hPLP^P`L.^`CJ o(.^`.pLp^p`L.@ @ ^@ `.^`.L^`L.^`.^`.PLP^P`L.^`o(.^`.pLp^p`L.@ @ ^@ `.^`.L^`L.^`.^`.PLP^P`L.88^8`o(.^`. L ^ `L.  ^ `.xx^x`.HLH^H`L.^`.^`.L^`L.hh^h`o(.88^8`.L^`L.  ^ `.  ^ `.xLx^x`L.HH^H`.^`.L^`L.?CxZ& }?L|6M_<Ttx        .A        P@                 :5>        tx        j, +%@66]~66l@UnknownGz Times New Roman5Symbol3& z Arial"1hff;UiW4UiW4Y24dff 3AH(?jBAB IOffice My Computer$      Oh+'0  4 @ L Xdlt|BAB IfAB Officeffiffi Normal.dot My Computer4 CMicrosoft Word 10.0@">@2ge@Jµ@eUiW՜.+,0 hp|  4fA BAB I Title  !"#$%&'()*+,-./0123456789:;<=>?@ABCDEGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ[\]^_`bcdefghjklmnopsRoot Entry Fpheu1TableF 5WordDocument5SummaryInformation(aDocumentSummaryInformation8iCompObjj  FMicrosoft Word Document MSWordDocWord.Document.89q