PENGHITUNGAN WAKTU PENGERINGAN KAYU JATI METODE PROGRESIF DENGAN LOGIKA FUZZY

Abstract

Perusahaan mebel yang menggunakan kayu jati sebagai raw materialnya dewasa ini mempunyai kendala dalam memperoleh bahan bakunya yang berupa jati tua. Cara khusus untuk menyiasati kendala ini, yaitu denga mengganti bahan baku jati tua dengan kayu jati yang muda, dengan metode pengeringan progresif sehingga didapatkan produk yang mempunyai kualitas seperti mebel yang menggunakan bahan baku jati tua. Selama menggunakan metode pengeringan progresif ternyata sering terjadi keterlambatan pemenuhan order. Setelah dilakukan penelitian, didapatkan bahwa belum adanya pemodelan yang baku untuk proses pengeringan menyebabkan pengambilan keputusan due date order oleh pihak manajemen menjadi kurang akurat. Pada kenyataannya proses pengeringan ini memakan waktu terlama dari keseluruhan waktu produksi. Proses pengeringan progresif terbagi menjadi dua, yaitu pengeringan di udara terbuka (open drying) dan pengeringan dalam chamber (kiln drying). Untuk open drying, waktu pengeringannya ditentukan oleh faktor evaporasi, ketebalan kayu dan kandungan air dalam kayu (MC/Moisture Content). Sedangkan untuk kiln drying, faktor yang berpengaruh adalah ketebalan kayu. Untuk mendapatkan waktu pengeringan, khususnya open drying, faktor-faktor yang mempengaruhinya diinterpolasikan dengan logika fuzzy inference system sehingga didapatkan hasl hitungan kuantitatif dengan input data historis dan pengalaman bagian wood center yang biasa melakukan proses pengeringan kayu. Untuk memudahkan penghitungan waktu pengeringan tersebu, digunakan toolbox fuzzy yang telah tersedia dengan membangun modelnya terlebih dahulu. Validasi model dilakukan dengan dua cara, yaitu menguji model fuzzy dengan input-input dengan nilai tertentu dan nilai sembarang untuk menguji make sensenya model serta dengan cara membandingkan hasil perhitungan dari toolbox yang telah diprogram dengan waktu pengeringan yang ada di lapangan. Dari proses validasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa model fuzzy yang telah dibangun adalah valid atau sesuai dengan sistem yang ada.