DINAMIKA KOMUNITAS PETANI TIONGHOA DI KECAMATAN PONTIANAK UTARA KOTA PONTIANAK KALIMANTAN BARAT TAHUN 1967-1997

tari, apriliya karmila (2010) DINAMIKA KOMUNITAS PETANI TIONGHOA DI KECAMATAN PONTIANAK UTARA KOTA PONTIANAK KALIMANTAN BARAT TAHUN 1967-1997. Undergraduate thesis, ilmu sejarah.

[img]Other (sejarah) - Published Version
640Kb

Abstract

INTISARI Penelitian ini mengkaji dinamika kehidupan komunitas petani Tionghoa di Kecamatan Pontianak Utara pada tahun 1967-1997. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan sosiologi dan ekonomi. Penelitian ini mengungkap perkembangan usaha pertanian yang dimulai sejak pertanian hanya sebagai pekerjaan sampingan hingga pertanian kemudian dijadikan sebagai pekerjaan utama dengan pengelolaan yang intensif serta dampaknya terhadap kehidupan sosial ekonomi petani Tionghoa. Penelitian ini menemukan bahwa cikal bakal komunitas petani Tionghoa berasal dari orang-orang Tionghoa yang datang dari pedalaman Kalimantan Barat. Kepindahan mereka ke Kota Pontianak terkait dengan dibubarkannya kongsi-kongsi pertambangan emas oleh Belanda dan ditunjang oleh posisi Kota Pontianak yang mulai berkembang sejak tahun 1834. Perkembangan ini dikarenakan Kota Pontianak dijadikan sebagai pelabuhan bebas oleh Belanda. Kedatangan para pendatang Tionghoa kemudian menyebabkan berkembangnya kawasan Pontianak Utara sebagai lokasi pemukiman sekaligus sebagai lahan pertanian oleh orang Tionghoa. Keberadaan petani Tionghoa saat itu tidak hanya di kawasan utara Kota Pontianak. Lahan dan pemukiman petani Tionghoa juga tersebar di kawasan Pontianak Selatan. Sejak akhir tahun 1970-an karena adanya pembangunan oleh pemerintah keberadaan komunitas petani Tionghoa di kawasan Pontianak Selatan tergusur dan yang tersisa hanyalah komunitas petani Tionghoa di kawasan Pontianak Utara. Pada awalnya pertanian hanya dijadikan sebagai pekerjaan sampingan oleh petani Tionghoa. Pekerjaan utama yang digeluti adalah membakar arang dan memotong karet. Menjelang akhir tahun 1970-an banyak petani yang kemudian menjadikan pertanian sebagai mata pencaharian utama. Teknologi pertanian yang diterapkan dalam mengelola lahan pertanian merupakan teknologi warisan dari nenek moyang. Akan tetapi teknologi ini terus dikembangkan oleh petani Tionghoa dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Usaha pertanian terus mengalami perkembangan baik dalam faktor produksi maupun distribusi. Hal ini juga mempengaruhi pola konsumsi petani. Perkembangan usaha pertanian terjadi sejalan dengan perkembangan zaman dan ditunjang oleh adanya pembangunan-pembangunan yang dijalankan pemerintah. Perkembangan dalam usaha pertanian petani Tionghoa kemudian berpengaruh pada kehidupan sosial dan ekonomi petani Tionghoa. Pengaruh dalam bidang ekonomi dapat dilihat pada adanya peningkatan penghasilan petani sehingga tingkat kesejahteraan keluarga petani menjadi lebih baik. Adapun pengaruh di bidang sosial tampak pada terjadinya mobilitas sosial petani Tionghoa yang disebabkan oleh meningkatnya jenjang pendidikan. Perkembangan pertanian juga berpengaruh pada hubungan sosial terutama ditandai dengan memudarnya nilai gotong-royong dalam komunitas petani Tionghoa. Selain itu, semakin berkembangnya usaha pertanian juga berdampak pada munculnya pelapisan sosial baru dalam komunitas petani Tionghoa.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:D History General and Old World > D History (General)
Divisions:Faculty of Humanities > Department of History
ID Code:3407
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:13 Jan 2010 10:36
Last Modified:13 Jan 2010 10:36

Repository Staff Only: item control page