MODEL PEMETAAN KAWASAN PEMUKIMAN BERSEJARAH YANG BERBASIS BUDAYA DAN BERSINERGI DENGAN AKTIVITAS EKONOMI MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG

Titiek Suliyati, Titiek and Yety Rochwulaningsih, Yety and Singgih Tri Sulistiyono, Singgih and Sri Indrahti, Sri MODEL PEMETAAN KAWASAN PEMUKIMAN BERSEJARAH YANG BERBASIS BUDAYA DAN BERSINERGI DENGAN AKTIVITAS EKONOMI MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG. MODEL PEMETAAN KAWASAN PEMUKIMAN BERSEJARAH YANG BERBASIS BUDAYA DAN BERSINERGI DENGAN AKTIVITAS EKONOMI MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG .

[img]Microsoft Word - Published Version
104Mb

Abstract

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk untuk menyusun model pemetaan beberapa kawasan bersejarah di Kota Semarang, yaitu kawasan pemukiman Kampung Kauman, Kampung Melayu, Pecinan dan Little Netherland. Keempat kawasan tersebut merupakan situs pemukiman bersejarah. Kawasan-kawasan ini memiliki karakteristik budaya dan nilai kesejarahan yang sekaligus bersinergi dengan aktivitas ekonomi masyarakat. Penelitian ini sangat penting sebagai upaya untuk menggali potensi kawasan-kawasan tersebut yang merupakan aset kota Semarang yang selama ini belum dikelola secara optimal. Dalam hal ini perlu penataan fisik lingkungan, aktivitas ekonomi, sosial dan budaya. Peningkatan potensi kawasan selain dapat memberikan keuntungan finansial dari sektor perdagangan dan pariwisata serta keuntungan memberikan keuntungan non material yaitu berupa pelestarian budaya. Dalam rangka mendukung penataan ruang kawasan-kawasan pemukiman bersejarah tersebut, langkah awal berupa pemetaan kawasan sangat penting dilakukan. Pemetaan kawasan dapat memperikan gambaran yang jelas dan menyeluruh tentang kondisi kawasan bersejarah tersebut. Dari pemetaan kawasan dapat diketahui secara detail bagian-bagian kawasan yang masih mengandung nilai kesejarahan dan budaya, yang dapat dilihat dari arsitertur, tata letak bangunan fisik dan dari pandangan masyarakat terhadap bagian-bagian bangunan tersebut. Namun demikian pada tahun pertama ini, penelitian difokuskan pada kajian historis mengenai proses pembentukan kawasan Kampung Kauman, Kampung Melayu, Pecinan , Little Nedherland. Kajian historis diawali dengan pembentukan embrio kota Semarang hingga periode kemerdekaan. Oleh kerena penelitian ini merupakan penelitian sejarah untuk memetakan kawasan-kawasan pemukiman yang mengandung nilai kesejarahan dan budaya maka metode penelian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Tahapan dalam metode penelitian sejarah kritis ini adalah: heuristik atau pengumpulan sumber-sumber penelitian baik tidak tertulis (seperti wawancara sejarah lisan, foto, gambar, dan sebagainya), tertulis (arsip, koran, majalah, buku, dan sebagainya), maupun berupa kebendaan yang berupa pengamatan terhadap situs-situs bersejarah di Kota Semarang. Setelah pengumpulan sumber-sumber sejarah maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian atau kritik terhadap sumber-sumber yang telah dikumpulkan. Langkah selanjutnya adalah analisi terhadap sumber-sumber tersebut untuk selanjutnya dihgunakan sebagai bahan untuk menyusun deskripsi perkembangan historis Kota Semarang.

Item Type:Article
Subjects:H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions:Faculty of Humanities > Department of History
ID Code:34064
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:09 Mar 2012 13:28
Last Modified:09 Mar 2012 13:28

Repository Staff Only: item control page