danni, andrianto (2010) Monumen Nasional: dari Simbol Nasional ke Simbol Kota Jakarta Tahun 1953 - 1975. Undergraduate thesis, ilmu sejarah.
Rich Text (RTF) - Published Version 5Mb |
Abstract
INTISARI Skripsi ini berjudul “Monumen Nasional: dari Simbol Nasional ke Simbol Kota Jakarta Tahun 1953 – 1975”. Adapun permasalahan yang disajikan dalam skripsi ini adalah bagaimana latar historis munculnya ide atau gagasan pembangunan Monumen Nasional di Jakarta, dan realisasi pembangunan Monumen Nasional sebagai simbol nasional dalam perjalanan bangsa Indonesia, dan peranan Soekarno dalam pembangunan Monumen Nasional. Selain itu dibahas juga pandangan masyarakat dalam memaknai Monumen Nasional pascapembangunan Monumen Nasional. Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah kritis yang mencakup empat langkah yaitu pengumpulan sumber primer dan sekunder, kritik sumber yang terdiri dari kritik eksteren dan kritik interen agar sumber memiliki otentisitas dan kredibelitas. Intepretasi terhadap fakta yang ada dan terakhir penulisan kembali peristiwa sejarah secara diskriptif analitis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan semiotik, ekonomi, sosial. Pendekatan semiotik digunakan untuk menjelaskan makna-makna simbolis yang terdapat pada bentuk fisik Monumen Nasional dan aspek yang mempengaruhi terbentuknya tampilan fisik Monumen Nasional. Pendekatan ekonomi digunakan untuk menjelaskan bagaimana dimensi ekonomi ikut berperan, berkaitan dengan proses pendanaan dan pembangunan Monumen Nasional serta menjelaskan kondisi masyarakat yang diikutsertakan dalam pembangunan pada masa Orde Lama. Munculnya Ide atau gagasan membangun sebuah monumen untuk simbol kebesaran Indonesia bermula saat pembangunan Tugu Muda Semarang tahun 1952 yang diresmikan tahun 1953. Tugu Muda merupakan tugu pertama yang dimiliki Indonesia dan dibuat dari batu kali oleh Edhi Sunarso pematung asal Yogyakarta. Ide itu muncul dari Soekarno tahun 1953, yang kemudian tahun 1954 diadakan pertemuan-pertemuan untuk membentuk panitia pembangunan tugu. Sebuah tugu penting yang akan menjadi simbol kebesaran bagi Indonesia dan dibangun di tengah kota Jakarta. xvi Melalui perencanaan yang sangat matang maka pembangunan Monumen Nasional segera dilaksanakan pada tahun 1961 dan mendapat respon positif dari masyarakat. Setelah Monumen Nasional terbentuk secara fisik, maka tahun 1964 Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta menggunakan Monumen Nasional sebagai bagian dari simbol kota Jakarta. Hal ini ternyata menimbulkan pergeseran makna pada Monumen Nasional. Masyarakat memaknai Monumen Nasional tidak lagi sebagai simbol nasional tetapi sebagai simbol kota Jakarta. Pergeseran makna yang terjadi adalah Monumen Nasional dari simbol nasional menjadi simbol kota Jakarta.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) |
Divisions: | Faculty of Humanities > Department of History |
ID Code: | 3404 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 13 Jan 2010 09:57 |
Last Modified: | 13 Jan 2010 09:57 |
Repository Staff Only: item control page