Hadiati, Chusni (2007) TINDAK TUTUR DAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN TOKOH WANITA DAN TOKOH LAKI-LAKI DALAM FILM THE SOUND OF MUSIC. Masters thesis, Program Studi Magister Linguistik.
| PDF 5Mb |
Abstract
Komunikasi dapat berjalan dengan lancar jika penutur dan petutur memahami dan menaati prinsip percakapan yang mencakupi prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan. Pada kenyataannya, prinsip percakapan ini banyak dilanggar yang menimbulkan implikatur percakapan. Implikatur percakapan ini memegang peranan penting dalam komunikasi. Proses komunikasi terjadi dalam suatu masyarakat bahasa yang terdiri atas perempuan dan laki-laki. Bahasa yang digunakan oleh mereka memiliki perbedaan. Implikatur percakapan yang timbul akibat pelanggaran prinsip percakapan dan perbedaan tuturan antara perempuan dan laki-laki inilah yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan implikatur percakapan yang timbul akibat pelanggaran prinsip percakapan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menemukan perbedaan tuturan antara tokoh perempuan dan tokoh laki-laki dalam film The Sound of Music. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Searle (1975), prinsip kerja sama yang dicetuskan oleh Grice (1975), prinsip kesantunan yang diajukan oleh Leech (1983) serta kesantunan berbahasa antara perempuan dan laki-laki yang dirumuskan oleh Holmes (1995). Ancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ancangan kualitatif. Selain itu, penelitian ini bersifat deskriptif karena penelitian ini berusaha menggambarkan data dengan kata-kata atau kalimat. Teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data adalah teknik pencatatan dan teknik pengamatan. Data dalam penelitian ini berupa 46 penggalan percakapan film yang diduga mengandung implikatur percakapan. Dengan menggunakan analisis heuristik, diperoleh hasil penelitian berupa implikatur percakapan yang berbeda-beda. Implikatur-implikatur itu dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis implikatur; yaitu implikatur representatif, implikatur direktif, implikatur komisif, dan implikatur ekspresif. Implikatur deklarasi atau isbati tidak ditemukan dalam penelitian ini. Klasifikasi implikatur-implikatur itu adalah sebagai berikut: (1) implikatur representatif dengan subjenisnya: (a) memberitahukan, (b) menolak, (c) melaporkan, (d) melindungi, (e) berpura-pura, (f) menyatakan gurauan, (e) menolak menjawab, (f) meyakinkan, (g) menunjukkan; (2) implikatur direktif dengan subjenisnya (a) menasihati, (b) memerintah, (c) merayu, (d) mengingatkan, (e) menyuruh pergi; (3) implikatur komisif dengan subjenisnya (a) merahasiakan, (b) menjebak, (c) menutupi kesalahan, (d) melindungi, (e) menerima tawaran, (f) mengancam, (g) membela diri; (4) implikatur ekspresif dengan subjenisnya (a) menyalahkan, (b) mengolok-olok (c) menghibur, (d) menenangkan hati, (f) menyenangkan hati. Berkenaan dengan tuturan tokoh wanita dan tokoh laki-laki, hasil analisis data dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa diantara kedua jenis tuturan itu terdapat perbedaan. Pada tuturan tokoh wanita question tag yang digunakan memiliki fungsi sebagai epistemic tag, facilitative tag, dan softening tag. Sementara itu, pada tuturan laki-laki, question tag yang digunakan berfungsi sebagai challenging tag. Selain itu pada tuturan wanita juga digunakan partikel pragmatik berupa I think.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | M Music and Books on Music > M Music P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Linguistic |
ID Code: | 33874 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 27 Feb 2012 08:31 |
Last Modified: | 21 Jan 2014 09:37 |
Repository Staff Only: item control page