”EVALUASI KINERJA DAN ANALISA OPERASIONAL LALU LINTAS PADA KONDISI KELANDAIAN KHUSUS TERHADAP PENGARUH KENDARAAN BERAT” (STUDI KASUS: RUAS JALAN TOL SEKSI A KRAPYAKJATINGALEH, SEMARANG)

PRAHITA, ATIKA DARA and NUGRAHENI, TITIN ENY (2007) ”EVALUASI KINERJA DAN ANALISA OPERASIONAL LALU LINTAS PADA KONDISI KELANDAIAN KHUSUS TERHADAP PENGARUH KENDARAAN BERAT” (STUDI KASUS: RUAS JALAN TOL SEKSI A KRAPYAKJATINGALEH, SEMARANG). Undergraduate thesis, F. TEKNIK UNDIP.

[img]PDF
Restricted to Repository staff only

2853Kb
[img]
Preview
PDF
20Kb
[img]
Preview
PDF
14Kb
[img]
Preview
PDF
42Kb
[img]
Preview
PDF
517Kb
[img]
Preview
PDF
576Kb
[img]
Preview
PDF
91Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

243Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

1525Kb
[img]
Preview
PDF
30Kb
[img]
Preview
PDF
9Kb

Abstract

Kelandaian jalan berpotensi memberikan pengaruh terhadap kapasitas dan kinerja lalu lintas khususnya kecepatan lalu lintas. Apalagi jika kelandaian tersebut telah melebihi kelandaian maksimum dan panjang kritis yang diijinkan. Hal ini terjadi pada Jalan Tol Semarang Seksi A. Jalan Tol Semarang Seksi A hanya memiliki dua lajur- dua arah tanpa median dan terdapat lajur pendakian pada STA 5+000-6+600 dengan lebar 3 m. Selain itu pada jalan tol tersebut terdapat pula suatu bagian jalan yang curam dengan kelandaian menerus lebih dari 4 % (i gabungan = 5,19%) dan panjang total 1602 m yang telah melebihi persyaratan yang ada (i max = 5%, panjang kritis = 441 m). Kondisi tersebut yang menyebabkan pada daerah tanjakan maupun turunan, kendaraan berat hanya mampu melaju dengan kecepatan rendah. Selain itu terdapatnya marka solid mengakibatkan kendaraan (LV, MHV) yang berada dibelakangnya tidak dapat mendahului dan menimbulkan antrian kendaraan. Sehingga perlu dilakukan analisa lalu lintas secara terpisah, yaitu analisa operasional lalu lintas untuk kelandaian khusus. Studi dilakukan di jalan tol Semarang Seksi A yaitu pada STA 4+100-4+200 A/B (i = 0%), STA 4+700-4+800 A/B (i = 5,64%), STA 5+600-5+700 A/B (i = 5,77%) dan STA 6+000-6+100 A/B (i = 7,77%). Lokasi tersebut dipilih untuk mengetahui karakteristik lalu lintas di beberapa kelandaian yang berbeda. Karakterisitik ini dapat dilihat dari variable lalu lintas yaitu arus, kecepatan dan kepadatan yang diperoleh melalui survei volume lalu lintas (traffic counting) dan survei waktu tempuh serta dilengkapi handycam di dua titik pengamatan. Survei dilakukan selama 5,5 jam dengan periode 5 menitan yaitu pada pukul 7.30-9.30, 13.30-15.30 dan16.00-17.30. Setelah data survei diolah, kemudian dicari hubungan antara variabel kecepatan dan kepadatan dengan analisa regresi serta uji signifikansi antara variabel dengan bantuan program SPSS 12. Dari hasil analisa regresi data masukan didapatkan nilai r2, F, t, koefisien a dan b. Pada Ruas A (i = +) nilai r2 berkisar 0,5 yang berarti 50 % variabel kecepatan dipengaruhi kapadatan. Pada Ruas B (i = -) nilai r2 berkisar 0,8 yang berarti 80 % variabel kecepatan dipengaruhi kapadatan. Sehingga tidak dipungkiri terdapat faktor lain yang mempengaruhi kecepatan yaitu kelandaian jalan dan perilaku kendaraan berat. Selain itu didapatkan nilai F, t perhitungan lebih besar dari nilai F, t tabel dan probabilitas kurang dari 0,05. Sehingga pengujian dinyatakan diterima. Koefisien a dan b yang didapatkan dari hasil regresi digunakan untuk mencari model lapangan hubungan antara kecepatan-arus dan kepadatan-arus. Dari hubungan antara variabel lalu lintas arus-kecepatan-kepadatan didapatkan besarnya parameter penentuan kinerja jalan yaitu derajat kejenuhan (DS) dan kecepatan arus bebas (Uf). Menurut hasil analisa yang telah dilakukan pada jalan tol Semarang Seksi A, besarnya DS > 0,75 (over capacity). Sedangkan besar Uf pada pertengahan tanjakan (i = 5,77%) dan akhir tanjakan (i = 7,77%) adalah 39,885 km/jam dan 31,281 km/jam. Maka besarnya pengurangan kecepatan di pertengahan hingga akhir tanjakan melampaui persyaratan yang diijinkan yaitu setengah dari kecepatan rencana jalan tol (VR = 80 km/jam). Kecepatan rata-rata kendaraan berat di awal, pertengahan dan akhir tanjakan adalah 40,692 km/jam, 23,149 km/jam dan 15,917 km/jam. Selain itu pengurangan kecepatan terjadi pula pada daerah turunan yaitu dipertengahan turunan akibat pengereman dan adanya larangan mendahului. Kecepatan arus bebas (Uf) di awal turunan dan pertengahan turunan adalah 84,437 km/jam dan 70,246 km/jam. Kata kunci: kelandaian khusus- kinerja- kendaraan berat- jalan tol

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering
Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering
ID Code:33855
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:26 Feb 2012 13:16
Last Modified:26 Feb 2012 13:16

Repository Staff Only: item control page