Keselarasan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Bagi Manusia dan Lingkungan

Susilowati, Indah (2006) Keselarasan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Bagi Manusia dan Lingkungan. Documentation. Diponegoro University Press, Semarang.

[img]
Preview
PDF - Published Version
1398Kb

Abstract

Sumberdaya perikanan di Indonesia relative melimpah akan tetapi tetesan ke masyarakat belum cukup berarti. Orasi ilmiah ini akan menjawab bagaimana pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya perikanan yang selaras bagi manusia dan lingkungan di Indonesia pada umumnya. Mengingat kebutuhan seseorang adalah relatif tidak terbatas, sedangkan sumberdayanya adalah terbatas. Sehingga manusia dihadapkan pada pilihan yang rasional. Teori dasar yang dipakai untuk menjawab pertanyaan di atas adalah teori pilihan yang rasional (rational choice theory oleh Becker, 1968). Sumberdaya perikanan mempunyai karakteristik yang unik : non-excludability dan substractability. Ikan merupakan salah satu simbul kesejahteraan (prosperity) di kebanyakan negara atau tempat di Asia. Ikan sebagai sumber protein hewani yang penting dalam menu masyarakat negara berkembang. Tapi kenyataannya produksi ikan cenderung menurun dan permintaannya justru meningkat. Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan sekitar Laut Jawa dan Sumatera banyak yang sudah tangkap lebih. Oleh karena itu, perlu manajemen yang baik untuk melakukan strategi pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya perikanan, sehingga perlu adanya penyelarasan aspek produksi (sisi penawaran) dan aspek konsumsi (sisi permintaan) Co-management merupakan salah satu opsi bentuk pengelolaan sumberdaya perikanan Indonesia yang bisa direalisasi melalui pemberdayaan dan kemitraan. Kebanyakan masyarakat pesisir dengan skala usaha mikro dan kecil masih kurang "berdaya" dalam mendapatkan akses ekonomi, politik, hukum dan sosial budaya dan pengembangan usahanya belum mengikuti keinginan pasar (Susilowati et al 2004b; 2005). Kesimpulan pidato saya dapat disarikan sebagai berikut : (1) Pemanfaatan sumberdaya perikanan laut sudah relatif berlebihan, terutama di sekitar Pulau Jawa dan Sumatera. Sehingga usaha perikanan laut disarankan dikembangkan ke wilayah yang masih belum jenuh (Chopera et al., 2005) seperti Indonesia Timur Perikanan darat perlu dikembangkan ekstensifikasinya untuk menutup kebutuhan produk perikanan; (2) Perlu diciptakan iklim yang bijak dalam kegiatan berusaha di berbagai bidang dengan cara membangun kesadaran bersama (pihak-pihak terkait atau stakeholders) terutama dalam memanfaatkan sumberdaya secara bertanggung jawab dan aman (safety); (3) Perlu ditingkatkan pengawasan dan kesadaran bersama dalam memanfaatkan sumberdaya dengan menggerakkan/memberdayakan potensi semua pihak yang terkait stakeholders (masyarakat, pihak swasta, pihak pemerintah, perguruan tinggi, LSM dan pihak-pihak lain yang bersimpati). Semuanya ini dapat dikemas melalui pendekatan kemitraan (co-management); (4) Memberikan sanksi yang menjerakan bagi para pelanggar (kepastian dan penegakan hukum). Sehingga diharapkan akan tercapai pemerintahan/masyarakat yang bersih dan berdisiplin tinggi. Ini yang menjadi tantangan bersama; (5) Meremajakan (refresh) peraturan atau regulasi perikanan yang sudah "kedaluwarsa" dan mengevaluasi peraturan-peraturan yang ada sesuai dengan keperluan saat ini; (6) Banyak sistem manajemen sumberdaya tradisional yang berbasis pada masyarakat di Indonesia. Namun sekarang sistem manajemen tradisional ini jumlahnya menjadi langka karena dimakan waktu. Sehingga perlu dilakukan revitalisasi dan modifikasi untuk diambil nilai kearifan lestarinya untuk keperluan manajemen perikanan sekarang ini.

Item Type:Monograph (Documentation)
Additional Information:Pidato Pengukuhan Guru Besar
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Faculty of Economics and Business > Department of Economics and Development Studies
ID Code:338
Deposited By:Mr. Sugeng Priyanto
Deposited On:22 Jul 2009 13:07
Last Modified:22 Jul 2009 13:07

Repository Staff Only: item control page