Sulistyowati, Sulistyowati (2011) KONFLIK KEPENTINGAN ANTARA EKSPORTIR DAN IMPORTIR PASCA DIBERLAKUKANNYA CAFTA (STUDI KASUS DI JAWA TENGAH). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro. (Submitted)
| PDF 116Kb | |
| PDF 3131Kb |
Abstract
Awal 2010 China resmi melakukan perdagangan bebasnya di Indonesia, yaitu melalui perjanjian CAFTA. Dalam perjanjian tersebut tentu saja menimbulkan tantangan maupun peluang bagi para produsen di Indonesia. Khususnya terkait dengan industri batik dan turunannya, yang merupakan salah satu produk unggulan di Jawa Tengah. Industri batik lebih terfokus di kota Solo dan Pekalongan sebagai sentranya. Pada sentra batik tersebut yang telah lama berkembang, tidak hanya dipasarkan pada skala regional dan nasional melainkan juga telah berkembang ke Luar Negeri. Adapun produk batik yang punya peluang untuk melebarkan pemasarannya, khusus produk dengan kualitas menengah ke atas. Namun bagi batik dengan kualitas atau harga ekonomi adanya perjanjian CAFTA cukup meresahkan karena sampai mengakibatkan perusahaan bangkrut. Oleh karena itu, maka pemerintah berperan agar tidak sampai merugikan pengusaha dengan mengeluarkan peraturan yang melarang masuknya produk batik China ke Sentra Batik. Meskipun disisi lain pengusaha besar banyak berhasil memperluas daerah pemasaran hingga ke Australia, AS dan Eropa.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Faculty of Social and Political Sciences > Department of Government Science |
ID Code: | 33691 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 22 Feb 2012 13:34 |
Last Modified: | 22 Feb 2012 13:34 |
Repository Staff Only: item control page