THE REPRESENTATION OF CLASS STRUGGLE IN THE MOVIE TITANIC

Abstract

Film merupakan sebuah karya sastra yang telah mendapatkan banyak perhatian dari banyak orang. Hal ini dikarenakan film tidak hanya memberikan hiburan semata tetapi juga mengandung nilai-nilai kehidupan. Dalam hal ini penulis tertarik untuk mengkaji ideologi Marxisme yang terdapat pada film Titanic. Marxisme memiliki konsep bahwa kapitalisme merupakan faktor utama dimana pertentangan kelas adalah permasalahan awalnya. Sebuah pertentangan kelas ekonomi bisa terjadi dikarenakan adanya kesenjangan ekonomi dalam sebuah masyarakat. Adanya perbedaan kelas antara kelas borjuis dan proletar membuat sebuah masyarakat terbagi menjadi penguasa dan yang dikuasai. Penulis menggunakan dua elemen untuk mengkaji skripsi ini yaitu elemen intrisik dan ekstrinsik. Dalam elemen intrinsik terbagi menjadi dua, aspek naratif yang terdiri dari karakter, seting, dan konflik dan aspek sinematografi yang terdiri dari suara dan framing. Elemen ekstrinsik dalam film ini menggunakan ideologi Marxisme. Ada dua konsep yang dipakai disini. Konsep tersebut adalah borjuis-proletar dan pertentangan kelas. Titanic mencerminkan keberadaan dua kelas yang berbeda. Yang pertama adalah kelas borjuis yang diwakilkan oleh penumpang kelas satu dan kaum proletar yang digambarkan sebagai penumpang kelas tiga. Dalam film ini, kaum borjuis digambarkan sebagai orang-orang yang memiliki orientasi uang sebagai keutamaan mereka. Ini terceminkan oleh Cal, seorang borjuis yang menganggap uang dapat membeli segalanya. Dengan uang yang dimiliki oleh kaum borjuis mereka bisa mendapatkan kekuatan untuk mengendalikan kehidupan. Di sisi lain Jack yang mewakili kaum proletar digambarkan sebagai seniman miskin yang tidak memiliki uang yang akhirnya juga dia tidak memiliki kekuatan seperti yang dimiliki oleh Cal. Namun meski dia tidak memiliki uang banyak, dia masih bisa hidup bahagia dan bahkan memenangkan cintanya atas Rose dari Cal. Dari sinilah pertentangan kelas terjadi yang disebabkan karena adanya perbedaan kelas dan hak dalam masyarakat.