DAMPAK KEHADIRAN PEMANDIAN AIR PANAS DI LERENG GUNUNG SLAMET TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA GUCI DAN DESA REMBUL TAHUN 1983-2001

suryanto, suryanto (2010) DAMPAK KEHADIRAN PEMANDIAN AIR PANAS DI LERENG GUNUNG SLAMET TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA GUCI DAN DESA REMBUL TAHUN 1983-2001. Undergraduate thesis, ilmu sejarah.

[img]Microsoft Word - Published Version
64Kb

Abstract

INTISARI Penelitian ini mengkaji dampak kehadiran Obyek Wisata Pemandian Air Panas di lereng Gunung Slamet terhadap perkembangan sosial ekonomi masyarakat Desa Guci dan Desa Rembul tahun 1983-2001 dengan menggunakan metode sejarah. Pendekatan yang digunakan adalah sosiologi pariwisata dan sosiologi ekonomi untuk mengetahui dan memahami pengembangan Obyek Wisata PAP Guci dan dampaknya terhadap perkembangan sosial ekonomi masyarakat Desa Guci dan Desa Rembul. Penelitian ini menemukan bahwa PAP Guci mulai dikenal oleh masyarakat pada tahun 1974, tetapi hanya sebagian kecil masyarakat yang mengetahuinya. Hal ini disebabkan karena lokasi yang berada di lereng Gunung Slamet yang pada waktu itu masih hutan belantara. Pada awalnya PAP Guci berupa Goa dan dikelola oleh masyarakat setempat. Tahun 1977 terjadi perubahan pengelolaan dari masyarakat menjadi dikelola oleh Badan Pengelola Obyek Wisata (BPOW) propinsi Jawa Tengah yang kemudian membentuk BPOW Kabupaten Tegal pada tahun 1979 dan pada tahun 1983 berubah menjadi Dinas Pariwisata (Disparta). Dalam pengembangannya, PAP Guci yang tadinya adalah Goa yang hanya dapat dimanfaatkan oleh sebagian kecil orang saja kemudian dipugar agar dapat dimanfaatkan oleh banyak orang serta dibuat pancuran-pancuran air panas yang berasal dari sumber air panas. Pada tahun 1988 Dinas Pariwisata mengadakan kerjasama dengan Perhutani sektor Pekalongan Barat dalam pengelolaan PAP Guci dengan membuka wana wisata / bumi perkemahan untuk menambah atraksi wisata PAP Guci. Jumlah wisatawan yang mengunjungi Obyek Wisata PAP Guci dari tahun 1983-2001 makin tahun makin terus meningkat. Pada tahun 2001 jumlah wisatawan yang mengunjungi Obyek Wisata PAP Guci mencapai 277.893 pengunjung dan merupakan jumlah pengunjung terbanyak selama 22 tahun. Adapun faktor pendukung dalam upaya pengembangan Obyek Wisata PAP Guci yaitu letak geografis yang berada di lereng Gunung Slamet dengan pemandangan pegunungan yang indah disertai adanya sumber air panas yang suhunya berbeda-beda. Pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, tenaga listrik, alat telekomunikasi dan jasa-jasa seperti puskesmas juga merupakan faktor pendukung. Kehadiran Obyek Wisata PAP Guci telah membawa dampak dibidang sosial ekonomi. Masyarakat memperoleh keuntungan dari adanya Obyek Wisata PAP Guci yaitu terciptanya lapangan kerja baik sebagai tenaga staf maupun buruh kerja, pedagang ataupun penyedia jasa seperti pondok wisata, penyewaan kuda dan lainnya. Dampak dalam bidang sosial terlihat dari kondisi lingkungan dan pemukiman masyarakat yang berubah menjadi lebih baik. Masyarakat menyadari pentingnya kebersihan lingkungan yang kondusif sebagai kawasan wisata. Secara umum dampak dalam bidang ekonomi dan sosial dapat dilihat dari segi penyediaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, peningkatan taraf hidup, pendidikan dan peranan wanita dalam mencari nafkah.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:D History General and Old World > D History (General)
Divisions:Faculty of Humanities > Department of History
ID Code:3337
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:12 Jan 2010 13:25
Last Modified:12 Jan 2010 13:25

Repository Staff Only: item control page