HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH DAN SUMBER PENCEMARAN DALAM RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA BANGETAYU WETAN KECAMATAN GENUK KOTA SEMARANG

KHOTIMAH, DIANA RAHMAWATI KHUSNUL (2011) HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH DAN SUMBER PENCEMARAN DALAM RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA BANGETAYU WETAN KECAMATAN GENUK KOTA SEMARANG. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
12Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Penyakit ISPA masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia terutama pada balita dengan angka kematian 29,5% pada tahun 2009. Di Kota Semarang dari 10 besar penyakit terbanyak pada tahun 2010, ISPA menempati urutan pertama sebesar 78.466 kasus, di Desa Bangetayu Wetan Kecamatan Genuk Kota Semarang merupakan kasus tertinggi di Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor lingkungan fisik rumah dan sumber pencemaran dalam rumah dengan kejadian ISPA pada balita. Metode penelitian ini adalah metode survey, dengan pendekatan cross sectional, jumlah populasi balita sebanyak 819 balita dengan jumlah sampel sebanyak 87 responden. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis statistik menggunakan chi square dan besarnya risiko dengan Rasio Prevalens. Hasil distribusi frekuensi degan hasil memenuhi syarat lebih banyak adalah jenis lantai rumah, jenis dinding rumah, keberadaan dapur/ sekat dapur, luas ventilasi rumah, kepadatan hunian dalam rumah, suhu udara, kelembaban, pemakaian obat nyamuk bakar dan pemakaian bahan bakar memasak. sedangkan pada kategori tidak memenuhi syarat yang lebih banyak adalah keberadaan lubang asap dapur, intensitas pencahayaan dan kebiasaan membakar sampah. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara jenis lantai rumah, jenis dinding rumah, luas ventilasi rumah, suhu udara, intensitas pencahayaan, jenis bahan bakar memasak. Sedangkan keberadaan dapur/ sekat dapur, keberadaan asap dapur, kepadatan hunian rumah, kelembaban dalam rumah, pemakaian obat nyamuk bakar dan kebiasaan membakar sampah tidak menunjukkan hubungan bermakna dengan kejadian ISPA pada balita. Sebaiknya perlu dilakukan perbaikan komponen fisik rumah agar sesuai dengan standar kesehatan seperti keberadaan ventilasi dan intensitas pencahayaan dalam rumah. Kata Kunci: SPA, balita, lingkungan fisik, sumber pencemaran dalam rumah, Kecamatan Genuk

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:33244
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:08 Feb 2012 13:40
Last Modified:08 Feb 2012 13:40

Repository Staff Only: item control page