SEMARANG EXHIBITION CENTER

NAUFALUL HAQ, Muhammad (2011) SEMARANG EXHIBITION CENTER. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF
36Kb
[img]
Preview
PDF
42Kb
[img]
Preview
PDF
83Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

2643Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

152Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

29Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

4Mb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

66Kb
[img]
Preview
PDF
11Kb
[img]
Preview
PDF
43Kb

Abstract

Propinsi Jawa Tengah merupakan sentral dari Pulau Jawa. Dengan lokasi tersebut merupakan hal yang sangat menguntungkan bagi kegiatan perekonomian, sosial, budaya serta aspek kehidupan lainnya. Lalu lintas darat, laut maupun udara dari Jawa Barat ke Jawa Timur atau sebaliknya akan selalu melewati wilayah Jawa Tengah. Ditambah lagi dengan dibukanya Bandara Ahmad yani sebagai Bandara Internasional. Keunggulan ini sudah selayaknya dapat dimanfaatkan secara maksimal. Seiring dengan kemajuan dan perkembangan jaman, terjadi perkembangan bisnis di Jawa Tengah. Disadari atau tidak, aktivitas bisnis di Kota Semarang kian semarak, dengan tumbuhnya kota tersebut menjadi kota perdagangan dan jasa. Menguatnya denyut nadi kegiatan bisnis ini berpengaruh pada sarana penunjangnya. Namun dalam perkembangannya kebutuhan akan sarana penunjang untuk melakukan kegiatan promosi belum tersedia, hingga saat ini kegiatan pameran-pameran yang dilangsungkan masih dalam skala kecil dan diselenggarakan di pusat pusat perbelanjaan di mana luas ruang untuk kegiatan ekshibisi tidaklah besar. Minat para penyelenggara mengadakan kegiatan ekshibisi di hall sebuah mall dengan petimbangan banyaknya massa di dalamnya, sehingga kegiatan tersebut sudah pasti akan mempunyai pengunjung dari para pengunjung mall tersebut, namun tempat tersebut memiliki kendala ketidaknyamanan yang dirasakan karena banyaknya aktifitas di dalamnya, ruangan yang kurang memadai kaitannya dengan banyaknya pengguna tempat tersebut. Perlu adanya sarana di Kota Semarang untuk tersedianya kegiatan besar tersebut, karena dapat mendatangkan keuntungan bagi Kota Semarang terkait dengan adanya otonomi daerah, di mana setiap daerah mencari peluang dalam usaha menambah pendapatan daerah. Apabila ada wadah atau tempat yang dapat mengakomodir kegiatan tersebut maka kesempatan penyelenggaraan event-event besar di Semarang akan semakin meningkat. Jika kita dapat menarik kesimpulan uraian di atas, tidak dipungkiri lagi apabila Kota Semarang memiliki sarana ekshibisi yang mampu menampung untuk diselenggarakanya ekshibisi berskala besar tentunya akan banyak menguntungkan banyak pihak, karena banyak lapangan pekerjaan yang tercipta dari adanya event ekshibisi. Puluhan roda industri akan berputar dengan baik karena ada suatu event. Pihak pihak yang akan mendapat keuntungan dari event pameran antara lain : Professional Exhibition Organizer (PEO), Professional Conference Organizer (PCO), Stan Kontraktor, Freight Forwarder, Supplier, Florist, Event Organizer, Hall Owner, Tenaga kerja musiman, Percetakan, Transportasi, Hotel, Perusahaan Souvenir, UKM, dan masih sangat banyak lagi. Untuk dapat menjawab kebutuhan tersebut maka Kota Semarang membutuhkan adanya ekshibisi yang dapat mengakomodir segala kebutuhan. Sehingga memerlukan perencanaan dan perancangan yang matang dengan konsep Semarang Exhibition Center yang memiliki fasilitas penunjang yang memadai. Exhibition Center adalah wadah berkumpulnya orang-orang dalam jumlah banyak untuk memamerkan sesuatu ke depan public atau umum. Ekshibisi yang akan direncanakan memiliki beberapa pertimbangan kaitannya dengan masalah-masalah yang timbul dan kemungkinan-kemungkinan faktor penarik. Yaitu untuk lokasi tempat harus strategis di mana lokasinya dekat dengan pusat kedatangan, fasilitas perkantoran, perdagangan dan jasa, akomodasi penginapan serta memiliki tapak yang luas. Karena kebanyakan tempat yang sudah ada di Semarang belum mempunyai dan ekshibisi yang menjadi satu seperti tersebut di atas yang nantinya dapat digunakan untuk skala regional Jawa Tengah. Namun bukan berarti ekshibisi yang direncanakan dalam bentuk bangunan besar, melainkan disesuaikan dengan kebutuhan kota Semarang sehingga fungsional. Dari uraian tersebut di atas, Kota Semarang membutuhkan wadah yang dibangun khusus untuk keperluan pameran, serta aktifitas yang bersifat masal dan sementara lainya, baik terbuka maupun tertutup. Sebagai gerbang bagi Kota Semarang dalam memasuki pasar global, maka tampilan bangunan Semarang Exhibition Center bergaya arsitektur yang mencerminkan kemajuan teknologi namun tetap memperhatikan masalah kontekstual, yaitu dengan penekanan desain konsep Arsitektur Hi Tech. 1.1 Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan Untuk memperoleh landasan mengenai konsep Semarang Exhibition Center yang representatif, sehingga dapat memenuhi kebutuhan ruang ekshibisi dengan persyaratan teknisnya dan peninjauan dari segi keamanan dan kenyamanannya serta dari sisi arsitektural melalui penekanan desain yang diambil. 2. Sasaran Dapat menyusun langkah – langkah perencanaan dan perancangan Semarang Exhibition Center sebagai fasilitas penunjang untuk meningkatkan perdagangan dan jasa serta menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Semarang 1.2 Manfaat Secara subyektif untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh tugas akhir sebagai ketentuan kelulusan sarjana strata 1 (S1) pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNDIP Semarang, dan sebagai pedoman dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A). Secara obyektif diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan, baik bagi mahasiswa yang mengajukan proposal tugas akhir maupun bagi mahasiswa arsitektur yang lain dan masyarakat umum yang membutuhkan. . 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Semarang Exhibition Center merupakan perencanaan dan perancangan suatu tempat untuk ekshibisi dengan berbagai kegiatan di dalamnya yang relevan dengan fasilitas cafe, lounge dan ruang pertemuan serta ekshibisi khususnya sebagai kategori bangunan. Perencanaan untuk lokasi tapak di Kota Semarang harus mempertimbangkan berbagai faktor, di antaranya dekat dengan pusat – pusat kedatangan seperti bandara, pelabuhan, stasiun maupun terminal serta memiliki aksesbilitas yang baik terhadap fasilitas pendukung lainnya. 1.4 Metode Pembahasan 1. Wawancara Melakukan wawancara dengan pihak – pihak terkait yang berkompeten dengan permasalahan tersebut guna mendapatkan data primer. 2. Studi Literature Mencari literature dengan mempelajari berbagai pustaka yang berkaitan dengan topik yang diangkat sebagai standar perencanaan dan perancangan yang digunakan dalam penyusunan program. 3. Observasi Obyek Melakukan pengamatan terhadap obyek (Exhibiton Center) baik secara langsung maupun pengamatan obyek secara tidak langsung melalui internet terhadap obyek serupa yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan yang dianggap relevan dengan Exhibition Center di Semarang nantinya. Obyek yang terpilih sebagai observasi adalah Singapore Expo, Jakarta Convention Center dan Jogja Expo Center. 1.5 Sistematika Pembahasan BAB I Pendahuluan Berisi latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, ruang lingkup pembahasan, metode pembahasan dan sistematika pembahasan. BAB II Tinjauan Pustaka dan Studi Banding Membahas regulasi (peraturan-peraturan), referensi (berisi teori-teori dan standart) juga komparasi (studi banding baik secara langsung ataupun tidak langsung). BAB III Tinjauan Semarang Exhibition Center Menguraikan tentang tinjaunan karakteristik, kondisi fisik, kebijakan-kebijakan pemerintah dan rencana tata ruang Kota Semarang. Serta potensi Kota Semarang sebagai kota perencanaan Exhibition di Semarang, dan beberapa obeyek ekshibisi yang sudah ada di Semarang. BAB IV Kesimpulan, Batasan, dan Anggapan Menguraikan kesimpulan, batasan dan anggapan mengenai program perencanaan dan perancangan Exhibition Center di Semarang dari uraian yang sudah dibahas. BAB V Pendekatan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Menguraikan dasar pendekatan pada perencanaan dan perancangan Exhibition Center yang meliputi pendekatan aspek fungsional, pendekatan aspek kontektual, pendekatan aspek arsitektural, pendekatan aspek teknis, pendekatan aspek kinerja serta pendekatan aspek lokasi dan tapak. BAB VI Konsep dan Program Dasar Perancangan dan Perencanaan Menguraikan konsep dasar perancangan yang melandasi perencanaan dan perancangan Exhibition Center serta program perancangan meliputi program ruang, penentuan luas dan besaran tapak, system struktur, utilitas bangunan dan arsitektural.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:33134
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:07 Feb 2012 13:38
Last Modified:07 Feb 2012 13:38

Repository Staff Only: item control page