Prayitno, Dwi Sunarti (2004) Pencahayaan Sebagai Upaya Pencegahan Cekaman pada Unggas Tropis Berwawasan Animal Welfare. Documentation. Diponegoro University Press, Semarang.
| PDF - Published Version 10Mb |
Abstract
Kita ketahui bahwa kebutuhan protein khususnya protein hewani selalu meningkat dari waktu ke waktu. Sumber protein hewani itu sendiri harus tercukupi dari telur, daging dan susu yang sebagian produk ini berasal dari unggas. Di sinilah pentingnya pengetahuan mengenai Animal Welfare, di mana kebanyakan pengusaha atau produsen mengabaikannya demi keuntungan yang berlipat-lipat. Eksploitasi tersebut mengundang protes keras pada tahun 1990 di Inggris diikuti Jepang berupa demonstrasi besar-besaran yang meneriakkan untuk "back to nature" dengan system pemeliharaan free range (umbaran). Sebuah kesepakatan telah dibangun oleh berbagai negara di tahun 1999 tentang rekomendasi dan penetapan standar minimum kenyamanan ternak, di mana menegaskan bahwa ternak harus : 1. Bebas dari rasa haus, lapar dan malnutrisi 2. Bebas dari ketidaknyamanan lingkungan baik dari temperature maupun ketidaknyamanan fisik 3. Bebas dari rasa sakit, cidera dan penyakit 4. Bebas dari rasa takut dan tercekam 5. Bebas bergerak dan bertingkah laku normal Dari kelima freedom di atas, yang masih sering diperdebatkan di kancah internasional adalah pain kedua dan keempat. Di sinilah pencahayaan mempunyai kontribusi penting terhadap suhu dan cekaman. Indikator utama yang langsung dapat terlihat akibat cekaman adalah tingkah laku yang meliputi makan, sekresi, seksual, sosial dan lain-lain. Di samping aspek tingkah laku, indikator kenyamanan lain adalah standar fisiologis meliputi suhu tubuh ayam dewasa sekitar 41,49 oC, angka respirasi 20-30 x/menit,. denyut.jantung ayam dewasa 250-350 /menit sedangkan DOC (Day Old Chicken) 300-560/memt dan lain-lain. Berbagai problem di daerah tropis dan kasus yang sering muncul, khususnya di Indonesia adalah kematian mendadak (sudden death syndrome), kelumpuhan (Tibia Dischondroplasta) serta penyakit yang disebabkan oleh virus yang akhir-akhir ini merebak yaitu spiking mortality syndrome dan flu burung. Salah satu faktor penyebab beberapa kasus tersebut yang patut mendapat perhatian adalah kondisi lingkungan tidak nyaman pada unggas. Tingginya temperature dan kelembaban pasti akan meningkatkan suhu tubuh maupun angka respirasi. Panjangnya pencahayaan maupun intensitas yang tinggi akan , menstimulir disekresikannya hormone kortikosteroid sebagai penyebab stress. Pada akhir dekade telah disadari pentingnya cahaya gelap diimplementasikan pada program pencahayaan agar dapat memberi kesempatan disekresikannya hormon androgen yang berguna dalam proses pembentukan tulang; dihambatnya sekresi kortikosteroid sehingga peluang istirahat yang cukup sehingga menurunkan stress. Di samping hal tersebut cahaya gelap juga dapat merangsang disekresikannya hormone melatonin oleh kelenjar pineal yang berguna untuk memperbaiki respon kekebalan Ke depan, ada tiga langkah yang harus dilakukan dalam rangka mengatasi masalah sekaligus meningkatkan animal welfare, yaitu : 1 Minimalkan stessor dan ciptakan lingkungan nyaman 2. Atur program pencahayaan sesuai kebutuhan dan tujuan pemeliharaan unggas , 3 Tingkatkan pemahaman tingkah laku unggas agar dapat mengantisipasi sebelum produksi benar-benar turun Mengenai tingkah laku dasar ternak unggas amatlah penting karena merupakan dasar dalam manajemen ternak unggas. Dengan memahami tingkah laku ternak unggas secara baik dapat diwujudkan suatu lingkungan nyaman yang sesuai dengan kebutuhannya. Terwujudnya suatu kondisi nyaman ternak unggas pasti akan menghasilkan produksi yang optimal dan sehat yang pada akhirnya juga akan menjamin kondisi sehat bagi pengelola ternak maupun konsumennya Isu ramah lingkungan dan kenyamanan (welfare) telah menjadi isu global dan merupakan kesepakatan internasional dalam memproduksi ternak unggas. Dengan menerapkan kesepakatan-kesepakatan dan trend internasional dalam bidang animal welfare ini, maka manajemen unggas Indonesia dapat terhindar dari tindakan cruelty dalam memelihara dan memproduksi serta dapat lebih diterima baik di pasar regional, nasional maupun internasional.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Additional Information: | Pidato Pengukuhan Guru Besar |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture |
ID Code: | 329 |
Deposited By: | Mr. Sugeng Priyanto |
Deposited On: | 22 Jul 2009 10:58 |
Last Modified: | 22 Jul 2009 10:58 |
Repository Staff Only: item control page