PONDOK PESANTREN MODERN DI KABUPATEN DEMAK

AZIS CAHYO L , SON (2011) PONDOK PESANTREN MODERN DI KABUPATEN DEMAK. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF
93Kb
[img]
Preview
PDF
9Kb
[img]
Preview
PDF
39Kb
[img]
Preview
PDF
17Kb
[img]
Preview
PDF
556Kb
[img]
Preview
PDF
11Kb
[img]
Preview
PDF
36Kb
[img]
Preview
PDF
16Kb
[img]
Preview
PDF
5Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

3605Kb

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju dan kompleksitas pada permasalahan global seperti sekarang ini, diperlukan penyiapan sumber daya manusia yang bertaqwa, handal, profesional dan budi pekerti tinggi. Penyiapan sumber daya manusia tersebut perlu dilakukan secara sinergik melalui pendekatan personal, komunal, dan institusional. Orientasi dan revitalisasi pendidikan nasional terutama dalam rangka merealisasikan dan mempersiapkan putra-putri Indonesia yang handal, perlu ditempuh berbagai upaya yakni; membidangi seluruh aspek ilmu pengetahuan dan taqwa serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Keterpaduan pendidikan tersebut dengan berbagai aspek disiplin ilmu ini juga harus diserasikan dan diseimbangkan dengan peningkatan kualitas setiap jenjang. Yang pada dasarnya merupakan tanggung jawab bersama. menjadi sangat penting sesuai dengan tuntutan waktu yang selalu berkembang baik secara kultural maupun secara struktural, sehingga out-put dan out-come pendidikan agama dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan sanggup menjadi peluang serta harapan yang menjajikan bagi masa depan umat manusia. Karena itu, diperlukan situasi dan kondisi yang kondusif untuk meruntuhkan tatanan yang menghambat persoalan itu. Sudut pandang lain bahwa pembinaan sosial budaya serta agama, kita dapati sebuah fenomena positif, bahwa kehidupan beragama di tengah-tengah masyarakat kita yang majemuk dan semakin membaik. Wujud paling nyata adalah semakin membaiknya kehidupan beragama sekarang ini terlihat dari kecendrungan semakin tingginya minat pada agama dikalangan generasi muda. Hal ini biasa kita amati bersama pada sebuah kehidupan beragama di kampus-kampus pendidikan tinggi yang sekaligus dalam sebuah tatanan lembaga pendidikan pesantren tradisional.(Madjid Nurcholis, Tradisi Islam : Peran dan Fungsinya dalam pembangunan di Indonesia, 1997, hal 163) Kegiatan yang dilakukan untuk berpartisipasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa diantaranya adalah belajar. Sebagian besar dalam kehidupan masyarkat kita belajar harus seimbang antara belajar tentang ilmu pengetahuan juga belajar tentang agama. Belajar sambil mengaji pada pondok pesantren yang kita lihat selama ini dirasakan masih terfokus pada ilmu agama sehingga perlu adanya peningkatan ataupun perubahan sistem pendidikan yang dimana tidak hanya ilmu agama saja namun juga ilmu pengetahuan untuk menunjang kehidupan bermasyarakat. Pada nantinya maka SDM yang ada tidak hanya berakhlakulkarimah, bermoral tinggi, beriman dan bertaqwa namun juga akan berilmu pengetahuan yang memedai untuk hidup bermasyarakat. Kabupaten Demak yang dikenal juga sebagai kota wali. Dirasakan sangat kental aroma kereligiusan didalam setiap masyarakat demak. Menurut data yang didapatkan, pada tahun 2006 Kabupaten Demak terdapat 180 pondok pesantren dengan jumlah santri sekitar 35.059 orang dan pada tahun 2009 terjadi peningkatan jumlah pondok menjadi 205 dengan jumlah santri sekitar 34.759. Dari hasil yang didapat ini menunjukkan penambahan ponpes tidak di ikuti dengan peningkatan jumlah santri. Di kab. Demak masih menggunakan sistem tradisional, dengan kurikulum mandiri pondok dan belum menyentuh hal – hal modern, dan tanpa ada ijazah formal. Sedangkan untuk pendidikan sistem madrasah yang menunjukan peningkatan sebesar 15 % pada tahun 2002 dengan jumlah 220 madrasah dan 53.139 Murid dari mulai MI sampai MA. Sedangkan pada tahun 2009 sebesar 261 dan 66.423 murid. Hal ini menunjukan minat masyarakat terhadap pendidikan melalui madrasah. Dengan jumlah yang signifikan tadi oleh kabupaten Demak sendiri memiliki penduduk yang mayoritas adalah pemeluk agama islam, dan tercatat 99,45 % pada tahun 2009 dan dengan religiusitas yang tinggi. Kondisi yang demikian akan membangkitkan masyarakat untuk mencari sistem pendidikan pesantren yang akan mengajarkan kematangan etis dan intelektual. Konsep yang melatarbelakangi tadi memberikan insipirasi adanya bangunan pesantren dengan paradigma pendidikan modern atau lebih sering disebut pondok pesantren modern. Bangunan di Kabupaten Demak sebagian besar menggunakan arsitektur setempat yaitu arsitektur tradisional jawa, tetapi dalm perkembangannya bangunan yang berdiri sekarang menggunakan unsur modern dan tetap menerapkan bentuk arsitektur setempat. Untuk melestarikan budaya arsitektur setempat dan sesuai dengan perkembangan zaman pendekatan yang dilakukan menggunakan arsitektur neo – vernakular dengan konsep – konsep visual / citra bangunan sebagai bangunan fasilitas pendidikan. Berbagai macam penjelasan diatas, Kabupaten Demak sebagai kota wali dan mayoritas berpenduduk islam, serta untuk membangun sumber daya manusia yang memiliki intelektualitas tinggi dan berakhlakukarimah. Maka dibutuhkan sarana pendidikan modern tanpa meninggalkan pendidikan etis / moral agama. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan perencanaan dan perancangan tentang pondok pesantren yang dapat memberikan keahlian khusus seperti pengembangan agribisnis yang banyak terdapat di kabupaten demak adalah perkebunan jambu dan belimbing. 1.1. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan Memperoleh suatu judul tentang Pondok Pesantren Modern di Kabupaten Demak yang jelas dan layak untuk Tugas Akhir, dengan suatu Penekanan Desain Arsitektur Neo - Venakular yang spesifik sesuai karakter/ keunggulan judul dan citra yang dikehendaki atas judul yang diajukan tersebut. 2. Sasaran Sasaran dari pembahasan ini adalah untuk menyusun program dasar perancangan yang akan dipakai sebagai landasan dalam merancang Pondok Pesantren Modern di Demak. 1.2. Manfaat 1. Secara Subyektif a. Guna memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir sebagai ketentuan kelulusan Sarjana Strata (S-1) di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang b. Sebagai pedoman dan dasar acuan proses perencanaan dan perancangan berikutnya dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A). 2. Secara Obyektif a. Dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan data-data mengenai bidang yang bersangkutan dan menambah wacana suatu rumusan permasalan dalam perencanaan dan perancangan Pondok Pesantren Modern di Demak. 1.3. Lingkup Pembahasan 1. Ruang Lingkup Substansial Pondok Pesantren Modern di Demak merupakan suatu perencanaan dan perancangan bangunan dengan massa jamak. Pondok Pesantren Modern di Demak terdiri dari beberapa jenjang pendidikan yaitu Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan Madrasah Aliyah (MA), Selain itu, Pondok Pesantren Modern di Demak ini juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung untuk membekali para santri dengan keterampilan – keterampilan khusus. Lingkup pembahasan dibatasi pada masalah – masalah yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur. Hal – hal diluar arsitektur akan dibahas seperlunya sepanjang masih mendukung permasalahan utama. 2. Ruang Lingkup Spasial Secara spasial, Kabupaten Demak yang terus meningkatkan sektor pendidikan agar tercipta kualitas sumber daya manusianya yang cerdas dan terampil yang diikuti rasa percaya diri serta sikap dan perilaku inovatif. 1.4. Metode Pembahasan Metode yang digunakan dalam pembahasan adalah deskriptif analisis yaitu dengan mengumpulkan, menganalisis dan menyimpulkan data yang diperlukan dan berkaitan dengan masalah. Pengumpulan data yang dilakukan meliputi data primer dan sekunder dengan cara : 1. Data Primer a. Wawancara dengan narasumber yang terkait untuk mendapatkan informasi yang solid. b. Observasi lapangan c. Studi banding, yaitu mempelajari kasus lain sejenis sebagai masukan dalam merancang. 2. Data Sekunder a. Dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan teori, konsep, standar perencanaan dan perancangan fasilitas Pondok Pesantren Modern, juga yang berkaitan dengan arah pengembangan dari lokasi yang akan digunakan. 1.5. Sistematika Pembahasan Secara garis besar penulisan ini dibagi dalam beberapa bab yang saling berkaitan antara yang satu dengan lain : BAB I : PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, lingkup pembahasan dan sistematika pembahasan LP3A. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI BANDING Berisi teori – teori yang berkaitan dengan pondok pesantren , baik karakteristik fisik maupun non fisik dan studi banding pondok pesantren yang sudah ada untuk diambil referensi yang mendukung perencanaan dan perancangan Pondok Pesantren Modern di Demak. BAB III : TINJAUAN UMUM KABUPATEN DEMAK Tinjauan umum mengenai Kabupaten Demak serta data – data yang mendukung dalam perencanaan dan perancangan Pondok Pesantren Modern di Demak. BAB IV : KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi tentang kesimpulan, batasan dan anggapan yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan Pondok Pesantren Modern di Demak. BAB V : PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang dasar – dasar pendekatan sebagai titik tolak perencanaan dan perancangan Pondok Pesantren Modern di Demak. BAB VI : KONSEP DAN PROGRAM PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang konsep dasar perancangan, program ruang dan kebutuhan tapak

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:32750
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:01 Feb 2012 11:06
Last Modified:01 Feb 2012 11:06

Repository Staff Only: item control page