PATRIA, PATRIA (2011) REDESAIN MASJID RAYA BAITURRAHMAN SEMARANG. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.
| PDF 84Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 14Mb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 21Mb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 1971Kb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 64Kb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 12Kb | ||
| PDF 8Kb | |
| PDF 68Kb | |
| PDF 32Kb | |
| PDF 18Kb | |
| PDF 12Kb |
Abstract
Dalam pancasila sila pertama berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa” yang mana hal ini menunjukan bahwa negara Indonesia menjunjung tinggi agama yang merupakan landasan paling dasar umat manusia dalam mengarungi bahtera kehidupan di dunia. Negara Indonesia sendiri mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama islam, hal ini menunjukan bahwa diperlukannya fasilitas peribadatan yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kota semarang merupakan kota indutri yang terus berkembang, perkembangan kota ini berpengeruh terhadapa perkembangan sosial budaya yang ada di kota semarang. Menurut Bintaro (1983), Tantangan besar yang terkait dengan pertumbuhan perkotaan, terutama di negara-negara berkembang adalah karena perkembangan kota yang sangat pesat menimbulkan implikasi langsung terhadap kebutuhan sarana dan prasarana perkotaan. Pertumbuhan kota dapat berdampak positif dan negatif terhadap kota dan masyarakat itu sendiri. Masjid Raya Baiturrahman merupakan salah satu masjid besar bersifat keprovinsian, yang berlokasi di CBD kota Semarang (simpang lima) yang merupakan pusat perekonomian dan bisnis di kota Semarang. Hal ini berdampak terhadap fasilitas peribadatan ini yaitu munculnya pusat perekonomian pada kawasan masjid Raya Baiturrahman, Saat ini Masjid Raya Baiturrahman tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah dan wadah berkumpulnya umat, namun juga sebagai sarana perekonomian yang berkembang di CBD kota semarang. Semakin pesatnya pertumbuhan kota serata masyarakat khususnya umat Islam, peran masjid Baiturrahman ini semakain dibutuhkan sebagai sarana peribadatan, dan perkembangan perekonomian serta sebagai pengendali perkembangan kota yang menuju arah negatif. Melihat kenyataan di atas, keberadaan masjid Raya Baiturrahman sangatlah berperan penting bagi kota Semarang serta umat Islam yang berada di Semarang. Melihat bagitu pentingnya peran Masjid Raya ini serta potensi yang besar serta prospek yang bagus, maka meredesain kawasan Masjid Raya Baiturrahman ini merupakan pillihan baik untuk memajukan serta meningkatkan sarana dan prasarana tempat peribadatan ini, desain menggunakan Arsitektur Noe – Vernakuler sehingga diharapkan kedepannya Masjid Raya Baiturrahman ini dapat tetap mempertahankan ikon Semarang serta memfasilitasi semua kegiatan masyarakat khususnya umat Islam di Semarang, serta menjadi pusat Pengembangan serta Kajian Islam di Semarang. 1.2. Tujuan Kedepannya Masjid Raya Baiturrahman Semarang tahun 2021 dapat menjadi pusat Peribadatan serta pusat Kajian Islam di Jawa Tengah dan pengembangan perekonomian di CBD kota Semarang dengan optimalisasi lahan dan konsep Neo Vernakular. 1.3. Manfaat a. Secara Subjektif • Untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir sebagai penentu kelulusan Sarjana Strata 1 (S1) pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNDIP Semarang tahun 2011. • Sebagai pedoman dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A). b. Secara Obyektif • Dapat bermanfaat sebagai pengetahuan dan penambah wawasan pembaca pada umumnya, mahasiswa arsitektur pada khususnya yang akan mengajukan produk Tugas Akhir. • Dapat dijadikan sebagai salah satu masukan dan rekomendasi dalam proses rencana Redesain Masjid Raya Baiturrahman Semarang. 1.4. Ruang Lingkup a. Ruang Lingkup Substansial Merencanakan dan merancang kembali Masjid Raya Baiturrahman Semarang dan termasuk dalam kategori bangunan tunggal & bermassa banyak berserta perancangan tapak lingkungan sekitar. b. Ruang Lingkup Spasial Secara administratif, rencana tapak yang akan dipakai adalah lahan Masjid Raya Baiturrahman Semarang yang berlokasi di Jl.Pandanaran No. 1 Semarang dengan memperhatikan fungsi bangunan sebagai bangunan Peribadatan yang menyatu dengan sarana pendidikan dan bisnis. 1.5. Alur Bahasan Pembahasan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan, memaparkan, kompilasi dan menganalisa data sehingga diperoleh suatu pendekatan program perencanaan dan perancangan untuk selanjutnya digunakan dalam penyusunan program dan konsep dasar perencanaan dan perancangan. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Studi Literatur Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh landasan teori, standart perancangan dan kebijaksanaan perencanaan dan perancangan melalui buku, katalog dan bahan-bahan tertulis lain yang bisa dipertanggung jawabkan. b. Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan melalui observasi langsung di lapangan sehingga diperoleh potensi perancangan Redesain Masjid Raya Baiturrahaman Semarang serta daya dukung lokasi dan tapak perencanaan. c. Wawancara Wawancara dilakuakan dalam bentuk dialog dengan pelaku aktifitas maupun pengelola Masjid Raya Baiturrahman Semarang. Wawancara bertujuan mendapatkan data mengenai berbagai hal terkait kebutuhan terhadap fasilitas di Masjid Raya Baiturrahman Semarang.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 32690 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 31 Jan 2012 08:57 |
Last Modified: | 31 Jan 2012 08:57 |
Repository Staff Only: item control page