Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian Leptospirosis di Kota Semarang Tahun 2010

Maesharokh , Siti (2011) Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian Leptospirosis di Kota Semarang Tahun 2010. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
12Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Leptospirosis adalah penyakit zoonisis yang disebabkan oleh bakteri leptospira dan menular kepada manusia lewat kontak dengan urin hewan dan lingkungan yang terkontaminasi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Semarang periode Januari-Desember 2010 tercatat 71 kasus. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian leptospirosis adalah lingkungan dan perilaku. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan karakteristik responden serta menganalisis hubungan antara faktor lingkungan (kondisi selokan,kondisi lingkungan sekitar rumah,sumber air kebutuhan sehari-hari,keberadaan tikus di dalam atau sekitar rumah,keberadaan hewan peliharaan sebagaai hospes perantara)dan perilaku (kebiasaan menggunakan disinfektan,kegiatan membersihkan lingkungan sekitar rumah,riwayatluka,riwayat kontak dengan bangkai tikus)dengan kejadian leptospirosis di Kota Semarang Tahun 2010. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan case control. Sampel sebanyak 36 kasus dan 36 kontrol. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata umur pada kelompok kasus adalah 32,9 dengan standar deviasi 17,23 tahun, sedangkan kelompok kontrol 32,9 dengan standar deviasi 16,51. Proporsi penderita leptospirosis lebih banyak pada kelompok laki-laki,tingkat pendidikan responden paling banyak adalah tamat sekolah dasar,jenis pekerjaan responden paling banyak adalah buruh. Faktor lingkungan yang berhubungan dengan kejadian leptospirosis adalah kondisi selokan(p=0,033;OR=3,2). Faktor perilaku yang berhubungan dengan kejadian leptospirosis adalah kegiatan membersihkan lingkungan sekitar rumah(p=0,009;OR=4,0),riwayat luka (p=0,010;OR=5,0), dan riwayat kontak dengan bangkai tikus (p=0,030;OR=3,4). Masyarakat perlu membersihkan selokan seminggu satu kali dan pada saat membersihkan selokan dan membuang bangkai tikus menggunakan alat pelindung diri. Masyarakat perlu melakukan pengobatan dan perawatan bila terjadi luka. Kata Kunci: Leptospirosis, Lingkungan, Perilaku

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:32655
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:27 Jan 2012 09:55
Last Modified:27 Jan 2012 09:55

Repository Staff Only: item control page