Analisis Biaya Pelayanan Kesehatan Pada Balai Pengobatan Paru-Paru (BP4) Salatiga

WAHYONO, bambang (2011) Analisis Biaya Pelayanan Kesehatan Pada Balai Pengobatan Paru-Paru (BP4) Salatiga. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF
10Kb
[img]
Preview
PDF
25Kb
[img]
Preview
PDF
20Kb
[img]
Preview
PDF
14Kb
[img]
Preview
PDF
67Kb

Abstract

Universitas Diponegoro Program Pascasarjana Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan ABSTRAK Bambang Wahyono Analisa Biaya Pelayanan Kesehatan pada Balai Pengobatan Paru-Paru (BP4) Salatiga TB Paru sampai saat ini masih menjadi salah satu penyakit rakyat yang membutuhkan penanganan utama oleh institusi pelayanan Kesehatan di Indonesia, dan Jawa Tengah Khususnya.Data pada Dinkes Jawa-Tengah tahun 2007 menunjukan angka kesakitan sebanyak 16.494 kasus. Sementara untuk di Salatiga tercatat 1226 kasus. Jumlah ini menunjukkan grafik yang meningkat bila dibandingkan dengan jumlah kasus periode tahun sebelumnya. BP4 Salatiga merupakan salah satu institusi Kesehatan yang yang berkonsentrasi pada penanganan penyakit paru di wilayah tersebut. Meskipun BP4 merupakan Yankes yang berfungsi sebagai lembaga sosial namun mengingat kemampuan daerah dalam hal ini pemerintah kota salatiga yang terbatas, penentuan tarif yang rasional dengan tetap memperhatikan kemampuan masyarakat serta Yankes pesaing perlu dilakukan. Penentuan tarif didasarkan pada analisa biaya serta subsidi yang ada, biaya yang harus dikeluarkan dalam rangka melakukan pelayanan meliputi Analisa Biaya langsung dan biaya tak langsung serta biaya total, pada setiap unit yang ada di BP4 Salatiga. Jenis dan rancangan penelitian dalam tulisan ini adalah penelitian terapan sebagai penelitian verikatif, yaitu penelitian yang bertujuan menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah pernah dilakukan ditempat lain. Proses penelitian terapan ini akan menghasilkan rumusan kesimpulan dan saran tindakan untuk dipergunakan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Biaya total yang dikeluarkan oleh BP4 Salatiga pada tahun 2007 adalah sebesar Rp. 2.721.030.288 yang terdiri dari biaya langsung Rp. 2.128.611.822 (78,23%) dan biaya tidak langsung Rp. 592.418.466 (22,77%). Pendapatan BP4 Salatiga dari tarif yang berlaku saat ini adalah sebesar Rp. 504.893.101. Tarif baru yang diusulkan adalah kenaikan rata-rata sekitar 50% (CRR=26,81% rata-rata Rp.20.750) masih kompetitif dibandingkan dengan tarif pesaing (rata-rata Rp. 28.423) Dengan kenaikan itu CRR klinik umum menjadi 28,59%, klinik TB 17,50%, klinik non TB 23,40%, klinik spesialis 51,16%, laborattorium 4,58%, UGD 0,21%, Radiologi 62,26%, Karena nilai CRR yang diperoleh kurang dari 100%, maka BP4 ini masih harus mendapatkan subsidi Pemerintah, karena BP4 Salatiga kurang mampu memenuhi biaya-biaya yang dikeluarkan.Saran yang bisa disampaikan adalah perlu adanya penghematan biaya. Kata kunci : Analisis biaya, tarif Kepustakaan : 40 (1983 – 2007) Diponegoro University Postgraduate Program Master’s Program in Public Health Majoring in Health Policy Administration ABSTRACT Bambang Wahyono Health Service Cost Analysis at Lung Disease Polyclinic (BP4) Salatiga Lung tuberculosis (TB) was still one of public diseases that required serious management by health institutions in Indonesia especially Central Java. Data in the Central Java Health office in 2007 showed the number of recorded cases was 16.494 and for Salatiga it was 1226 cases. This number indicated increasing graph compared to the number of cases in the previous year. Salatiga Lung Disease polyclinic (BP4) was one of health institutions that focused on the lung disease management in its coverage area. Although BP4 was a health service institution that was functioned as a social institution but considering the limitation of the local government, determination of rational fee for examination was needed with still taking into account the community ability to pay and competitor’s health service institutions. Determination of tariff was based on the cost analysis and the availability of subsidy, expenditure for services including direct, indirect and total cost analysis for each unit in BP4 Salatiga. This was an applied research with verification study approach. This approach was aimed to test a method with or without improvement that had been done in other places. This applied research would produce conclusion formulation and suggestions for actions that would be used solve problems. Total expenditure for BP4 Salatiga in 2007 was Rp. 2.721.030.288. It consisted of direct cost Rp. 2.128.611.822 (78.23%) and indirect cost Rp. 592.418.466 (22.77%). The BP4 revenue from current valid tariff was Rp. 504.890.101. A proposed new tariff was the increase of 50% on average (CRR= 26.81% with the average of Rp. 20.750). It was still competitive compared to the competitor’s tariff (the average of Rp. 28.423). Based on that percentage of increase, the percentage increase for CRR general clinic was 28.59%, TB clinic was 17.50%, non TB clinic was 23.40%, specialist clinic was 51.16%, laboratory was 4.58%, UGD was 0.21% and radiology was 62.26%. Due to the achieved CRR value was still under 100%, BP4 had to obtain government subsidy. BP4 Salatiga was still not fully able to cover the expenditure. The suggestion given was to do budget saving. Key words : cost analysis, tariff Bibliography : 40 (1983 – 2007)

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:Q Science > Q Science (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Public Health
ID Code:32635
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:26 Jan 2012 13:38
Last Modified:26 Jan 2012 13:38

Repository Staff Only: item control page