Hubungan Kepuasan Pasien Dari Aspek Kualitas Makanan Rumah Sakit Dengan Sisa Makanan di RSUD Kota Semarang

Abstract

Latar Belakang : Makanan yang disajikan oleh rumah sakit berfungsi sebagai salah satu komponen kegiatan dalam rangka kesembuhan pasien. Makanan yang disajikan dikatakan bermutu baik jika makanan tersebut mempunyai cita rasa yang tinggi, penampilan, dan penyajian yang menarik sehingga mendorong pasien untuk menghabiskan makanan yang disajikan dan dapat mempercepat proses penyembuhan. Tingginya sisa (waste) di RSUD Kota Semarang disebabkan karena penyelenggaraan makanan yang kurang memadai, dan bentuk makanan yang diberikan. Hasil survey pendahuluan yang dilakukan pada bulan Oktober 2010 di RSUD Kota Semarang menunjukkan bahwa tingkat kepuasan terhadap variasi menu makanan, cara penyajian makanan, ketepatan waktu menghidangkan makanan, keadaan tempat makan (piring, sendok), kebersihan makanan yang dihidangkan, sikap dan perilaku petugas yang menghidangkan makanan masih kurang. Tujuan : Mengetahui kepuasan pasien dari aspek kualitas makanan, yaitu rasa, penampilan, dan variasi menu makanan rumah sakit di RSUD Kota Semarang. Metode : Pengumpulan data yang dilakukan, meliputi: (1) identitas responden, (2) data tingkat kepuasan pasien mengenai rasa, penampilan dan variasi makanan, (3) data sisa makanan diperoleh dengan mengamati banyaknya sisa makanan dengan menggunakan metode Visual Comstock terhadap makanan yang dihidangkan pada siang hari (nasi, lauk hewani, lauk nabati dan sayur). Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap rasa, penampilan dan variasi makanan menggunakan pengukuran dengan skala likert dimana responden diminta menjawab sangat memuaskan (4), memuaskan (3), tidak memuaskan (2), dan sangat tidak memuaskan (1). Analisis data menggunakan uji Chi Square dan Fisher Exact Hasil : Jumlah sampel sebanyak 54 pasien yang mendapat menu makanan biasa pada makan siang. Sebanyak 92,6% sampel tidak puas dengan rasa makanan, 53,7% sampel menyatakan tidak puas dengan penampilan makanan, dan 81,5% menyatakan tidak puas dengan variasi menu. Sebesar 57,4% sampel mempunyai sisa makanan dengan kategori banyak dan 42,6% sedikit. Tidak ada hubungan antara kepuasan pasien terhadap rasa makanan dengan sisa makanan, ditunjukkan dengan nilai p= 0,127; ada hubungan antara kepuasan pasien terhadap penampilan makanan dengan sisa makanan, ditunjukkan dengan nilai p= 0,044; tidak ada hubungan antara kepuasan pasien terhadap variasi makanan dengan sisa makanan, ditunjukkan dengan nilai p= 0,728. Kesimpulan : Ada hubungan antara kepuasan pasien terhadap penampilan makanan dengan sisa makanan. Tidak ada hubungan antara kepuasan pasien terhadap rasa dan variasi menu dengan sisa makanan.