PUSAT KEGIATAN IBU DAN ANAK TERPADU DI SEMARANG

ROSNEINI, DIANA (2011) PUSAT KEGIATAN IBU DAN ANAK TERPADU DI SEMARANG. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF - Published Version
262Kb

Abstract

Seorang anak merupakan harapan orang tua sebagai penerus dan tumpuan masa depan bangsa. Untuk mendapatkan anak yang sehat, cerdas dan sesuai dengan tumbuh kembangnya membutuhkan pemenuhan semua kebutuhan anak baik itu kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan spiritualnya. Tumbuh kembang yang optimal bertujuan untuk menjadikan anak menjadi manusia yang berkualitas dengan tidak hanya sekedar tumbuh secara fisik namun juga berkemampuan untuk berdaya guna dan berhasil guna baik bagi dirinya, keluarganya, masyarakat, bangsa serta umat manusia. Oleh karena itu, masa anak-anak perlu mendapatkan perhatian (Hurlock, 2000). Keluarga atau orangtua, khususnya ibu, merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi seorang anak. Ibu sebagai primary care mempunyai keterlibatan langsung dalam perawatan, perkembangan anak dan pemberian nutrisi pada anak. Profesi sebagai ibu rumah tangga adalah profesi yang sungguh mulia. Namun, di jaman modern seperti sekarang ini, perkembangan kehidupan sosio-kultural menuntut wanita untuk ikut aktif mengembangkan karir sesuai dengan minat dan latar belakang pendidikan selain sebagai ibu rumah tangga. Banyak kaum ibu yang bekerja sebagai pegawai negeri maupun swasta, sehingga harus meninggalkan tugas rumah tangga. Padahal tugas utama ibu adalah mendidik dan mengasuh anak agar dapat berkembang menjadi manusia dewasa yang sehat jasmani dan rohani (M. Emmy Putraningrum, dkk, 1986). Sebuah penelitian yang dilakukan Elizabeth Harvey, seorang psikolog peneliti di Universitas Massachusetts pada tahun 1999, mengungkapkan bahwa tidak ada dampak merugikan bagi anak-anak yang ibunya bekerja. Sedangkan penelitian yang dilakukan sebuah tim dari Universitas Texas pada tahun 2005, tidak menemukan adanya masalah perkembangan pada anak-anak yang ibunya bekerja di luar rumah. Penelitian ini mengungkapkan bahwa ibu memang sumber penting dari pengasuhan anak tapi dia tidak harus tinggal di rumah selama 24 jam penuh untuk membangun kedekatan dengan anak. Rutinitas wanita pekerja yang padat kerap menyita seluruh waktu dan tenaga untuk kegiatan rutin tersebut, terutama bagi pekerja keras tidak jarang dibelenggu kesibukan dan kelelahan karena selain mengurusi masalah pekerjaan, para ibu juga harus memperhatikan keadaan anak dan keluarganya. Suasana kerja yang formal juga menjadi salah satu penyebab kejenuhan dikalangan wanita pekerja. Dengan adanya emansipasi wanita, pendapatan/status sosial wanita meningkat, tetapi hal ini mengakibatkan komunikasi sosial wanita sangat rendah dan wanita cenderung bersifat individual karena mereka tidak dapat bergaul dan berkomunikasi secara rileks. Untuk wanita yang sudah memiliki anak waktu berkumpul dengan anak pun berkurang hal ini menyebabkan kedekatan ibu dan anak berkurang. Tak dapat dipungkiri para ibu dituntut untuk fit dan fresh, hal ini menyebabkan wanita harus merawat kebugaran diri. Untuk menampung kegiatan tersebut wanita memerlukan wadah yang berfungsi sebagai wadah bersosialisasi antar wanita, tempat untuk menjaga kebugaran tubuh, dan pelatihan ketrampilan rumah tangga seperti memasak, serta wadah untuk menambah kedekatan ibu dan anak. Faktor lingkungan dan keluarga (orang tua) adalah faktor penting yang sangat mempengaruhi kualitas proses tumbuh kembang anak. Gangguan perkembang kreativitas dan bakat anak dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan dan perhatian orang tua. Kondisi sebuah keluarga dimana kedua orang tuanya bekerja dapat membuat berkurangnya pengawasan orang tua terhadap anak. Karena kurangnya pengawasan orang tua, kebanyakan anak menghabiskan waktunya dengan menonton tayangan televisi lebih dari tiga jam sehari tanpa adanya kontrol. Kontroversi tentang dampak yang ditimbulkan televisi terhadap anak kelihatannya tidak pernah selesai. Jumlah jam menonton anak merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan televisi. Hal ini menimbulkan keprihatinan diantaranya karena hasil survei Maketing Research Indonesia (Suara Pembaharuan, 21/10/01) di enam kota (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan Makasar) dimana respondennya mewakili semua kelompok sosial ekonomi ini menyatakan bahwa anak usia empat tahun hingga empatbelas tahun menonton televisi antara 2,5 hingga 3 jam setiap hari. Sedangkan pada hari Minggu dapat mencapai 4 hingga 5,5 jam sehari (Kompas, 16/7/02). Padahal menurut para ahli psikologi pertumbuhan dan perkembangan anak, jumlah waktu menonton TV pada anak-anak yang berlebihan ternyata dapat menurunkan daya imajinasi dan kreativitas anak (http://repository.usu.ac.id). Kota Semarang termasuk salah satu kota modern yang karakter wanitanya seperti diatas, sehingga membutuhkan wadah untuk menampung kegiatan ibu dan anaknya. Salah satunya penyediaan Pusat Kegiatan Ibu dan Anak Terpadu yang belum ada di Kota Semarang, guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Pusat Kegiatan Ibu dan Anak Terpadu yang bersifat komersil ini berorientasi pada ibu dan anak khususnya golongan masyarakat kalangan menengah ke atas sebagai sasarannya. Pusat Kegiatan Ibu dan Anak Terpadu ini diharapkan dapat menampung kegiatan seperti kegiatan kebugaran dan pengembangan ketrampilan rumah tangga seperti memasak untuk para ibu, dan kegiatan pengembangan bakat dan hobi untuk mengembangkan kreativitas anak yang dilengkapi dengan sarana bermain/ Playground untuk anak. Untuk itu, dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat kota semarang akan adanya kebutuhan yang menampung kegiatan ibu dan anaknya maka diperlukan perencanaan dan perancangan Pusat Kegiatan Ibu dan Anak Terpadu. Pusat Kegiatan Ibu dan Anak Terpadu merpakan suatu wadah yang berfungsi sebagai penampung kegiatan edukasi, hiburan dan olahraga bagi ibu dan anak, serta ruang penunjang yang memadai, yang disediakan secara terpadu. Sehingga diharapkan, dengan adanya fasilitas tersebut, kegiatan ibu dan anak dapat dilakukan dalam satu tempat. 1.2 Tujuan dan Sasaran 1.2.1 Tujuan Merumuskan program dasar perencanaan dan perancangan yang berhubungan dengan aspek – aspek perancangan dan perencanaan Pusat Kegiatan Ibu dan Anak Terpadu di Semarang sebagai ikon dari fasilitas publik di Semarang yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat kota Semarang akan adanya kebutuhan yang menampung kegiatan ibu dan anaknya, sehingga tersusun langkah-langkah untuk dapat melanjutkan kedalam perancangan grafis. 1.2.2 Sasaran Tersusunnya konsep dasar perencanaan dan perancangan Pusat Kegiatan Ibu dan Anak Terpadu di Semarang beserta program dan kapasitas pelayanan berdasarkan atas aspek-aspek panduan perancangan. 1.3 Manfaat 1.3.1 Subjektif  Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir Periode 37 sebagai ketentuan ketentuan kelulusan Sarjana Strata (S-1) di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.  Sebagai pedoman dan dasar acuan proses perencanaan dan perancangan berikutnya dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A). 1.3.2 Objektif  Dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan alternatif bagi pihak-pihak yang membutuhkan data-data mengenai bidang yang bersangkutan khususnya di Kota Semarang.  Dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa yang akan mengajukan Proposal judul Tugas Akhir, Seminar atau mata kuliah lainnya. 1.4 Ruang Lingkup 1.4.1 Ruang Lingkup Substansial Pembahasan dititikberatkan pada hal-hal yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur, dengan melihat keberadaan Pusat Kegiatan Ibu dan Anak Terpadu sebagai bangunan kormersil. 1.4.2 Ruang Lingkup Spasial Secara spasial lokasi perencanaan masuk pada wilayah administratif kota Semarang Propinsi Jawa Tengah. 1.5 Metode Pembahasan Pembahasan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu dengan mengumpulkan, memaparkan, menganalisa dan menyimpulkan data sehingga diperoleh suatu pendekatan program perencanaan dan perancangan untuk selanjutnya digunakan dalam penyusunan program dan konsep dasar perencanaan dan perancangan. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1.5.1 Studi literatur Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh landasan teori, standart perancangan dan kebijaksanaan perencanaan dan perancangan melalui buku, katalog dan bahan-bahan tertulis lain yang bisa dipertanggungjawabkan. 1.5.2 Observasi lapangan Observasi lapangan dapat diperoleh yaitu dengan mengadakan pengamatan dan pendataan langsung ke lokasi-lokasi yang dianggap memiliki potensi dan relevansi yang dianggap mampu mendukung judul. 1.5.3 Wawancara Wawancara yaitu melakukan kegiatan berdialog dan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan Pusat Kegiatan Ibu dan Anak Terpadu di Semarang. Hal ini dilakukan untuk menggali data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan topik. Kemudian data tersebut dianalisa secara kualitatif yaitu menganalisa terhadap aspek pelaku kegiatan, kebutuhan ruang, penataan ruang dan sirkulasi dan dianalisa secara kuantitatif yaitu menganalisa terhadap kapasitas ruang dan besaran ruang serta pendekatan mengenai lokasi dan tapak. Setelah dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif kemudian ditarik kesimpulan sebagai dasar perencanaan dan perancangan. 1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Menguraikan tentang latar belakang proyek, tujuan dan sasaran, manfaat, lingkup pembahasan, metode pembahasan, sistematika penulisan dan alur pikir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menguraikan tinjauan yang berhubungan dengan perencanaan dan perancangan Pusat Kegiatan Ibu dan Anak Terpadu antara lain mengenai pengertian Pusat Kegiatan Ibu dan Anak Terpadu dan menguraikan tinjauan fasilitas didalamnya. BAB III DATA Menguraikan tentang tinjauan Kota Semarang beserta dengan peraturan dan kebijakan pemerintah setempat, serta data studi banding yang akan digunakan. BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang kompilasi data dan analisis data yang merupakan suatu proses untuk memperoleh :  Program ruang dan kebtuhan luas tapak melalui standart dan study banding  Lokasi tapak terpilih melalui kriteria lokasi, penilaian lokasi, kriteria tapak, dan penilaian tapak  Pendekatan aspek kinerja dan teknis BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang hasil analisis berupa :  Kelayakan Pusat Kegiatan Ibu dan Anak Terpadu di semarang  Program ruang dan kebutuhan luas tapak  Lokasi dan tapak terpilih

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:32402
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:12 Jan 2012 10:21
Last Modified:12 Jan 2012 10:21

Repository Staff Only: item control page