Suryanto, Bambang (2004) Peran Usaha Tani Ternak Ruminansia Dalam Pembangunan/Agribisnis Berwawasan Lingkungan. Documentation. Diponegoro University Press, Semarang.
| PDF - Published Version 1506Kb |
Abstract
Bahwa keberhasilan pembangunan peternakan yang hanya diukur dengan meningkatnya produksi usaha tani ternak termasuk ruminansia (sapi potong, kerbau, kambing, domba, sapi perah) harus lebih dikembangkan lagi yaitu dengan memberdayakan petani ternak agar pendapatan dan kehidupannya meningkat. Dalam hal ini petani ternak sebagai subyek, sedangkan ternak sebagai obyek pembangunan yang harus ditingkatkan produksinya; adapun lahan, air sebagai basis ekologi budidaya harus dijaga kesuburannya sedangkan teknologi adalah sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi yang harus selalu diperbaharui sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian pembangunan peternakan harus dikembangkan menjadi industri biologis yang dikendalikan manusia. Dalam pembangunan agribisnis ruminansia sebagai satu kesatuan sistem, kegiatan usaha tani ternak ruminansia merupakan sub sistem budidaya agribisnis. Cakupan agribisnis ruminansia meliputi sub sistem agribisnis hulu (upstream off-farm agribusiness) yang menghasilkan industri pembibitan ternak, industri pakan, industri obat-obatan;sub sistem agribisnis budidaya usaha tani ternak (on-farm agribusiness) yang merupakan kegiatan produksi; sub sistem agribisnis hilir (downstream off-farm agribusiness) bagi kegiatan pengolehan hasil ternak termasuk pemasarannya (marketing agribusiness) dan sub sistem jasa penunjang (supporting institution) yang memfasilitasi jasa seperti perbankan, transportasi, penyuluhan, puskesnak, kebijakan pemerintah Kaitannya dengan lingkungan hidup, kegiatan usahatani ternak ruminansia maupun agribisnis ruminansia dapat berdampak positif yaitu mengurangi kerusakan lahan dengan memanfaatkan limbah kotoran ternak untuk menjaga kesuburan lahan, sedangkan dampak negatifnya dapat mencemari lingkungan dengan adanya limbah di Rumah Pemotongan Hewan, limbah pengolahan daging, limbah pengolehan susu dan limbah pengolehan kulit yang sebenarnya secara sederhana dapat diatasi dengan sistem daur ulang. Dalam rangka pembangunan pertanian dan pedesaan kegiatan agribisnis ruminansia seharusnya dapat berkembang dengan pesat karena pedesaan mempunyai potensi ekonomi yang kuat yaitu sumber daya alam (lahan, air) dan sumberdaya manusia (petani ternak). Permasalahannya adalah di tingkat peternak ketrampilannya terbatas, modal terbatas, teknologi rendah, skala usaha kecil, pemasarannya rendah dan tingkat produktifitas usahanya juga rendah, demikian pula pemahaman terhadap agribisnis. Untuk itu upaya mengatasinya antara lain dengan meningkatkan ketrampilan (usahatani ternak, manajemen usaha) dan peran aktif petani ternak; meningkatkan layanan jasa penunjang, selanjutnya kerjasama antar sub sistem agribisnis perlu disosialisasikan menjadi satu kebutuhan saling mengisi. Kaitannya dengan kemitraan usaha, kerjasama kelompok tani ternak ruminansia dalam wadah usaha bersama/koperasi (plasma) dengan perusahaan swasta (inti) dapat memacu pembangunan agribisnis ruminansia di pedesaan. Berkembangan pembangunan agribisnis ruminansia di pedesaan diharapkan membuka kesempatan kerja dan kesempatan usaha; mampu menyediakan konsumsi pangan; menjaga kelesterian lingkungan hidup dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak. Diusulkan model usaha kawasan usaha pengembangan industri komoditas agribisnis terpadu (kupikat) ternak potong maupun ternak perah yang berwawasan lingkungan.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Additional Information: | Pidato Pengukuhan Guru Besar |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture |
ID Code: | 324 |
Deposited By: | Mr. Sugeng Priyanto |
Deposited On: | 22 Jul 2009 10:29 |
Last Modified: | 22 Jul 2009 10:29 |
Repository Staff Only: item control page