Integrasi Budaya pada Wujud Arsitektur dan Pola Tata Ruang Rumah Tinggal Khas Semarang

Sukawi, Sukawi (2009) Integrasi Budaya pada Wujud Arsitektur dan Pola Tata Ruang Rumah Tinggal Khas Semarang. Jurnal Busur, 1 (3).

[img]
Preview
PDF - Published Version
3192Kb

Abstract

Masyarakat tiap daerah mempunyai kemampuan dan kreativitas yang berbeda dalam mengadaptasi dan mengolah kebudayaan baru. Hal ini mempengaruhi dan mengakibatkan bervariasinya hasil-hasil budaya itu, antara lain adalah beragamnya kekhasan arsitektur yang mampu mencerminkan budaya daerah. Rumah dengan segala perwujudan bentuk, fungsi dan maknanya senantiasa diatur, diarahkan, dan ditanggapi atau diperlakukan oleh penghuni menurut kebudayaan yang mempengaruhi masyarakat yang bersangkutan. Kampung kampung kuno yang tersebar di kota Semarang merupakan embrio perkembangan kota. Kampung ini mempunyai toponim nama yang khas sesuai dengan pekerjaan, golongan maupun etnis tertentu. Semarang sebagai salah satu kota penting di pantai utara Jawa, merupakan tempat pertemuan beberapa budaya sehingga muncul perkampungan yang dipengaruhi beberapa budaya seperti Islam (arab),cina maupun Melayu. Kalau memasuki kampung kampung kuno seperti kampung Kauman, kampung Kulitan, kampung Jagalan yang terletak disepanjang jalan Mataran, banyak dijumpai rumah tinggal khas semarang yang telah dipengaruhi beberapa budaya. Penelitian ini berusaha untuk melihat sampai sejauh mana pengaruh kebudayaan asing itu diadobsi dan diterapkan dalam bentuk arstektur rumah tinggal maupun dalam penataan pola tata ruangnya. Dari karakteristik rumah tinggal khas Semarang inidapat dilihat terjadinya intergrasi budaya yang sedikit banyak dipengaruhi oleh budaya lain seperti islam(arab), cina maupun kebudayaan indis. Hal ini terlihat dari bentuk bukaan fasade dengan 3 pintu yang mencerminkan pengejawantahan dari Islam, Ikhsan maupun Iman, ormanentasi terutama pada hiasan pada lubang angin dengan bentuk geometris serta flora yang lebih dekat ke nuansa Islam, bentuk-bentuk lengkung yang islami, pola lantai dengan pengaruh cina dengan bentuk pola ubin yang membentuk gambar yang saling berhubungan, serta bentuk denah dengan pembagian zona yang jelas baik untuk kegiatan yang bersifat publik, semi privat maupun privat. Dari sini dapat disimpulkan rumah tinggal khas Semarang merupakan perpaduan beberapa budaya yang telah diadobsi oleh masyarakat Semarang pada zamannya, merupakan warisan budaya yang harus dijaga kelestariannya. Kata Kunci : Integrasi budaya, Wujud Arsitektur, Pola Tata Ruang, Rumah khas Semarang I. PENDAHULUAN Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Item Type:Article
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:32376
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:10 Jan 2012 13:41
Last Modified:10 Jan 2012 13:41

Repository Staff Only: item control page