MENCARI POTENSI WISATA KOTA LAMA SEMARANG

Sukawi, Sukawi (2008) MENCARI POTENSI WISATA KOTA LAMA SEMARANG. Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman, 7 (1). ISSN 1412-7768

[img]
Preview
PDF - Published Version
4Mb

Abstract

Pariwisata merupakan potensi yang dapat mendukung kemajuan sebuah kota. Sebuah kota yang memiliki potensi pariwisata yang baik dan dapat memaksimalkan potensi tersebut, dapat menyerap manfaat yang berkembang menuju perbaikan pada perekonomian kota. Namun sayangnya masih terdapat beberapa kota yang dengan sengaja maupun tidak mengesampingkan potensi pariwisata dalam mengembangkan perekonomian kota. Indonesia mempunyai banyak objek wisata, baik obyek wisata alam maupun obyek wiata budaya yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Adapun salah satu kota di Indonesia yang tidak kalah menarik wisatanya adalah kota Semarang. Kota Semarang adalah salah satu kota yang kaya akan peninggalan sejarah, variasi urban fabric dan urban artifact yang bernilai tinggi. Salah satunya adalah kawasan Kota Lama Semarang di mana merupakan kawasan yang menarik untuk dikaji, terutama karena merupakan kota peninggalan penjajahan Belanda yang dijuluki “The Little Netherlands”, tempat bermukim orang Belanda dan bangsa Eropa lainnya yang mempunyai kegiatan utama sebagai pedagang. Kota Lama adalah potongan sejarah, karena dari sinilah ibu kota Jawa Tengah ini berasal. Semarang dan Kota Lama seperti dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan begitu saja. Tentu saja ini menghadirkan keunikan tersendiri. Sebuah gradasi yang bisa dibilang jarang ada ketika dua generasi disatukan hingga menciptakan gradasi yang cantik sebenarnya. PENDAHULUAN Secara umum karakter bangunan di wilayah Kota Lama Semarang mengikuti bangunan-bangunan di benua Eropa sekitar tahun 1700-an. Hal ini bisa dilihat dari detail bangunan yang khas dan ornamen-ornamen yang identik dengan gaya Eropa. Seperti ukuran pintu dan jendela yang luar biasa besar, penggunaan kaca-kaca berwarna, bentuk atap yang unik, sampai adanya ruang bawah tanah. Hal ini tentunya bisa dibilang wajar karena faktanya wilayah ini dibangun saat Belanda datang. Tentunya mereka membawa sebuah konsep dari negara asal mereka untuk dibangun di Semarang yang nota bene tempat baru mereka. Tentunya mereka berusaha untuk membuat kawasan ini feels like home bagi komunitas mereka. Obyek wisata merupakan salah satu aset bagi pemasukan pendapatan suatu kota maupun kabupaten. Bahkan obyek wisata yang dikelola secara profesional bisa dijadikan sebagai kas pendapatan daerah yang mendukung anggaran daerah. Tak terkecuali bagi kawasan Kota Lama Semarang. Selama ini kawasan tersebut juga dikenal sebagai salah satu kawasan yang kaya obyek wisata. Sebagian besar bangunan merupakan peninggalan sejarah masa lalu yang pantas dilestarikan. Bangunan-bangunan peninggalan sejarah masa lalu diantaranya Gereja Blenduk, Gedung Marba, Pasar Johar, Gedung Marabunta, Susteran, Polder, Stasiun Tawang, Jembatan Berok dan masih banyak lagi. Dengan banyaknya bangunan yang memiliki ciri arsitektur Kolonial Belanda sebagai obyek wisata tentu akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke kawasan tersebut. Apalagi jika kawasan tersebut mempunyai suatu obyek wisata pendukung lainnya seperti Kesenian Tradisional Jawa Tengah, makanan khas, dan souvernir. Pariwisata sendiri memiliki pengertian sejumlah kegiatan terutama yang ada kaitannya dengan kegiatan perekonomian yang secara langsung berhubungan dengan masuknya,adanya pendiaman dan bergeraknya orang-orang keluar masuk suatu kota atau daerah dan negara (www.subadra.wordpress.com, diakses 17 Maret 2007). Sebagai sebuah kota peninggalan Kolonial yang penuh sejarah dan menjadi awal berkembangnya kota Semarang, semestinya Kota Lama Semarang ini mampu mendukung pariwisata Kota Semarang. Apabila diolah dan dikembangkan dengan serius, Kota Lama Semarang dapat menjadi salah satu referensi historis khususnya tentang sejarah kota Semarang itu sendiri. Lalu pertanyaannya adalah, adakah potensi wisata di Kota Lama Semarang ini yang bisa dikembangkan? Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Dalam hal ini, konsep urban desain dapat menjadi rujukan. Dengan konsep Hamid Shirvani dan teori tentang kebutuhan suatu tempat wisata, kita dapat mengetahui apakah kawasan Kota Lama Semarang mempunyai potensi sebagai daerah tujuan wisata.

Item Type:Article
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:32372
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:10 Jan 2012 13:19
Last Modified:10 Jan 2012 13:19

Repository Staff Only: item control page