LANGUAGE STYLES OF MULUK IN ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI MOVIE

ZULAEKHO, SITI (2011) LANGUAGE STYLES OF MULUK IN ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI MOVIE. Undergraduate thesis, University of Diponegoro.

[img]
Preview
PDF (Word to PDF conversion (via antiword) conversion from application/msword to application/pdf) - Published Version
92Kb

Abstract

Dalam proses komunikasi, seorang penutur perlu menyesuaikan diri dengan situasi-situasi yang melingkupi proses komunikasi tersebut. Hal ini mengakibatkan adanya bentuk-bentuk bahasa yang berbeda-beda dan bervariasi yang digunakan oleh penutur dalam ujaran-ujarannya. Dalam skripsi ini, penulis tertarik untuk menganalisa jenis-jenis gaya dan fungsi bahasa yang terkandung dalam suatu ujaran, serta faktor-faktor yang menyebabkan penutur memilih suatu bentuk bahasa tertentu. Penulis memilih film Alangkah Lucunya Negeri Ini sebagai sumber data penelitian. Dalam penelitian ini, fokus penelitian penulis adalah ujaran-ujaran Muluk, tokoh utama dalam film Alangkah Lucunya Negeri Ini. Tujuan penulisan skripsi ini adalah menemukan jenis-jenis gaya dan fungsi bahasa yang ada dalam ujaran-ujaran Muluk. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang membuat penutur memilih bentuk-bentuk bahasa tertentu dan bukan bentuk-bentuk bahasa yang lain dalam ujaran-ujarannya. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa ujaran-ujaran Muluk, yaitu sejumlah 49 ujaran. Dari 49 ujaran tersebut, penulis menganalisanya berdasarkan klasifikasi jenis-jenis gaya bahasa yang dikemukakan oleh Joos dan klasifikasi jenis-jenis fungsi bahasa yang dikemukakan Holmes. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak semua jenis-jenis gaya bahasa dan fungsi bahasa ditemukan dalam ujaran-ujaran Muluk. Penulis menemukan bahwa dalam ujaran-ujarannya, Muluk hanya menggunakan jenis-jenis gaya bahasa formal, consultatif, casual, dan intimate. Sedangkan ujaran-ujarannya hanya mengandung jenis-jenis fungsi bahasa expressive, phatic, directive, dan metalingual. Penulis tidak menemukan jenis gaya bahasa frozen. Hal ini dikarenakan gaya bahasa frozen pada umumnya digunakan dalam situasi yang sangat formal. Gaya bahasa yang paling banyak digunakan Muluk dalam ujaran-ujarannya adalah gaya bahasa casual karena film Alangkah Lucunya Negeri Ini memiliki setting informal; di samping itu, partisipan-partisipan dalam percakapan-percakapan di film ini adalah Muluk, Pipit, Samsul, Pak Makbul, Haji Rahmat, Haji Sarbini, Jarot, dan para pencopet. Penulis juga tidak menemukan fungsi poetic dalam ujaran-ujaran Muluk. Fungsi bahasa yang paling banyak terkandung dalam ujaran-ujarannya adalah fungsi directive, karena film ini menceritakan tentang program Muluk yang ditujukan kepada para pencopet.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions:Faculty of Humanities > Department of English
ID Code:32160
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:02 Jan 2012 11:14
Last Modified:02 Jan 2012 11:14

Repository Staff Only: item control page