KEBERLANGSUNGAN PASAR TRADISIONAL (STUDI KASUS PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DI KECAMATAN SEMARANG SELATAN KOTA SEMARANG)

Indrabudi, Prayogo (2011) KEBERLANGSUNGAN PASAR TRADISIONAL (STUDI KASUS PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DI KECAMATAN SEMARANG SELATAN KOTA SEMARANG). Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF (Jurusan Ilmu Pemerintahan) - Submitted Version
56Kb

Abstract

Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 53 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern bertujuan memberikan perlindungan terhadap pasar tradisional terhadap pasar modern yang saat ini semakin menjamur di kota Semarang, khususnya di kawasan Peterongan. Pasar tradisional di kawasan tersebut merupakan pembangkit aktivitas perdagangan dan jasa. Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana implementasi kebijakan pemerintah kota Semarang terkait masalah perlindungan pasar tradisional? Apakah Faktor-faktor penghambat dan pendukung proses implementasi kebijakan pemerintah kota Semarang terhadap perlindungan pasar tradisional? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kebijakan pemerintah kota Semarang terkait masalah perlindungan pasar tradisional. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung proses implementasi kebijakan pemerintah kota Semarang terhadap perlindungan pasar tradisional? Lokasi dalam penelitian ini yaitu di Pasar Peterongan, kecamatan Semarang Selatan. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah kuantatif dengan menggunakan tipe penelitian deskriptif analitis. besarnya sampel dalam penelitian ini sebesar 96,04, dibulatkan menjadi 100 responden. Unit analisis dalam penelitian adalah pedagang pasar tradisional yang membuka usahanya di Pasar Peterongan. Responden dikelompokkan berdasarkan jenis barang dagangannya, misalnya; pedagang sayur, buah, daging dan kelontong. Hasil penelitian membuktikan bahwa tingkat perkembangan pasar modern di sekitar Pasar Peterongan memperlihatkan pertumbuhan yang cukup pesat. Perlindungan pasar tradisional tergolong tidak efektif, karena tidak mampu membendung pertumbuhan pasar modern yang justru memperlihatkan gejala peningkatan. Faktor-faktor penghambat dan pendukung proses implementasi kebijakan pemerintah kota Semarang yaitu: Belum terbentuknya komitmen yang kuat dari para pihak, Status kelembagaan pengelola pasar tradisional, Belum tersedianya SDM pengelola pasar yang berkualitas, Unit Pengelola pasar tradisional belum memiliki visi dan misi yang jelas, Kurangnya perhatian Pemda terhadap pentingnya pemeliharaan sarana fisik pasar, Kondisi fasilitas umum pasar masih kurang memadai. Kurangnya pembinaan terhadap pedagang pasar. Rekomendasi bagi pemda kota Semarang dan pengelola pasar tradisional seyogianya mengubah cara pandang agar tidak melihat pasar tradisional sebagai sumber pendapatan semata. pengelola pasar harus secara konsisten melakukan koordinasi dengan para pedagang untuk mencapai pengelolaan pasar yang lebih baik. Kata Kunci: Kebijakan, Pasar Tradisional, Pasar Modern

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:J Political Science > JA Political science (General)
Divisions:Faculty of Social and Political Sciences > Department of Government Science
ID Code:32105
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:27 Dec 2011 09:40
Last Modified:27 Dec 2011 09:40

Repository Staff Only: item control page