WIDYANA, Erni Dwi (2011) Evaluasi Pelaksanaan Rujukan Ibu Bersalin dengan Komplikasi Persalinan oleh Bidan Desa di Puskesmas Sukorejo Wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, 2011. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.
| HTML 50Kb | |
| PDF 50Kb | |
| PDF 75Kb | |
| PDF 50Kb | |
| PDF 73Kb | |
| PDF 58Kb | |
| PDF 56Kb |
Abstract
Universitas Diponegoro Program Pascasarjana Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Minat Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak 2011 ABSTRAK Erni Dwi Widyana Evaluasi Pelaksanaan Rujukan Ibu Bersalin dengan Komplikasi Persalinan oleh Bidan Desa di Puskesmas Sukorejo Wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, 2011 129 Halaman + 11 Tabel + 6 Gambar + 14 Lampiran Dari data tahun 2007-2010 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rujukan komplikasi persalinan oleh bidan desa. Meskipun demikian masih terdapat kasus kematian ibu sebanyak 1 kasus pada tahun 2009 dan 3 kasus pada tahun 2010, sedangkan untuk kasus kematian bayi sebanyak 6 kasus pada tahun 2009 dan 9 kasus pada tahun 2010. Selain karena faktor penanganan kehamilan dan persalinan yang kurang memadai, terutama di daerah pedesaan faktor lain penyebab kematian ibu dan bayi tersebut diduga karena keterlambatan merujuk ibu bersalin dengan komplikasi persalinan dan proses rujukan yang tidak sesuai dengan prinsip dasar rujukan. Berdasarkan permasalahan ini dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mejelaskan pelaksanaan rujukan ibu bersalin dengan komplikasi oleh bidan desa di Puskesmas Sukorejo wilayah Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini menggunakan studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang bersifat retrospective. Informan penelitian adalah bidan desa di wilayah Puskesmas Sukorejo yang pernah melakukan rujukan ibu bersalin dengan komplikasi persalinan ke rumah sakit. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam dan selanjutnya dilakukan analisis dengan tehnik kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam merujuk ibu bersalin dengan komplikasi persalinan, bidan desa telah melakukan stabilisasi pasien dengan baik, tetapi hal yang sama tidak dilakukan pada pasien dengan Jamkesmas karena bidan mengalami kesulitan dalam pencairan dana Jamkesmas. Pada desa yang mendapatkan pendampingan dari HSP (Health Service Program) telah tersedia sistem yang mendukung tersedianya ambulan desa, tetapi bagi desa yang tidak mendapatkan pendampingan dari HSP (Health Service Program) bidan masih sering mengalami kesulitan dalam memperoleh transportasi untuk merujuk ibu bersalin karena peran serta masyarakat yang rendah. Selama proses rujukan bidan belum selalu memberikan pendampingan kepada ibu bersalin, tetapi hal yang sama tidak dilakukan pada pasien dengan Jamkesmas karena bidan sering mengalami kesulitan untuk pencairan dana Jamkesmas. Dalam merujuk ibu bersalin ke rumah sakit pemerintah bidan desa selalu membawa surat rujukan dan partograf, tetapi untuk merujuk ke rumah sakit swasta bidan hanya menyertakan surat rujukan dan tidak pernah membawa partograf dan buku KIA karena dirumah sakit tersebut tidak pernah ditanyakan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan kepada Dinas Kesehatan untuk melengkapi alat untuk penanganan komplikasi khususnya tabung oksigen dan obat untuk penanganan kegawatdaruratan obstetri di polindes-polindes. Sedangkan untuk Puskesmas disarankan untuk membantu sistem manajemen dan memberikan kemudahan pencairan dana Jamkesmas bagi bidan desa. Kata Kunci : Rujukan Komplikasi Persalinan, Bidan Desa. Jumlah Pustaka : 45 (1994 – 2010) Diponegoro University Postgraduate Program Master’s Program in Public Health Majoring in Health Policy Administration Sub Majoring in Maternal and Child Health Management 2011 ABSTRACT Erni Dwi Widyana Evaluation of Referral Deliveries with Complication by Village Midwives at Sukorejo Primary Healthcare Centers in Pasuruan District, 2011 129 pages + 11 tables + 6 figures + 14 enclosures Data for 2007 – 2010 indicated that there was an increase in labour complication referral by village midwives. There was still 1 case of maternal mortality in 2009 and 3 cases in 2010. Infant mortality cases were 6 cases in 2009 and 9 cases in 2010. Other suspected causal factors for maternal and infant mortalities besides by insufficient pregnancy and delivery management factors especially in rural area were the delay to refer in labour mothers with delivery complication and referral process that did not follow the basic standard of referral. Based on these problems, this study was conducted with objective to explain the implementation of referral for in labour mothers with complication by village midwives at Sukorejo primary healthcare center in the area of Pasuruan district. This was a qualitative study with phenomenology approach and retrospective. Study informants were village midwives in the area of Sukorejo primary healthcare center and they had experience to do referral for in labour mothers with complication to the hospital. Data were collected by in-depth interview and were analyzed using qualitative technique. Results of the study showed that in making referral for in labour mother with delivery complication, village midwives had performed good patient’s stabilization. Unfortunately, the similar procedure was not done to patients with Jamkesmas insurance because village midwives had difficulties in claiming Jamkesmas funding. For villages that obtained assistance from Health Service Program (HSP), supporting system for the availability of village ambulance was provided, however for villages without HSP assistance, midwives had difficulty in obtaining transportation to refer in labour mothers because of poor community participation. During the process of referral, midwives did not always accompany and give assistance to in labour mothers however the same condition was not done to patients with Jamkesmas because midwives had difficulty to claim Jamkesmas funding. In making referral for in labour mothers to government hospital, village midwives always brought referral letter and partograph however in making referral to private hospital, village midwives only brought referral letter without partograph and KIA book because those were not asked. Based on the results of this study, it is suggested to the health office to complete instruments for managing complication especially oxygen tanks and medication for obstetrical emergency situation in village polyclinics. For primary healthcare centers, it was suggested to help management system and to give special favor for village midwives to claim Jamkesmas funding. Key words : in labour complication referral, midwives Bibliography : 45 (1994 – 2010)
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Public Health |
ID Code: | 32095 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 22 Dec 2011 08:29 |
Last Modified: | 22 Dec 2011 08:29 |
Repository Staff Only: item control page