JALAN MENDAKI MENUJU REFORMASI: GERAKAN MAHASISWA DI SEMARANG TAHUN 1990-1998

aryono, aryono (2010) JALAN MENDAKI MENUJU REFORMASI: GERAKAN MAHASISWA DI SEMARANG TAHUN 1990-1998. Undergraduate thesis, ilmu sejarah.

[img]
Preview
PDF (sejarah) - Other
999Kb

Abstract

INTISARI Pada penelitian ini, penulis mencoba membahas tentang gerakan mahasiswa di Semarang yang terjadi selama kurun waktu 1990-1998. Penulis mengambil judul “Jalan Mendaki Menuju Reformasi: Gerakan Mahasiswa di Semarang tahun 1990-1998” karena Gerakan Mahasiswa ini berpuncak pada peristiwa reformasi 1998 yang berlangsung di berbagai kota di Indonesia, termasuk di Semarang. Penelitian mengenai gerakan mahasiswa ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah. Teori yang digunakan adalah perilaku bersama (Collective Behavior) dari Neil J Smelser untuk memahami Gerakan Mahasiswa yang terjadi di Semarang pada kurun waktu 1990-1998. Penelitian ini mengungkap latar belakang gerakan, bentuk gerakan mahasiswa, corak dan karakteristik gerakan mahasiswa di Semarang tahun 1990-1998. Penelitian ini menemukan bahwa Gerakan Mahasiswa di Semarang pada tahun 1990-1998 dilatar belakangi oleh situasi nasional Indonesia yang menunjukkan gejala instabilitas. Instabilitas di bidang politik, ekonomi dan sosial yang terjadi di Indonesia mendapat respon oleh mahasiswa Semarang. Respon mahasiswa atas situasi nasional ini merupakan konsekuensi logis dari munculnya sikap kritis mahasiswa. Pada saat menjelang Pemilu 1992, mahasiswa di Semarang (khususnya dari Fakultas sastra Undip) menggelar perhelatan kesenian bertajuk Apel Siaga Kebangkitan Nasional. Kegiatan ini memandang pelaksanaan Pemilu secara satir. Tindakan berani yang ditunjukkan mahasiswa Semarang ini merupakan konsekuensi logis dari kemunculan sikap kritis mahasiswa dalam menyikapi situasi nasional saat itu. Aparat pemerintah melakukan tindak represif dari kegiatan kesenian yang meyebabkan dua mahasiswa terkena pasal subversif. Tindakan represif ini tidak menyurutkan langkah mahasiswa Semarang dalam bersikap kritis. Pergulatan ide dan aksi membuahkan strategi baru yaitu mulai berkembang jaringan gerakan antar kota. Di Semarang sendiri mulai muncul jaringan organisasi mahasiswa antarkota seperti SMID, FORMASAL dan KAMMI. Selain organ baru ini, keberadaan BEM dan Senat yang ada di beberapa perguruan tinggi di Semarang memberikan warna tersendiri dalam gerakan mahasiswa. Gerakan mahasiswa menemukan momentum penting pada saat terjadi krisis ekonomi (pertengahan 1997-1998). Aksi demonstrasi mahasiswa di Semarang mulai muncul pada bulan Februari 1998 hingga jatuhnya Soeharto bulan Mei 1998. Wacana utama yang diangkat pada aksi-aksi mahasiswa ini adalah pemulihan ekonomi dan mundurnya Soeharto. Sikap cerdas mahasiswa Semarang ditunjukkan dengan tidak terjebak pada isu nasional yang berkembang. Mahasiswa Semarang menolak pula pencalonan kembali Soewardi sebagai Gubernur Jawa Tengah. Kekhasan yang dimiliki gerakan mahasiswa di Semarang antara lain wacana krisis dan suksesi nasional, tidak ada PT dominan, pemanfaatan simbol kenegaraan dalam setiap aksi, dukungan penuh dari segenap elemen masyarakat, dan metode bentrok sebagai sebuah pilihan akhir dalam setiap aksi.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:D History General and Old World > D History (General)
Divisions:Faculty of Humanities > Department of History
ID Code:3208
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:08 Jan 2010 12:29
Last Modified:08 Jan 2010 12:29

Repository Staff Only: item control page