INDUSTRI GENTENG PRESS DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA KARANGASEM, KECAMATAN WIROSARI, KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 1990-2005

ghafurulingtyas, anugrah litasari (2010) INDUSTRI GENTENG PRESS DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA KARANGASEM, KECAMATAN WIROSARI, KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 1990-2005. Undergraduate thesis, ilmu sejarah.

[img]Microsoft Word (sejarah) - Other
111Kb

Abstract

Tahun 1990 adalah awal perkembangan industri genteng press di Desa Karangasem. Tokoh atau pelopor perkembangan industri genteng press tersebut adalah Bapak Rasidi. Perkembangan tersebut adalah terjadinya perubahan dalam pembutan genteng secara manual berubah dengan menggunakan teknik press. Tahun 1998 ketika terjadi krisis di Indonesia, perkembangan industri genteng press di Desa Karangasem juga mengalami penurunan hasil produksi. Tahun 2005 dibentuklah sebuah wadah yang menaungi para pengrajin genteng press di Desa Karangasem yang disebut dengan Klaster Genteng Karangasem dan industri genteng press di Desa Karangasem menjadi produk unggulan Kabupaten Grobogan. Berdasarkan penelitian yang Penulis lakukan dan informasi dengan beberapa informan diperoleh data bahwa perkembangan industri genteng press di Desa Karangasem dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: modal, bahan baku (utama dan penunjang), peralatan, proses produksi, ketenagakerjaan, dan pemasaran. Modal berasal dari tabungan pribadi dan juga dapat diperoleh dalam bentuk pinjaman yang berasal dari bank atau pinjaman dari juragan atau bos. Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan industri genteng press di Desa Karangasem adalah tersedianya bahan baku tanah liat yang dapat diperoleh dari Desa Karangasem dan Desa Sumberagung. Selain bahan baku utama juga ada bahan baku penunjang yang berupa limbah kayu TPK, klethek dan briket batu bara. Perkembangan industri genteng press di Desa Karangasem juga didukung dengan peralatan yang memadahi sehingga proses produksi dapat berjalan lancar. Peralatan tersebut seperti: cangkul, molen, mesin cetak press, tempelang dan tungku pembakaran. Proses produksi genteng press melalui beberapa tahap yaitu pencampuran bahan baku ─ penggilingan bahan ─ pencetakan ─ pengeringan/ Penjemuran ─ pembakaran ─ pemasaran. Ketenagakerjaan dalam industri genteng press terdiri dari pengusaha dan pengrajin. Pengusaha dalam industri genteng press adalah juragan atau bos yang memiliki perusahaan dan modal. Pengrajin adalah yang bekerja pada pengusaha. Peran pengusaha dan pengrajin seringkali tidak dapat dibedakan karena mereka dapat melakukan peran ganda tersebut. Selain itu, perkembangan juga dapat dipengaruhi oleh faktor pemasaran yang baik. Pemasaran meliputi hampir seluruh wilayah Jawa Tengah. Dalam bidang ekonomi industri genteng press ini berpengaruh dalam penyediaan lapangan pekerjaan yang berasal dari dalam industri seperti kuli nyacah, kuli cetak, kuli jemur, dan kuli bakar maupun yang berasal dari luar industri tetapi masih berkaitan erat dengan keberadaan industri tersebut, seperti makelar, kuli bongkar muat, pedagang, penyewaan truck dan sopir. Terbukanya lapangan pekerjaan menyebabkan meningkatnya pendapatan masyarakat sehingga dapat memajukan taraf hidup. Peningkatan pendapatan dalam keluarga cukup dirasakan oleh masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar lokasi indusri genteng press. Selain itu juga menyebabkan munculnya kantor pembantu kas badan kredit seperti BKK dan BRI untuk mengatasi kesulitan para pengusaha dalam memperoleh modal. Industri genteng press di Desa Karangasem membawa pengaruh dalam kehidupan ekonomi maupun kehidupan sosial masyarakat di sekitar industri tersebut. Pengaruh yang ditimbulkan dalam bidang sosial seperti peningkatan kesadaran masyarakat Desa Karangasem akan pentingnya pendidikan. Hal ini terlihat dari perhatian orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya, terlebih lagi ketika syarat menjadi karyawan perusahaan dan bidang kerja lainnya semakin lama semakin sulit. Keadaan ini mendorong masyarakat untuk memperhatikan bidang pendidikan. Para orang tua yang percaya bahwa pendidikan berfungsi mempersiapkan anak-anaknya terjun langsung ke ”dunia kerja” mendorong mereka untuk menganggap sekolah sebagai sarana untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Munculnya industri genteng press di Desa Karangasem menimbulkan pengaruh pada kesehatan masyarakat di sekitar industri tersebut. Pengaruh yang ditimbulkan yaitu pencemaran lingkungan meliputi pencemaran udara berupa asap yang ditimbulkan pada saat proses pembakaran. Asap tersebut mengganggu kenyamanan warga di sekitar lokasi industri dan dapat menimbulkan penyakit pusing dan gangguan pernafasan. Selain pencemaran udara, industri genteng press di Desa Karangasem juga menimbulkan penemaran suara yaitu suara bising yang dihasilkan oleh mesin-mesin penggilingan berpengaruh penyakit telinga dan gangguan pendengaran. Pengaruh lain dalam bidang sosial yaitu pola hubungan yang terjadi pada masyarakat sekitar. Hubungan sosial yang terjadi antara pengusaha, pekerja, dan masyarakat sekitar sangat erat. Dalam kenyataan sehari-hari, hubungan sosial ini diwujudkan dalam tindakan nyata anggota masyarakat dengan saling bertegur sapa, saling berbicara atau bekerja sama dalam suatu kelompok atau aktivitas tertentu. Kemunculan industri genteng press berpengaruh juga pada perubahan pola kehidupan masyarakat dalam kaitannya dengan peranan wanita. Peningkatan jumlah tenaga kerja wanita karena kekurangan tenaga kerja dan berubahnya pandangan masyarakat tentang wanita pekerja, hilangnya diskriminasi dan perubahan dalam industri. Selain itu juga berpengaruh pada gaya hidup masyarakat Desa Karangasem yang terlihat pada peningkatan kepemilikan fasilitas telekomunikasi dan peningkatan jumlah kepemilikan kendaraan pribadi.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:D History General and Old World > D History (General)
Divisions:Faculty of Humanities > Department of History
ID Code:3204
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:08 Jan 2010 12:12
Last Modified:08 Jan 2010 12:12

Repository Staff Only: item control page