Pramudono, Bambang (2007) Pemberdayaan Energi Alternatif Berbasis Biomassa Sebagai Usaha Mengamankan Pasokan Energi Nasional. Documentation. Department of Chemical Engineering, Diponegoro University, Semarang.
| PDF - Published Version 154Kb |
Abstract
Dalam mengantisipasi kelangkaan energi fosil (terutama minyak bumi) 20 tahun mendatang, maka sejak sekarang sudah harus dipikirkan penggunaan energi alternatif melalui suatu perencanaan yang matang. Dari sekian jenis energi alternatif yang ada di Indonesia saat ini, energi biomassa disarankan menjadi prioritas utama untuk dikembangkan, di samping energi alternatif yang lain sebagai pendukung. Pemilihan energi biomassa berdasarkan pertimbangan : (1) Indonesia merupakan negara agraris besar yang dipastikan akan mampu memasok sumber bahan baku biomassa yang berasal dari budidaya hayatl maupun limbahnya (pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan); (2) energi biomassa merupakan energi yang ramah lingkungan; (3) dalam penyediaan energi panas dapat digabung (mix) dengan batubara. Teknologi biomassa (biomass technologies) adalah cara-cara untuki mengubah biomassa menjadi energi yang lebih bersih dan efisien; diantaranya adalah biomass liquefaction, yaitu proses pengucahan biomassa menjadi energi cair. Proses ini dibedakan menjadi dua yaitu konversi secara biokimia (biochemichal conversion) untuk menghasilkan alkohol (biothanol) dan konversi secara thermo-kimia (thermo-chemical conversion) untuk menghasilkan bio-oil. Konversi secara biokimia (biochemical conversion) biasanya menggunakan bahan nabati yang banyak mengandung karbohidrat seperti pati, kentang, gula dsb; sedang konversi secara thermo- kimia (thermo chemical conversion) menggunakan bahan nabati yang mengandung minyak-lemak baik yang bersifat alami pangan (edible, seperti : jarak pagar, kapok/randu, nyamplung dan lain-lain). Mnyak-lemak dari bahan-bahan nabati tersebut merupakan campuran dari trigliserida dengan berbagai asam lemak yang dapat dikonversi menjadi metil ester asam-asam lemak yang disebut dengan biodiesel, dimana merupakan bahan bakar hayati untuk substitusi solar. Ada tiga macam proses pembuatan biodiesel (metil ester asam lemak) dari minyak/lemak, yaitu (1) proses metanolisis (transesterifikasi) menggunakan katalis metanol menggunakan katalis basa dengan hasil samping gliserin; (2) proses esterifikasi asam lemak dengan metanol menggunakan katalis asam dengan hasil ikutan air; dan (3) enzymatic catalysis yaitu konversi dengan bantuan aktifitas ensim. Di antara ketiga proses tersebut yang paling banyak digunakan adalah proses transesterfikasi karena hingga saat ini proses ini yang dinilai paling ekonomis. Untuk mensukseskan program pemberdayaan energi biomassa diperlukan commitment yang kuat dari semua pihak yaitu Masyarakat (sebagai pengguna), Pemerintah (sebagai pembuat kebijakan), Lembaga-lembaga Penelitian (termasuk perguruan Tinggi) dan pihak Swasta sebagai investor.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Chemical Engineering Faculty of Engineering > Department of Chemical Engineering |
ID Code: | 317 |
Deposited By: | Mr. Sugeng Priyanto |
Deposited On: | 13 Jul 2009 18:35 |
Last Modified: | 28 Sep 2009 21:02 |
Repository Staff Only: item control page