Strategi Pencegahan Kebakaran Hutan Berbasis Masyarakat (kajian Biofisik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Masyarakat Sekitar Kawasan Suaka Margasatwa Padang Sugihan di Provinsi Sumatera Selatan)

PURNASARI, - (2011) Strategi Pencegahan Kebakaran Hutan Berbasis Masyarakat (kajian Biofisik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Masyarakat Sekitar Kawasan Suaka Margasatwa Padang Sugihan di Provinsi Sumatera Selatan). Masters thesis, Program Magister Ilmu Lingkungan.

[img]
Preview
PDF - Published Version
3739Kb

Abstract

xv ABSTRAK Kebakaran hutan di Indonesia merupakan ancaman potensial bagi pembangunan berkelanjutan. Bencana yang terjadi di musim kemarau ini menyebabkan kerusakan ekosistem dan kerugian ekonomi, sosial dan budaya. Suaka Margasatwa (SM) Padang Sugihan merupakan salah satu kawasan suaka alam di Provinsi Sumatera Selatan yang sangat rawan terhadap kebakaran. Tujuan penelitian mengkaji penyebab kebakaran hutan di SM Padang Sugihan dan merumuskan strategi pencegahan kebakaran hutan berbasis masyarakat. Penelitian dilakukan di Desa Riding sebagai salah satu desa yang berbatasan langsung dengan SM Padang Sugihan. Tipe penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan mengkaji kondisi biofisik kawasan SM Padang Sugihan serta kondisi biofisik, ekonomi, sosial dan budaya masyarakat Desa Riding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab kebakaran hutan di SM Padang Sugihan disebabkan oleh faktor manusia yaitu kegiatan sonor, nglebung, mencari kayu terkubur dan kelalaian. Faktor pendukung terjadinya kebakaran hutan di SM Padang Sugihan diklasifikasikan berdasarkan (1) aspek biofisik yaitu daerah gambut dalam (kedalaman > 250 cm) di SM Padang Sugihan telah terdegradasi, (b) 52,13% luas SM Padang Sugihan merupakan rawa gambut, (c) aksesibilitas SM Padang Sugihan terbuka terhadap intervensi manusia dan (d) zona adaptif antara SM Padang Sugihan dengan Desa Riding merupakan ecotones rawan kebakaran, (2) aspek ekonomi yaitu : (a) 90% masyarakat Desa Riding adalah petani yang mempunyai kecenderungan penurunan pendapatan pada musim kemarau, (b) sonor yaitu teknik pertanian dengan melakukan pembakaran dalam pembersihan lahan merupakan cara yang murah, mudah, cepat dan menguntungkan dalam jangka pendek serta (c) relatif rendahnya pendapatan masyarakat karena mata rantai pemasaran sangat panjang dan (3) aspek sosial budaya yaitu (a) tingkat pendidikan masyarakat baik formal maupun informal relatif masih rendah, (b) sonor, nglebung dan mencari kayu terkubur menjadi tradisi masyarakat dan (c) belum adanya kelembagaan desa yang mendukung upaya pengendalian kebakaran. Strategi pencegahan kebakaran hutan di SM Padang Sugihan dirumuskan sebagai berikut (1) memaksimalkan sumberdaya yang ada di pemerintah dan desa dalam upaya mencegah kekeringan di lahan gambut melalui pengaturan zonasi dalam pemanfaatan lahan, (2) menggabungkan sumberdaya yang ada di pemerintah dan masyarakat dalam upaya rehabilitasi SM Padang Sugihan, (3) meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produksi karet, produksi ternak kerbau rawa dan peningkatan produksi ikan, (4) meningkatkan peranserta masyarakat dalam upaya pencegahan kebakaran melalui penguatan kelembagaan Masyarakat Peduli Api (MPA), (5) meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembentukan koperasi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembentukan koperasi desa dan menghilangkan budaya sonor melalui penerapan teknologi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan ramah lingkungan Kata kunci : pencegahan kebakaran hutan

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:S Agriculture > SD Forestry
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Science
ID Code:31412
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:21 Nov 2011 11:32
Last Modified:21 Nov 2011 11:32

Repository Staff Only: item control page