ISLAMIC CENTER DI KOTAMADYA SAMARINDA

Betariah, Sukma (2003) ISLAMIC CENTER DI KOTAMADYA SAMARINDA. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF - Published Version
55Kb

Abstract

1.1 Latar Belakang Dalam ajaran agama islam terdapat 3 aspek pokok Aqidah (dokrin keimanan), aspek syariah (hokum atau norma illahi), dan aspek akhlak (moral atau budaya). Ketiga aspek tersebut melandasi kehidupan muslim untuk mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat. Konsepsi islam tentang pembinaan dan pengembangan ibadah dan muamalah adalah menganut hokum perimbangan antara dunia dan akhirat. Agama islamdalam sejarah perkembangannya tidak mengutamakan segi peribadatan saja, tetapi juga mengembangkan nilai-nilai kebudayaan. Dalam hal ibadah, syariah islam telah menetapkan hokum-hukum yang bersifat pasti tetapi dalam bidang muamalah diletakkan garis besarnya. Umat islam dewasa ini telah mengalami kemerosotan dalam pemahaman agamanya, yang merupakan salah satu penyabab kemunduran umat. Sebagian mereka memisahkan antara ibadah dan muamalah sehingga cenderung menekankan urusan dunia dan meninggalkan akhirat atau sebaliknya meninggalkan urusan dunia sama sekali. Akibat dari pemahaman sekuler ini, masjid yang semula berfungsi ganda untuk tempat ibadah dan muamalah berubah fungsi hanya sebagai tempat ibadah. Dalam rangka memperbaiki kondisi tersebut, diperlukan suatu bentuk baru sarana pembinaan, berupa badan atau lembaga keagamaan islam yangsecara intensif memikirkan, melahirkan gagasan baru yang kemudian disumbangkan dalam kehidupan masyarakat. Sarana tersebut merupakan pengembangan lebih lanjut dari fungsi masjid yang memahami umat pada saat ini. Disisi lain gagasan mulai muncul dikalangan masyarakat muslim Indonesia untuk mendirikan suatu wadah berupa suatu lembaga yang mampu menampung berbagai kegiatan pengajian, pembinaan dan pengembangan agama serta kebudayaan, yang bersifat non formal. Lembaga ini berupa pusat kegiatan islam atau disebut Islamic center. Samarinda yang memiliki penduduk berjumlah ± 500.717 jiwa dan mayoritas beragama Islam 82 %, sedangkan yang bukan Islam di Samarinda jumlahnya banyak, baik yang bersifat formal dan non formal. Untuk mnjaga kesinambungan perkembangan yang jauh dari perpecahan diperlukan pembinaan yang intensif dan terpadu secara sehat dan optimal. Namun belum ada lembaga islam yang presentative mampu mewadahi kegiatan pengembangan agama islam secara menyeluruh ( Pusat Kegiatan Agama Islan ). Sehingga dapat diperlukan suatu fasilitas yang dapat menampung semua kegiatan umat islam yang berupa Islamic Center, hal ini disebabkan di Samarinda belum ada Islamic Center, walaupun sudah ada rencana dari pemerintah daerah tapi belum terealisi. Islamic center diharapkan mampu memenuhi cita-cita ialam yang menjadikan seluruh kehidupan ini sebagai kapada Allah SWT, berupa tatacara peribadatan dan muamalah kemasyarakatan sebagai manifestasi ketaatan secara vertical, manusia dengan Allah ( Hablum minallah ), antara manusia dengan manusia dan manusia dengan alam. Selain itu lembaga Islamic center juga diharapkan berfungsi sebagai dapur ide atau gagasan baru, sekaligus dapat memikirkan dan mengatasi permasalahan umat islam, serta dapat dijadikan sebagai lembaga ilmiah, koordinatif dan konsultatif yang berusaha pengembangan iklim yang selaras antara kegiatan dakwah dan pengembangan yang terus berkembang. 1.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan dari pembahasan adalah untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan Islamic Center di samarinda sebagai wadah pusat kegitan pengembangan agama dan kebudayaan Islam sehingga dapat merumuskannya sebagai landasan konseptual dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Islamic Center di Samarinda. Sasaran pembahasan ini adalah untuk mendapatkan konsep Program perencanaan dan Perancangan sebagai dasar perwujudan fisik Islamic Center. 1.3. Ruang Lingkup 1.3.1. Ruang Lingkup Substansial Islamic center di Samarinda adalah suatu perencanaan dan perancangan yang layak dalam mewadahi aktivitas kegiatan agama islam dan layak adri segi kuantitas dan kualitas bangunan, dengan kategori bangunan jamak 1.3.2. Ruang Lingkup Spasial Secara administrative daerah perencanaan adalah dikelurahan Karang Asam Kecamatan Sungai Kunjang kotamadya Samarinda. 1.4. Metode Pembahasan Untuk mengarahkan materi pembahasan diperlukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Survey lapangan dan komparasi untuk melihat realisasi Islamic Center ( data primer ) di lapangan ( Islamic Center di bribes, Islamic Center di Cirebon, Islamic Center Jawa Barat di Bandung ) dalam membandingkannya dengan potensi rencana tapak di Samarinda. 2. Studi pustaka untuk mendapatkan data sekunder yang berkaitan dengan referensi Islamic Center di Samarinda ( perpustakaan, Depag, Bappeda, Majalah ) 3. Wawancara untuk mendapatkan data sekunder dari nara sumber terkait ( Depag, dan Pemda). Metode yang dipakai dalam pembahasan ini yaitu metode deskriptif yaitu membuat gambaran suatu obyek data primer dan data sekunder secara obyektif untuk dianalisa sebagai pendekatan masalah yang akan digunakan untuk merumuskan konsepsi perencanaan dan perancangan Islamic center di Samarinda. 1.5. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penyusunan landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur adalah sebagai berikut : BAB I Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, tujuan, dan sasaran, Ruang Lingkup, Metode Pembahasan, Sistematika Pembahasan serta alur pemikiran Islamic Center di Samarinda. BAB II Bab ini berisi Tinjauan Pustaka mengenai pengertian dan pokok ajaran islam, arsitektur dalam kebudayaan islam, sarana pembinaan umat, Tinjauan Umum Islamic Center mengenai pengertian Islamic Center, tujuan dan fungsi Islamic Center, kegiatan Islamic Center, Klasifikasi, sifat, status dan pengeloalan Islamic Center. Studi banding terhadap Islamic Center yaitu Islamic Center di Brebes, Islamic Center di Cirebon dan Islamic Center di Bandung Jawa Barat. BAB III Tinjauan Islamic Center Samarinda menguraikan tentang tinjauan Samrinda ( gambaran umum, dan potensi masyarakat ), Islamic Center di Samarinda ( latar belakang, pengelolaan ruang lingkup pelayanan, kegiatan dan fasilitas ). BAB IV Kesimpulan, batasan sebelumnya, batasan permasalahan sehingga tidak melebar dan beberapa anggapan yang diperlukan dalam menyusun program perencanaan dan perancangan. BAB V Bab ini merupakan pendekatan, Program perencanaan dan Perancangan Arsitektur, berisi tentang titik tolak pendekatan, pendekatan pelaku dan aktifitas pendekatan kebutuhan ruang, studi besaran ruang, persyaratan bangunan, sistem utilitas bangunan bangunan, pendekatan modul, dan system struktur. Pendekatan sirkulasi hubungan ruang dan organisasi ruang, pendekatan ekterior, pendekatan interior, pendekatan penekanan desain dan filosofi lokasi dan tapak. BAB VI Landasan Progarm Perencanaan dan perancangan Arsitektur menguraikan tentang konsep perencanaan dan perancangan ( konsep dasar perancangan, konsep filosofi arsitektur dan persyaratan perancangan ), program ruang Islamic Center di samarinda ( program ruang, lokasi dan tapak ).

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:3124
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:06 Jan 2010 12:32
Last Modified:08 Jan 2010 09:24

Repository Staff Only: item control page