Widyastuti , Theresia Herwindari Ira (2005) Pengaruh pH terhadap Ligan Guanin pada pembentukan kompleks kobal (II) Guanin. Undergraduate thesis, FMIPA UNDIP.
PDF Restricted to Repository staff only 1385Kb | ||
| PDF 24Kb | |
| PDF 368Kb | |
| PDF 440Kb | |
| PDF 389Kb | |
| PDF 623Kb | |
| PDF 376Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 513Kb | ||
| PDF 322Kb | |
| PDF 371Kb | |
| PDF 337Kb |
Abstract
Kobal merupakan salah satu unsur golongan transisi yang memiliki susunan el.ektron tidak berpasangan pada orbital 3d dan diharapkan dapat membentuk senyawa kompleks dengan 'igen guanin yang memiliki elektron bebas. Kobal termasuk asam lunak dan guanin termasuk basa lunak, menurut aturan Person asam lunak akan lebih mudah berinteraksi dengan basa lunak. Sehingga diharapkan dapat membentuk kompleks yang stabil. Tujuan dari penelitian untuk membuat senyawa kompleks kobal(II)guanin dan menentukah pH optimum dalam pembentukan senyawa kompleks kobal(II)guanin. Percobaan dilakukan dengan mengatur pH guanin mulai pH 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 kemudian dicampur dengan .larutau kobal. Selanjutnya larutan eampuran ditambahkan kloroform dan diekstraksi selama 30 merit. Uji kuantitatif kompleks Idilakukan dengan analisis spektofotometa serapan atom pada fasa air, dan uji kualitatif dilakukan dengan analisis spektrofotometer ultraviolet dan spektrofotometer infra merah pada fasa kloroform. Hasil AAS menunjukkan bahwa penurunan konsentrasi kobal sisa menurun hingga pH = 11 kemudian meningkat lagi pada pH = 12, yang inenunjukkan bahwa kompleks kobal(II)guanin terbentuk optimum pada pH = 11 dengan penurunan kadar Co sebesar 95,3% dan harga ratio distribusi 20,28 dimana ratio distribusi merupakan perbandingan antara konsentrasi kobal dalam fasa kloroform dengan konsentrasi kobal dalam fasa air. Dan hasil spektra FTIR menunjukkan masih terdapat gugus karbonil pada daerah sekitar 1700 cm-1; dan vibrasi N-H pada daerah 3683.8 cm 1, hal tersebut juga dapat dilihat dari spektra UV yang menunjukkan masih terdapat gugus kromofor pada panjang gelombang 242 nm. Hal ini berarti bahwa interaksi antara kobal dengan guanin merupakan ikatan kovalen koordinasi. cobalt is one of transition metals tiv,tt has lone pair electrons at 3d orbital and enable to form compl6x compound with ligan of guanine. Cobalt is of soft' acid and guanine is soft base. According to Pearson, soft acid will be easier to interact with soft base to form a stable complex.. The aim of this research is to form cobalt(II)guanine complex compound and to determine optimum pH of the forthation. The research had been done by arranging pH of guanine starting at pH of .4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 and then mixed with cobalt solution. The solution was mixed with chloroform and extracted for 30 minute. The aqueous phese was analysis quantitatively using AAS the formed complex was analysis using spectrophotometer ultraviolet and infra red. Result of AAS showed degradation of cobalt concentration until pH of 11 theri increase at pH of 12, pH = 11 degradation rate equaled to 95,3% and distribution ration is 20,28. From FT1R spectra there was carbonyl, group at district about 1700 cm, and vibration N-H at 3683.8 cm, UV spectra showed a chromophore at wavelength of 242 nm. • vii vi
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Faculty of Science and Mathematics > Department of Chemistry |
ID Code: | 31090 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 14 Nov 2011 14:50 |
Last Modified: | 14 Nov 2011 14:50 |
Repository Staff Only: item control page