Identifikasi dan uji Toksisitas Ekstrak heksan terfraksinasi dari porwoceng

M a r I n i , M a r I n i (2005) Identifikasi dan uji Toksisitas Ekstrak heksan terfraksinasi dari porwoceng. Undergraduate thesis, FMIPA UNDIP.

[img]PDF
Restricted to Repository staff only

1361Kb
[img]
Preview
PDF
22Kb
[img]
Preview
PDF
365Kb
[img]
Preview
PDF
440Kb
[img]
Preview
PDF
349Kb
[img]
Preview
PDF
518Kb
[img]
Preview
PDF
372Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

575Kb
[img]
Preview
PDF
324Kb
[img]
Preview
PDF
363Kb
[img]
Preview
PDF
410Kb

Abstract

Purwoceng (Pimpinella alpina Molk) merupakan salah sate tanaman langka indonesia yang selama ini telah dikenal sebagai obat penggugah gairah seks (afrodisiak) dan peluruh air seni (diuretik). Meskipun tanaman ini telah lama digunakan, namun penelitian ilmu kimia terhadap tanaman ini masih belum banyak dilakukan. Oleh karena itu pada penelitian ini telah dilakukan isolasi dan penentuan struktur komponen-komponen bioaktif dari tanaman ini, khususnya terhadap fraksi C (hasil kromatografi kolom dart ekstrak heksan) yang diperoleh pada penelitian terdahulu. Pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan menggunakan kromatografi kolom gravitasi (KKG) yang diikuti dengan kromatografi Lapis Tipis (KLT). Kemudian terhadap komponen basil isolasi dianalisis dengan GC-MS. Cairan kuning telah diperoleh dari pemisahan bertahap terhadap fraksi C dengan tiga nada pada plat KLT dan mempunyai 15 puncak mayor pada kromatogram GC-MS. Analisis dengan data base dapat diususlkan bahwa senyawa hasil isolasi yang terkandung dalam fraksi X (hasil KKG fraksi C) berupa alkena meliputi 2- tetradecena, 4-cosena, 2-cosena dan 6-tetracosena. Sebagai data tambahan pada penelitian ini juga dilakukan uji toksisitas terhadap beberapa fraksi basil KKG dan ekstrak heksan yang belum dilakukan pada penelitian sebelumnya. Dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST) yang hasilnya diolah dengan finny method dapat diketahui bahwa nilai LC50 dari ekstrak heksan dan beberapa fraksi lainya (fraksi A, B dan C) sebesar 11,07344 gg/mL, 198,7127 1.tgimL , 29005,71 figimL , dan 18900,36 p.g/mL. Dari harga LC50 diketahui bahwa fraksi C bersifat tidak toksik dibandingkan dengan fraksi yang lain. Purwoceng ( Pimpinella Alpina Molk) is one of rare Indonesian plant known as aphrodisiac and diuretic. Although it has been used widely, but a research of the plant is quite rare. This research consists isolation and determination of bioactive component structures from this plant, specially to fraction C ( result of column chromatography from hexane extract) obtained at previous research. Separation and Purification was done using gravitation column chromatography (GCC) followed by Thin Layer chromatography ( TLC). Then isolated compounds was analysed with GC-MS. Yellow liquid had been obtained from step by step separation to fraction C with three spots at TLC plate and had 15 major peaks at GC-MS chromatogram. Related to the data base it was known that the isolated compounds in fraction X ( result of GCC fraction C) was alkene consisted of 2-tetradecena, 4-cosena, 2-cosena and 6-tetracosena. As additional data at this research also had been done by toxicity test to some fraction of GCC hexane extract which had not been done at previous research. By the used Brine Shrimp Lethality Test ( BST) and fumy method the value of LC50 from hexane extract and other fractions (fraction A, B and C) equaled to 11,07344 .t g/mL, 198,7127 µ g/mL , 29005,71 g g/mL , and 18900,36 1.1 g/mL. From LC50 value known that fraction C did not have toxic character than other fraction

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QD Chemistry
Divisions:Faculty of Science and Mathematics > Department of Chemistry
ID Code:31075
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:14 Nov 2011 11:08
Last Modified:14 Nov 2011 11:08

Repository Staff Only: item control page