Sistesis dan karakterisasi lempung terpilar TiO2

Abstract

Indonesia mernpunyai bahan alam berupa tanah lempung yang berlimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk memanfaatkan, lempung menjadi rnateri.albaru yang lebih berguna misalnya sebagai katalis atau adsorben. Dengan melakukan modifikasi strukturnya, lernpung dapat diolah menjadi material baru dengan sifat-sifat fisik dan kimia lebih baik dari sebelumnya. Sintesis lempung terpilar TiO2 dilakukan dengan eara interkalasi Wigan pemilar titanium pada lempung dilanjutkan dengan kalsinasi. Suhu kalsinasi divariasi untuk melihat pengaruhnya terhadap basal spacing, stabilitas termal, angka keasaman, situs asam Bronsted-Lewis dan luas permukaan lempung terpilar. Karakterisasi basal spacing dan stabilitas termal menggunakan XRD, angka keasaman dan situs asam Bronsted-Lewis:menggunakan adsorpsi piridin/IR daft luas permukaan menggunakan metode adsorpsi gas nitrogen melalui persamaan BET. Hasil analisis menunjukkan bahwa lempung terpilar Ti02 meinpunyai basal spacing 17,80 A, stabilitas terrnal pada suhu 200°C, keasaman 2,3575 mm.ol/gram, keberadaan- situs asam Bronsted-Lewis seimbang dan luas permukaannya 169,151 m2/g . Hasil ini menunjukkan karakter dari lempung terpilar Ti02 untuk kepentingan adsorpsi atau katalis akan lebih maksimal. Sehingga lempung terpilar TiO2 siap untuk aplikasi lebih lanjut sesuai kebutuhan yang diinginkan. Indonesia has natural materials in the form of clays which have not been exploited optimally. Some researches have exploited than becoming better new materials for example as catalyst or adsorbent By modification of its structure, clays can be processed to be new materials with better physical and chemical properties. The pillared clay TiO2 synthesis was conducted by intercalation of titanium solution on clay and followed by calcinations. Calcination temperature was varied out to observe its influence to basal spacing, thermal stability, acidity, Brgnsted-Lewis acid sites and surface area of pillared clay. Characterization of basal spacing and tetraal stability used XRD, acidity and Bronsted-Lewis acid sites used pyridine adsorption/IR and surface area used adSorption of nitrogen method through BET equation. Analysis result shown that TiO2 pillared clay had basal spacing 17.80 A, thermal stability until 200°C, acidity 2.3575 mrnol/g, Bronsted-Lewis acid sites was balanced and surface area 169.151 rn2/g. This result shown character of TiO2 pillared clay for adsorption or catalyst will be more maximal. So Ti02 pillared clay is ready to further application according to requirement needed.