Studi analisis perak (I) pada limbah fotografi secara AAS tidak langsung menggunakan metode Elektrolisis Internal

Mumpuni , Ruth Narinda (2005) Studi analisis perak (I) pada limbah fotografi secara AAS tidak langsung menggunakan metode Elektrolisis Internal. Undergraduate thesis, FMIPA UNDIP.

[img]PDF
Restricted to Repository staff only

1520Kb
[img]
Preview
PDF
39Kb
[img]
Preview
PDF
367Kb
[img]
Preview
PDF
463Kb
[img]
Preview
PDF
381Kb
[img]
Preview
PDF
588Kb
[img]
Preview
PDF
377Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

520Kb
[img]
Preview
PDF
322Kb
[img]
Preview
PDF
384Kb
[img]
Preview
PDF
458Kb

Abstract

Perak merupakan logam berharga dan digunakan dalam fotografi karena sifatnya yang sensitif terhadap cahaya. Proses pengembangan film menghasilkan limbah fotografi dalam bentuk kompleks perak tiosulfat dan perak bromida dengan range konsentrasi antara 50 - 10.000 mg Ag/L Pengukuran perak saat ini yang akurat adalah dengan AAS, tetapi AAS langsung memiliki kelemahan yaittt adanya interferensi anion yang dapat membentuk senyawa stabil secara termal sehingga mengganggu analisis, yaitu bromida (pada limbah fotografi), kromat, iodat, iodida, pennanganat, tungstat, klonida. Pada penelitian ini dilakukan analisis perak secara AAS tak langsung untuk mengatasi kelemahan tersebut, dengan terlebih dahulu menentukan kurva standar melalui elektrolisis internal. Standar yang digunakan adalah larutan perak nitrat dielektrolisis dengan katoda karbon dan anoda tembaga. Dilakukan penentuan konsentrasi perak pada sampel limbah fotografi tanpa destruksi dan dengan destruksi asam nitrat serta pada limbah perak buatan. Hasil tembaga terlarut diektrapolasikan pada persamaan kurva standar yang telah ditentukan untuk mendapatkan konsentrasi ion peraknya. Kurva standar yang digunakan adalah kurva hubungan konsentrasi tembaga terlarut dan konsentrasi perak pada 15 menit, dengan persamaan regresi y = 0,0519x — 71,2 dan koefisien regresi R2 0,9454. Dari hasil perhitungan didapatkan konsentrasi perak (1) dengan destruksi 2238,91 ± 57,81 mg/L dan pada limbah perak buatan sebesar 2007,70 ± 57,81 mg/L, sedangkan untttk AAS langsung didapat konsentrasi perak pada limbah fotografi sebesar 3772 mg/L dan limbah perak buatan 2065 mg/L. Silver, a precious metal, is used in photofilm process due to its photosensitive properties. Film development causes photographic wastewater in the form of silver thiosulfate complex and silver bromide with concentration range 50 — 10,000 mg AWL. Today, accurate silver measurement is by FAAS, but direct AAS has weakness that is anion interferences which can disturb the analysis by forming stable compound thermally, those interferences are bromides (photographic disposal), chromates, iodates, iodides, permanganates, tungstates, and chloride. This experiment was done by indirect silver analysis to cope with the weakness, by determining standard curve first through internal electrolysis. Silver was used as standard, and it was carried out the electrolysis, using carbon cathode and copper anode. It was done the silver concentration on photography wastewater samples without nitric acid digestion and with nitric acid digestion, as well as to artificial sample. The dissolved copper was calculated from equation of standard curve to obtain silver concentration. Standard curve that was used is the correlation between dissolved copper concentration and silver concentratin in 15 minutes, with regression equation y = 0.0519x — 71.2 and coefficient regressi R2 0.9454. From the calculation was resulted that the silver concentration in photographic waste without nitric acid digestion 2990 ± 77 mg/L, with nitric acid digestion 2238.91 ± 57.81 mg/L and artificial waste 2007.70 ± 57.81 mg/L.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QD Chemistry
Divisions:Faculty of Science and Mathematics > Department of Chemistry
ID Code:31038
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:14 Nov 2011 07:48
Last Modified:14 Nov 2011 07:48

Repository Staff Only: item control page