Pengaruh konsentrasi HCL dan NH4NO3 terhadap dealuminasi alam Wonosari

Abstract

Modifikasi zeolit alam Wonosari dilakukan melalui metode dealuminasi untuk meningkatkan rasio Si/A1, luas permukaan zeolit, dan mengubah struktur kimia zeolit. Dealuminasi dilakukan melalui perendaman dengan variasi konsentrasi HC1 4, 5, 6, dan 7 N, kemudian dinetralisasi dan dikeringkan pada suhu 120 °C selama 4 jam. Selanjutnya dengan perlakuan yang sama, direndam dalam NH4NO3 0,5, 1, 1,5, 2, dan 2,5 N, dan dikalsinasi pada suhu 250 °C selama 4 jam. Sebagai analisis awal digunakan AAS untuk menentukan rasio Si/Al, sehingga didapatkan konsentrasi HCI dan NH4NO3 optimum. Zeolit alam dan zeolit terdealuminasi dikarakterisasi menggunakan XRD, BET, dan FTIR. Dan hasil analisis AAS menunjukkan bahwa pada konsentrasi HCI 6 N dan NH4NO3 2 N rasio Si/Al meningkat dari 5,31 menjadi 26,87. Zeolit terdealuminasi rnemiliki luas permukaan 14,77 M2g-I dan kristalinitas sebesar 13,93 % lebih tinggi dan zeolit alam. Modification on natural zeolite from Wonosari by means dealumination has been done in order to increase the Si/Al ratio, surface area and transform the structure of zeolite. Zeolite immersed in HC1 under variation of 4, 5, 6, and 7 N, then neutralized and dried at 120 °C. Sequently, The process as done before despite immersing in NH4NO3 0.5, 1, 1.5, 2, and 2.5 N, then calcined at 250 °C for 4 hours. Preelementary analysis was performed using AAS in order to determine the highest Si/A1 ratio. XRD, BET, and FT1R were used to characterize natural zeolite and dealuminated zeolite. Results show that the Si/A1 ratio increased from 5.31 to 26.87 at 6 N HC1 and 2 N NH4NO3. The dealuminized zeolite has spesific surface area 14.77 m2g-1 and cristalinity 13.93 % higher than the natural zeolite.