Perbandingan metoda destruksi basah dan kering pada penentuan tembaga dan seng dalam buah pare secara spektrofotometri serapan atom nyala

Pujiastuti , Lestari (2003) Perbandingan metoda destruksi basah dan kering pada penentuan tembaga dan seng dalam buah pare secara spektrofotometri serapan atom nyala. Undergraduate thesis, FMIPA UNDIP.

[img]PDF
Restricted to Repository staff only

1423Kb
[img]
Preview
PDF
17Kb
[img]
Preview
PDF
354Kb
[img]
Preview
PDF
450Kb
[img]
Preview
PDF
381Kb
[img]
Preview
PDF
599Kb
[img]
Preview
PDF
432Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

449Kb
[img]
Preview
PDF
325Kb
[img]
Preview
PDF
362Kb
[img]
Preview
PDF
431Kb

Abstract

Telah dilakukan uji banding metoda destruksi basah dan kering pada penentuan tembaga dan seng dalam buah pare (Momordica charantia L.) secara spektrofotometri serapan atom nyala. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh metoda perlakuan awal yang tepat pada penentuan tembaga dan seng. Destruksi basah dilakukan dengan memanaskan sampel dalam campuran HNO3 dan H2SO4. (3:1) dengan oksidator H202. Destruksi kering dilakukan dengan mengabukan sampel pada suhu 500 °C dalam furnace selama 3 jam kemudian melarutkannya dengan H2SO4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar tembaga dengan destruksi basah dan kering masing-masing sebesar 0,153 - 0,330 mg/100 g dengan pungut ulang 90,73 ± 16.05 % dan 0,370 - 0,521 mg/100 g dengan pungut ulang 74,13 ± 3,93 %. Sedangkan kadar seng masing-masing sebesar 0,577 - 1,105 mg/100 g dengan pungut ulang 91,83 ± 16,10 % dan 0,613 - 0,900 mg/100 g dengan pungut ulang 94,67 ± 27,96 %. Melalui uji -t dan uji -F dengan tingkat kepercayaan 95 % diperoleh kesimpulan bahwa kedua metoda destruksi tidak berbeda secara nyata untuk penentuan tembaga dan seng. The comparation test between wet and dry ashing for determination method of both copper and zinc in bitter gourds (Momordica charantia L.) has been constructed by Flame Atomic Absorption Spectrophotometiy (FAAS). The objective to get an accurate pretreatment method for copper and zinc determinations. Wet ashing was carried out by heating the samples in HNO3 and H2SO4 (3 : 1) mixture with H202 as an oxidator. Meanwhile, dry ashing was performed by ashing the samples in furnace at 500 °C for 3 hours and then dissolving with H2SO4. The experimental results show that wet and dry asking for copper were 0.153 - 0.330 mg/100 g with recovery 90.73 ± 16.05 % and 0.370 -¬0.521 mg/100 g, recovery 74.13 ± 3.93 %. Meanwhile for zinc were 0.577 -1.105 mg/100 g with recovery 91.83 ± 16.10 % and 0.613 - 0.900 mg/1.00 g, recovery 94.67 ± 27.96 %. From t student's and F tests with interval confidence of 95 %, it was concluded that both of ashing methods gave the same result for copper and zinc determinations.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QD Chemistry
Divisions:Faculty of Science and Mathematics > Department of Chemistry
ID Code:30945
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:10 Nov 2011 10:19
Last Modified:10 Nov 2011 10:19

Repository Staff Only: item control page