Sintesis propilen glikol alginat potensi Sargassum, sp sebagai sumber zat pengemulsi

Abstract

Propilen glikol alginat adalah senyawa turunan alginat yang mengandung gugus hidrofilik dan hidrofobik, sehingga dapat digunakan sebagai zat pengem-ulsi. Senyawa turunan ini lebih stabil terhadap kondisi asam dan adanya garam kalsium daripada senyawa alginat. Propilen glikol alginat dapat dimanfaatkan sebagai zat pengemulsi sekaligus zat pengental dalam industri pangan dan farmasi. Telah dilakukan sintesis propilen glikol alginat dari asam alginat dan propilen oksida dengan katalis asam sulfat melaui mekanisme reaksi esterifikasi Fischer. Asam alginat diisolasi dari Sargassum, sp. menggunakan metode Green yang dimodifikasi. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa sintesis propilen glikol alginat dengan waktu reaksi 4 jam, suhu 30 — 40 °C dan variasi pH awal reaksi akan menghasilkan rendemen, derajat esterifikasi, dan nilai konsentrasi kntis misel (CMC) produk yang berbeda. Propilen glikol alginat dengan rendemen produk sebesar 5,06 % yang dihasilkan dari reaksi pH = 4, menunjukkan nilai CMC yang sama dengan soya lesitin yaitu 14 ppm. Sedangkan propilen glikol alginat dengan rendemen produk 8,28 % dari reaksi pada pH = 2 menunjukkan nilai CMC yang lebih rendah daripada soya lesitin yaitu 12 ppm. Propylene glycol alginate is the derivative of alginate, which has hydrophylic and hydrophobic groups, so it can be used as an emulsifier. This derivative compound is more stable toward acid condition and calsium salt presence than alginate. Propylene glycol alginate can be used as an emulsifier and thickening in food and pharmacy industries. Synthesis propylene glycol alginate from alginic acid arid propylene oxide with sulfuric acid as the catalyst, based on Fischer esterification mechanism, has been done. Alginic acid was isolated from Sargassum, sp. using Green's modification method.The experimental result show that synthesis of propylene glycol alginate in 4 hours reaction, temperature 30 — 40 °C and variation of initial pH reaction will produce difference of product yield, degree of esterification and Critical Micelle Concentration (CMC) of the product. Propylene glycol alginate with 5,06 % product yield, which is produced by the reaction at pH — 4 show the same CMC value with soya lecytin about 14 ppm. In other hand, propylene glycol alginate with 8,28 % product yield from the reaction at pH = 2 show CMC value lower than soya lecytin about 12 ppm.