Penentuan kualitas tempe beberapa bahan baku denga uji orgnokptik dan penentuan kadar protein menggunakan metode lowny.

Hadiyawati , Umi (1998) Penentuan kualitas tempe beberapa bahan baku denga uji orgnokptik dan penentuan kadar protein menggunakan metode lowny. Undergraduate thesis, FMIPA UNDIP.

[img]PDF
Restricted to Repository staff only

1374Kb
[img]
Preview
PDF
15Kb
[img]
Preview
PDF
362Kb
[img]
Preview
PDF
459Kb
[img]
Preview
PDF
358Kb
[img]
Preview
PDF
532Kb
[img]
Preview
PDF
371Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

469Kb
[img]
Preview
PDF
329Kb
[img]
Preview
PDF
366Kb
[img]
Preview
PDF
489Kb

Abstract

Protein merupakan bagian yang penting dan mutlak diperlukan oleh tubuh. Fungsi . protein antara lain sebagai zat pengatur dan pembangun. Pemenuhan kebutuhan protein dapat diperoleh dari sumber protein hewani maupun protein nabati. Salah satu sumber protein nabati yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah tempe. Sebagai usaha diversifikasi dan pemanfaatan suatu bahan serta pemenuhan kelengkapan akan zat gizi maka dilakukan penelitian pembutan tempe dari kedelai putih, kedelai hitam, kacang hijau dan kacang gude. Analisa kuantitatif protein dari bahan-bahan tersebut dilakukan dengan metode Lowry. Kadar protein ditentukan berdasarkan variasi waktu fermentasi 0,1,2,3 hari. Dan hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan adanya fermentasi kadar protein sampel menurun. Tetapi kadar protein sampel meningkat dengan adanya variasi waktu fermentasi. Kadar protein sampel dengan variasi 0,1,2,3 hari fermentasi berturut-turut sebagai berikut : kedelai kuning 5,01; 6,24 ; 4,46 ; 5,00 g/100 g , kedelai putih 7,01 ; 6,28 ; 6,91; 8,06 g/100 g, kedelai hitam 6,43 ; 5,51 ; 5,69 ; 6,08 g/100 g , kacang hijau 3,37 ; 2,28 ; 4,47 ; 5,00 g/ 100 g, dan kacang gude 4,07 ; 2,53 ; 3,45 ; 4,93 g/100 g. Dan data uji organoleptik menunjukkan, tempe dari bahan kedelai kuning lebih disukai oleh sebagian besar responden. Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan ternyata kedelai putih, kedelai hitam, kacang hijau dan kacang gude dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan baku tempe dan sumber protein nabati yang cukup baik. Karena kandungan protein bahan tersebut hampir sama. Protein is nutrient that essentially needed by our body, one of protein function is as arranger and developer substances. The needed of protein can be obtained from animal-protein source or plant-protein source. One of plant-protein source that much consumted public is tempeh. To carry on the diversity to improve a material and to make completed nutrient for publik Dealt, the research about tempeh come from black soybeans, white soybean, mungbeans and pigean pea. The determination of protein content from these materials had been done by Lowry method The protein content with variation of 0, 1, 2, 3, the day of fermenta¬tion. The experiment result showed that the content of protein decreased with fermen¬tation, but increased with variation 1, 2, 3, days fermentation. The content of protein with variation 0, 1, 2, 3, days of fermentation as follows : 5,01; 4,26; 4,46; 5,00 g/100 g for yellow soybeans, 77,01; 6,28; 6,91; 6,08 g/100 g for white soybean; 6,43; 5,51; 5,69; 6,08 g/100 g for black soybeans, 3,377; 2,53; 3,45; 4,93 g/100 g for mungbeans, 4,0777; 2,53; 3,45; 4,93 g/100 g for pigean pea. The organoleptik test showed the yellow soybeans was more preferred by respondent. The conclusion of the research that black soybeans, white soybeans, mung-beans and pigean pea can be used as an alternative tempeh making.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QD Chemistry
Divisions:Faculty of Science and Mathematics > Department of Chemistry
ID Code:30663
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:04 Nov 2011 10:19
Last Modified:04 Nov 2011 10:19

Repository Staff Only: item control page