Pengujian kestabilan zat warna naftal pada kain katun dengan studi spekrtroskopi UV/Vis dan Ir.

Pamurni , Mardwi (1996) Pengujian kestabilan zat warna naftal pada kain katun dengan studi spekrtroskopi UV/Vis dan Ir. Undergraduate thesis, FMIPA UNDIP.

[img]PDF
Restricted to Repository staff only

2383Kb
[img]
Preview
PDF
16Kb
[img]
Preview
PDF
373Kb
[img]
Preview
PDF
548Kb
[img]
Preview
PDF
383Kb
[img]
Preview
PDF
635Kb
[img]
Preview
PDF
555Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

866Kb
[img]
Preview
PDF
329Kb
[img]
Preview
PDF
335Kb
[img]
Preview
PDF
714Kb

Abstract

Zat warna naftol banyak digunakan untuk mewarnai kain katun. Untuk mengetahui kestabilan zat warna naftol sebelum adsorpsi maupun setelah adsorpsi, dapat dipelajari melalui pengaruh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut meliputi waktu penyimpanan yaitu 1, 2, 3 dan 10 hari, .konsentrasi surfaktan yaitu 2, 4 dan 8 rng/mL, suhu 20°C, 280C, 370C, 700C dan suhu pendidihan, pH yaitu 3, 3,5 , 4, 7, 8 dan 9, waktu penjemuran yaitu 1, 2, 3 dan 10 hari. Untuk mengetahui kestabilan zat warna naftol sebelum adsorpsi dilakukan pengukuran kinetikanya dengan Spektrofotometer UV/vis. Sedangkan untuk mengetahui kestabilannya setelah adsorpsi pada kain katun dibuat spektra UV/vis dari masing-masing perlakuan. Untuk mengetahui adsorpsi maksimum zat warna naftol terhadap kain katun, digunakan naftol-AS. Adsorpsi naftol-AS ini dilakukan pada suhu c a penelupan yng' bervariasi yaitu 40 C, 50°C, 60°C, 70°C, 80°C dan 90°C, dan variasi waktu pencelupan yaitu 20, 40, 50, 60, 70, 80, 100 dan 120 menit. Metoda yang digunakan adalah pengukuran konsentrasi sebelum dan sesudah pencelupan sehingga diketahui berat naftol-AS yang terserap. Dan untuk mengetahui jenis adsorpsi digunakan Spektrofotometer IR. Sesuai dengan batasan besarnya nilai faktor-faktor pada penelitian ini, maka untuk sementara zat warna naftol sebelum adsorpsi pada kain katun stabil terhadap waktu, konsentrasi surfaktan, suhu, pH, dan sinar matahari. Adsorpsi maksimum gada kain katun terjadi pada kondisi suhu pencelupan 70 C dan waktu pencelupan 70 menit. Zat warna naftol setelah adsorpsi pada kain katun paling stabil pada konsentrasi surfaktan 2 mg/mL, pada suhu 20°C, pH 3 dan dijemur selama satu hari. Naphtol dye is generally used to color cotton cloth. Stability of the naphtol dye can be studied from the effect of several factors to its stability before adsorption and after adsorption at cotton cloth is 1, 2, 3 and 10 day. The influence of those factors include surfactan concentration i_e. 2, 4, 8 mg/mL, temperature is 20°C, 28°C, 37°C, 70°C, and temperature of boiling, drying in the sun i.e 1, 2, 3, and 10 day. For know stability of naphtol dye before adsorption was ma'de cinetica by UV/vis Spectrofotometri. For know stability of naphtol dye after adsorption was made, spectra by UV/vis Spectrofotometri. Study of adsorption was done using naphtol-AS. The adsorption of naphtol-AS was don variation e by ariatin • of dyeing temperature i.e. 40°C, 50°C, 60°C, 70°C, _80°C and 90°C- and variation of duration of dyeing i.e 20, 40, 50, 60, 70, 80, 100 and 120 minutes. Concentration was measured by UV/vis Spectrofotometri. For know adsorption kind by IR Spectrofotometri. By limitation of range of research variable, naphtol-AS dye, before adsorption at cotton cloth, is stable to influence of storage time, surfactan concentration, temperature, pH, and drying in the sun. Maximum adsorption occured at temperature of dyeing about 70°C and the duration of dyeing about 70 minutes. After adsorption at cotton cloth, naphtol dye the most stable in surfactan concentration 2 mg/mL, at temperature 20°C, pH 3 and drying in the sun during 1 day.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QD Chemistry
Divisions:Faculty of Science and Mathematics > Department of Chemistry
ID Code:30610
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:03 Nov 2011 10:55
Last Modified:03 Nov 2011 10:55

Repository Staff Only: item control page