Kajian penggunaan konduktometri tidak langsung untuk penentuan kadar CO2 di udara

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai penentuan kadar gas CO2 di udara dengan metode konduktometri tidak lang-sung. Sistem ini merupakan perluasan dari metode kondukto metri, yang prinsipnya adalah mengukur perbedaan daya han tar larutan elektrolit sebelum dimasuki contoh udara de-ngan setelah dimasuki contoh udara. Larutan elektrolit yang digunakan adalah larutan ba-rium hidroksida Ba(OH)2' sedangkan elektroda yang diguna-kan adalah elektroda karbon dari pencil, yaitu pensil H, B dan HB. Akibatnya kemampuan dari peralatan inipun dipe-ngaruhi oleh kualitas dan kuantitas komponen-komponen pe-nyusun peralatan tersebut seperti konsentrasi larutan ba-rium hidroksida Ba(OH)2' luas permukaan elektroda karbon dari pencil yang tercelup dan jenis elektroda karbon dari pencil yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar gas CO2 di Laboratorium Kimia Program Studi Kimia-MIPA Universitas Diponegoro Jalan Ki Mangun Sarkoro Semarang adalah sebe¬sar 325 ppm. The carbon dioxide concentration in air have been mea-sured with indirect conductometry method. This system is widening from conductometry method which the principle is measuring different conductivity of the electrolyte soluti on, before entered air sample with after entered air sam-ple. The electrolyte solution was barium hydroxide Ba(OH)2 and the' electrode was carbon from pencil ( H. B and HB ). The accurating of the instrument depend on quality and quantity of component in this instrumen, such as concen-tration barium hydroxide solution, surface area of the electrode and variety of the pencil. The concentration of carbon dioxide in the Laboratory of Chemistry at Departement of Chemistry Diponegoro Univer sity at Ki Mangun Sarkoro Street in Semarang is 325 ppm.