Pengaruh ketebalan Bedengan dan lama pengomposan substrat Jerami terhadap produksi Jamur Merang (Volvariella volvacea)

SUNDARI, SUNDARI (2001) Pengaruh ketebalan Bedengan dan lama pengomposan substrat Jerami terhadap produksi Jamur Merang (Volvariella volvacea). Undergraduate thesis, FMIPA Undip.

[img]PDF
Restricted to Repository staff only

2020Kb
[img]
Preview
PDF
17Kb
[img]
Preview
PDF
353Kb
[img]
Preview
PDF
490Kb
[img]
Preview
PDF
385Kb
[img]
Preview
PDF
619Kb
[img]
Preview
PDF
315Kb
[img]
Preview
PDF
418Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

430Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

449Kb
[img]
Preview
PDF
326Kb
[img]
Preview
PDF
362Kb
[img]
Preview
PDF
849Kb

Abstract

SUNDARI. J2B 096 105. Pengaruh Ketebalan Bedengan dan Lama Pengomposan Substrat Jerami Terhadap Produksi Jamur Merang (Volvariella volvacea). (Di bawah bimbingail M.G. Isworo Rukmi dan Widjanarka). Usaha budidaya jamur merang agar menghasilkan produksi yang optimal, antara lain dipengaruhi oleh persiapan substrat. Persiapan substrat meliputi tahap pengomposan dan pasteurisasi, sebelum dilakukan pasteurisasi substrat dibuat bedengan pada suatu rak bertingkat dan bedengan-bedengan ini mempakan tempat tumbuh jamur. Tahap pengomposan berkaitan dengan kesempurnaan proses penguraian zat-zat kompleks menjadi zat yang slap digunakan sebagai nutrisi untuk pertumbuhan jamur merang, sedangkan ketebalan bedengan berkaitan dengan jumlah nutrisi yang disediakan oleh substrat untuk pertumbuhan jamur merang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketebalan bedengan, lama pengomposan substrat jerami serta interaksi kedua faktor tersebut yang berbeda terhadap produksi jamur merang, yang meliputi berat basah, masa panen dan efisiensi biologi jamur merang. Penelitian yang dilaksanakan di Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo pada bulan Juli — Oktober 2000 menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan 2 faktor yaitu: ketebalan bedengan (T) yang merupakan faktor petak utama, terdiri dari 3 taraf yaitu 10 cm (TA 20 cm (T2), dan 30 cm (T3) serta lama pengomposan (P) yang merupakan faktor anak petak , terdiri dari 4 taraf yaitu 6 hari (PI), 8 had (P2), 10 hari (P3), dan 12 hari (1'4). Hasil yang diperoleh dianalisis secara statistik (Anova), apabila hasilnya berbeda nyata atau sangat nyata dilakukan uji lanjut Duncan 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketebalan bedengan, lama pengomposan, serta interaksi kedua faktor tersebut berpengaruh sangat nyata terhadap produksi berat basah jamur merang. Berat basah jamur merang tertinggi diperoleh pada perlakuan T3P1, yang berbeda tidak nyata dengan semua perlakuan . kecuali dengan perlakuan T1P1 dan T1P4. Ketebalan bedengan, lama pengomposan serta interaksi kedua faktor tersebut berpengaruh tidak nyata terhadap masa panen jamur merang. Faktor yang berpengaruh sangat nyata terhadap efisiensi biologi jamur merang adalah lama pengomposan. Efisiensi biologi tertinggi diperoleh pada perlakuan Pi, yang berbeda tidak nyata dengan perlakuan P2 dan P3 tetapi berbeda sangat nyata dengan perlakuan P4. iv

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions:Faculty of Science and Mathematics > Department of Biology
ID Code:30182
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:23 Oct 2011 11:15
Last Modified:10 Jan 2012 06:55

Repository Staff Only: item control page