Hubungan kedalaman penanaman yang berbeda dengan kandungan kolrofil a dan phycoerythrin algae merah (Gracilaria Verrucosa (Hudson) Papenfus

Prasetyani , Yuni (2002) Hubungan kedalaman penanaman yang berbeda dengan kandungan kolrofil a dan phycoerythrin algae merah (Gracilaria Verrucosa (Hudson) Papenfus. Undergraduate thesis, FMIPA Undip.

[img]PDF
Restricted to Repository staff only

1600Kb
[img]
Preview
PDF
18Kb
[img]
Preview
PDF
364Kb
[img]
Preview
PDF
443Kb
[img]
Preview
PDF
390Kb
[img]
Preview
PDF
683Kb
[img]
Preview
PDF
683Kb
[img]
Preview
PDF
428Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

618Kb
[img]
Preview
PDF
321Kb
[img]
Preview
PDF
379Kb
[img]
Preview
PDF
455Kb

Abstract

YUNI PRASETYANI 32B 097 113. Hubungan Kedalaman Penanaman Yang Berbeda Dengan Kandungan Klorofil A dan Phycoerythrin Algae Merah Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. (di bawah bimbingan Rini Budi Hastuti dan Endah Dwi Hastuti). Gracilaria verrucosa mengandung pigmen klorofil a, d, a, 13 karoten, lutein, dan r- phycoerythrin yang mendominosi sehingga algae ini digolongkan ke dalam kelas rhodophyceae. G. verrucosa mempunyai nilai ekonomis yang tinggi karena agar — agar yang dihasilkan dapat dimanfaatkan pada industri makanan, kosmetik dan medium pertumbuhan bagi baked. Kondisi tersebut mendorong timbulnya usaha budidaya. Umumnya G. verrucosa dibudidayakan ditambak dengan kedalaman penanaman mencapai 1 meter. Kedalaman penanaman ini berpengaruh pada perbedaan intensitas cahaya dan panjang gelombang cahaya dipermukaan dengan bagian dalam perairan. Cahaya dimanfaatkan algae untuk pembentukan pigmen, pigmen utama pada G. verrucosa yang digunakan untuk proses fotosintesis adalah kiorofil a dan dibantu phycoerythrin sebagai pigmen antena. Klorofil a menyerap cahaya merah dengan panjang gelombang 660 nm dan cahaya biru dengan panjang gelombang 440 nm. Cahaya merah cepat diabsorpsi air pada bagian permukaan, sehingga untuk proses fotosintesis algae mengefektifkan fungsi phycoerythrin karena mampu menyerap cahaya hijau dengan panjang gelombang cahaya 495 —570 nm dimana gelombang cahaya ini mampu menembus sampai perairan dalam, sehingga energi cahaya yang diserap lebih banyak. Pengetahuan tentang kedalaman penanaman sangat panting karena selain berkaitan dengan perbedaan intensitas cahaya dan panjang gelombang cahaya jugs berkaitan dengan suhu, pH, dan salinitas dimana faktor — faktor tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan algae di suatu perairan. Penelitian dilakukan di Balai Besar Budidaya Air Payau Jepara dan Laboratorium Struktur dan Fungsi Tumbuhan F. MIPA UNDIP. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kedalaman penanaman yang berbeda dengan kandungan kiorofil a dan phycoerythrin algae merah Gracialaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Penelitian dilakukan dengan 5 perlakuan yaitu kedalaman 10, 30, 50, 70, 90 cm dan masing masing diulang sebanyak 5 kali. Parameter utama yang diamati yaitu kandungan kiorofil a (Metode Sastamihardja, 1997) dan kandungan phycoerythrin (metode Noviana, 1995 ; Geider, 1992), sedangkan parameter pendukung meliputi intensitas cahaya, kecerahan air, pH, suhu dan salinitas. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan regresi sederhana. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kedalaman penanaman dengan kandungan kiorofil a dan phycoerythrin. Peningkatan kedalaman penanaman dapat menurunkan kandungan kiorofil a sebanyak 0,0017 mg/I sedangkan kandungan phycoeythrin mengalami peningkatan sebanyak 0,00008 mg/l.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions:Faculty of Science and Mathematics > Department of Biology
ID Code:30172
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:23 Oct 2011 10:05
Last Modified:23 Oct 2011 10:05

Repository Staff Only: item control page