Pengaruh penambahan Filtrat kulit pisang Kepok (Musa Paradisiaca) terhadap produksi Nata dari Acetobacter xylinum

Abstract

Sugih Hartati. Pengaruh Penambahan Filtrat Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca) terhadap Produksi Nata dari Acetobacter xylinum. (Dibawah bimbingan Hj. Sriani Hendarko dan MG. Isworo Rukmi). Nata adalah sellulosa bakteri yang mengandung air sekitar 98% dengan tekstur agak kenyal padat, kokoh berwarna putih dan transparan yang dihasilkan oleh Acetobacter xylinum. Nata dapat diproduksi dengan baik bila di dalam mediumnya terdapat komposisi zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya seperti yang terkandung dalam air kelapa yang merupakan medium static-1AT- untuk produksi nata de coco. Kulit pisang yang selama ini hanya sebagai limbah terbuang ternyata mempunyai komposisi zat gizi yang hampir sama dengan komposisi zat gizi air kelapa, hanya persentase kandungannya yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh penambahan filtrat kulit pisang kepok (Musa paradisiaca) dalam medium air kelapa pada berbagai konsentrasi yaitu 0% (KO), 25% (K1), 50% (K2), 75% (K3), 100% (K4) dan interaksi antara pengaruh konsentrasi filtrat kulit pisang kepok dengan lama fermentasi 14 (WI), 15 (W2), 16 (W3) hari, serta mengetahui perlakuan yang memberikan pengaruh terbaik terhadap produk nata yang dihasilkan oleh Acetobacter xylinum. Penelitian ini dilakukan dengan pola Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF), parameter yang diamati adalah: ketebalan nata, massa nata, volume nata dan berat kering Fiala. Data yang diperoleh setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas kemudian dianalisis dengan Analisis Ragam (ANOVA). Bila hasil ANOVA beda nyata uji dilanjutkan dengan Uji Beda Jarak Nyata Duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi filtrat kulit pisang kepok dalam medium air kelapa mempengaruhi produksi nata baik terhadap ketebalan, massa, volume, maupun berat kering nata, sedangkan waktu inkubasi tidak berpengaruh dan tidak ada interaksi antara perlEtkuan konsentrasi filtrat kulit pisang kepok dalam medium air kelapa dengan perlakuan lama fermentasi. Konsentrasi substitusi filtrat kulit pisang kepok 25% memberikan basil tertinggi pada ketebalan