Pengaruh frekuensi pemberian pakan dengan jenis daun Murbei (Morus spp) yang berbeda terhadap pertumbuhan ulat, mutu kokon dan mutu Filamen Sutera Bombyx mori L

Perawati , Perawati (1999) Pengaruh frekuensi pemberian pakan dengan jenis daun Murbei (Morus spp) yang berbeda terhadap pertumbuhan ulat, mutu kokon dan mutu Filamen Sutera Bombyx mori L. Undergraduate thesis, FMIPA Undip.

[img]PDF
Restricted to Repository staff only

2748Kb
[img]
Preview
PDF
16Kb
[img]
Preview
PDF
385Kb
[img]
Preview
PDF
481Kb
[img]
Preview
PDF
423Kb
[img]
Preview
PDF
627Kb
[img]
Preview
PDF
317Kb
[img]
Preview
PDF
529Kb
[img]
Preview
PDF
797Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

797Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

716Kb
[img]
Preview
PDF
348Kb
[img]
Preview
PDF
404Kb
[img]
Preview
PDF
705Kb

Abstract

PERAWATI (,.1. 201 95 1269), Pengaruh Frektensi Pemberian Pakan der ,an jenis Dann Murbei (Morus spp) yam Berbeda terhadap Pertumbuhan Ulat, Mutu Ikon, clan Mutu Filamen Sutera Bombyx mori L ( Di bawah bimbirgan K HTINDARICO SUGONDO dan MOCHAMMAD HAD]) Penelitian mengenai pengaruh frekuensi pemberian pakan dengan jenis daun murbei (Moms spp) yang berbeda terhadap pertumbuhan ulat, mutu kokon, dan mutu filamen sutera Bombyx f orE L dilaksanakan di PPUS Candiroto, Temanggung, pada. bulan April sampai dengan Mei 1999. Ulat. sutera adalah satu dari sekian serangga domestik yang mempunyai kernamptian untuk menghasilkan serat sutera yang mempunyai nilai kornersial. Ulat ini pertama kali ditemukan dan diusahakan di Cina, namun di daerah asalnya. ini ulat sutera. hanya dapat dipelihara. 2 ka/i dalam setahun sesuai dengan waktu panen murbei yang merupakan satu¬satunya makanan ulat sutera. Di Indonesia murbei dapat dipanen sepatliang tahun, namun ternyataproduksi benang sutera kita masih sangat rendah. Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain adalah teknik pemeliharaan dan kualitas daun murbei. Kuaiitas daun yang baik dan teknik pemeliharaan yang tepat akan menghasilkan produksi sutera yang tinggi, karena itu perlu diketahui jenis dawn dan teknik pemeliharaan yang paling tepat dengan mempertimbangkan efisiensi tenaga, waktu dan biaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh frekuensi pemberian pakan yang berbeda dengan berbagai jenis daun murbei terhadap pertuntbuhan ulat, mutu kokon dan mutu filamen; menentlikan frekuensi pemberian pakan dan jenis dam murbei yang paling tepat untuk menghasilkan pertumbuhan ulat, mutu kokon dan mutu filamen yang paling balk; seta mengkaji hubungan pengaruh ka.dar nutrisi dalam berbagai jenis dam murbei yang digunakan lerhadap pertumbuhan ulat, mutu kokon dan mutu filamen. Frekuensi pemberian pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3X sehari dan 4X sehari dan menggunakan 5 =cam jenis daun murbei yaitu Morus cathayana, kanva, multicaulis, nigra dan M hibrid SFR 4 X LUN 109. Hasil pengarriatan dianalisis dengan menggunakan ANOVA dan uji lanjut Duncan pada taraf nyata 95%, serta uji korelasi-regiesi berganda pada taraf nyata. 95% untuk pengaruh kandungan air, karbohidrat dan protein dalam daun murbei terhadap pertumbuhan ulat, mutu kokon dan mutu filatnem Hasil dari penelitian ini .adalah bahwa tidak ada perbedaart hasil antara frekuensi pemberian pakan 3X dan 4X balk pada. pertumbuhan ulat, mutu kokon maupun mutu filamen sitter& Perbedaan hash terlihat oleh pengaruh jenis daun, kecuali pada rendemen pemeliharaan, jenis daun juga tidak menunjukkan perbedaan !Iasi!. Pada pertumbuhan ulat, hibrid ASTIA 4 X LUN 109 menunjukkan pertumbuhan ulat yang paling tinggi yaitu panjang 2,33 cm dan berat 0,153 g pada instal- III, panjang 4,48 cm data berat 0,82 g pada instar IV, panjang 8,17 cm dan berat 4,926 g pada instar V dan panjang 7,2 cm dan berat 4,535 g pada saat ulat akan mengokon. Pemberian pakan denganM hibrid SH4 4 K LUN 109 juga menunjukkan hasil mutu kokon yang paling baik yaitu dengan berat kokon 2,422 g panjang kokon 3,65 cm dan diameter kokon 2,12 cm, kecuali persentase berat kulit kokon tertinggi pada. M nigra yaitu 21,79%. Pada mutu tilarnen, M hibrid SHA, 4 X LEI N 109 memberikan hash yang terbaik, yaitu dengan days gulung 66,18%, tebal filamen 3,86 denier dan panjang filamen 1059,33 m dan diikuti oleh kelompok M. nigra dengan daya gulung 57,58%, tebal filamen 3,65 denier dan panjang filamen 1086,67 m. Berda.sarkan hasil analisis gizi daun murbei, kadar air tertinggi pada daun hibrid SHA 4 X LUN109 yaitu 76,26%, kadar protein tertinggi pada. M. nigra, sebesar 6,76% dan kadar karhohidrat tertinggi pada M. cathayana. Dari hasil parameter pertumbuhan ulat, mutu kokon dan mutu filamen dapat disimpulkan bahwa daun murbei yang mempunyai kandungan air dan protein yang tinggi memberikan hasil pertumbuhan ulat, mutu kokon clan. mutu filamen yang baik.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions:Faculty of Science and Mathematics > Department of Biology
ID Code:30158
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:23 Oct 2011 08:41
Last Modified:23 Oct 2011 08:41

Repository Staff Only: item control page